MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT

DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 175 - Page 49. RISIKO KREDIT lanjutan

49. CREDIT RISK continued

Pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat individu pinjaman dan tingkat portofolio. Pada tingkat individu pinjaman, setiap keputusan pemberian kredit dilakukan melalui proses analisis oleh Unit Bisnis dan Unit Risiko Bisnis. Mekanisme persetujuan kredit dilakukan melalui rapat Komite Kredit. Komite Kredit merupakan lembaga pemutus kredit yang beranggotakan pemutus dari Unit Bisnis dan Unit Risiko Bisnis, dengan demikian proses pemberian kredit menjadi lebih komprehensif dan hati-hati. Credit risk management is implemented both at the individual borrower and portfolio level. At the individual level, each loan decision is made through a process of analysis by the Business Unit and Credit Risk Unit. The credit approval process mechanism is through a credit committee meeting. The credit committee constitutes the decision maker for credit approval, which consists of representatives from Business Units and representatives from the Credit Risk Unit. Pada tingkat portofolio, setiap tahun sekali ditetapkan Loan Exposure Limit, yaitu diversifikasi portofolio pinjaman berdasarkan industri untuk mengoptimalkan risiko dan pendapatan di masing- masing industri serta mengurangi risiko konsentrasi. Selanjutnya Bank memonitor space available eksposur berdasar Loan Exposure Limit tersebut secara periodik. At portfolio level, the annual loan exposure limit is determined annually to diversify loan portfolio among different industry sectors in order to optimize risk and return in each sector and to reduce concentration risk. Proses analisis dan persetujuan kredit dilakukan melalui serangkaian proses penilaian tingkat risiko kredit calon debitur, yang diantaranya dengan menggunakan internal rating system untuk kredit produktif dan scoring system untuk kredit konsumtif, sekaligus juga strategi mitigasi risikonya. Hasil proses analisis dan penilaian tingkat risiko kredit kemudian diajukan kepada Komite Kredituntuk mendapatkan persetujuan. Loan analysis and approval process is conducted through several assessment processes of the applicant’s credit risks, i.e. through internal rating system for productive loans and scoring system for consumer loans, followed by the related risk mitigatio n strategy. The results of the credit’s analysis and risk assessment process will be forwarded to the Credit Committee for approval. Kredit yang bermasalah dikelola oleh Divisi Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Korporasi untuk segmen Korporasi dan Divisi Penyelamatan Penyelesaian Kredit Komersial dan Usaha Kecil untuk segmen menengah dan kecil, agar penyelamatanpenyelesaiannya dapat dilakukan secara lebih baik dan memampukan Unit Usaha untuk dapat fokus pada pengelolaan debitur lancar dan melakukan ekspansi kredit. Non performing loan is managed by a Corporate Remedial and Recovery Division for corporate segment and Commercial Remedial Recovery Division for middle and small segment, to ensure better recovery and settlement, and to enable the Business Unit to focus on the management of performing debtors and loan expansion. Pengembangan manajemen risiko kredit dilakukan secara bertahap sesuai dengan kerangka kerja yang ditetapkan Bank IndonesiaOtoritas Jasa Keuangan. Khusus untuk pengukuran risiko kredit, Bank menggunakan metode standar. Selanjutnya, Bank juga mempersiapkan dan mengembangkan metodologi rating internal. Saat ini Bank masih mempersiapkan parameter risiko kredit, yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan risiko kredit seperti Probability of Default, Loss Given Default dan Exposure at Default. The development of credit risk management is conducted in stages, and inline with the framework set by Bank IndonesiaFinancial Services Authority. Specifically for measuring credit risk, the Bank utilizes the standardized approach methodology. Furthermore, the Bank also prepares and develops internal ratings-based methodology. Currently, the Bank is still preparing credit risk parameters, which will be used in the calculation of credit risk such as Probability of Default, Loss Given Default and Exposure at Default. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 176 - Page 49. RISIKO KREDIT lanjutan

49. CREDIT RISK continued

i Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya i Maximum exposure of the credit risk before collateral held and other credit enhancements Eksposur risiko kredit terhadap aset-neto sesudah cadangan kerugian penurunan nilai pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Credit risk exposures relating to the assets-net of allowance possible losses on the consolidated statements of financial position as of 31 December 2015 and 2014 are as follows: Eksposur maksimum Maximum exposure Keterangan 2015 2014 Description Giro pada Bank Indonesia 30,932,177 24,597,538 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 8,998,793 4,495,840 Current accounts with other banks Penempatan pada bank lain dan Placements with other banks Bank Indonesia 33,416,808 14,527,422 and Bank Indonesia Efek-efek Marketable securities - Nilai wajar melalui laporan laba rugi 3,704,208 2,965,381 Fair value through profit or loss - - Tersedia untuk dijual 4,685,094 8,326,671 Available-for-sale - - Dimiliki hingga jatuh tempo 1,538,192 1,216,244 Held-to-maturity - - Pinjaman yang diberikan dan piutang - 230,000 Loan and receivables - Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under agreements dijual kembali 376,215 6,237,356 to resell Wesel ekspor dan tagihan lainnya 8,831,444 2,301,311 Bills and other receivables Tagihan akseptasi 10,820,613 12,466,819 Acceptances receivable Tagihan derivatif 440,701 165,093 Derivatives receivable Pinjaman yang diberikan 314,066,531 270,651,986 Loans Obligasi Pemerintah Government Bonds - Nilai wajar melalui laporan laba rugi 456,762 65,536 Fair value through profit or loss - - Tersedia untuk dijual 34,337,813 32,550,823 Available-for-sale - - Dimiliki hingga jatuh tempo 12,427,744 11,213,438 Held-to-maturity - Penyertaan saham 35,793 37,434 Equity investments Aset lain-lain - neto 2,987,305 2,358,970 Other assets - net Neto 468,056,193 394,407,862 Net Aset lain-lain - neto terdiri dari piutang bunga, piutang terkait transaksi ATM dan kartu kredit, piutang lain-lain dan piutang premi asuransi. Other assets - net consist of interest receivables, receivables from transactions related to ATM and credit card, other receivables and insurance premium receivables. Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif konsolidasian pada tanggal- tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Credit risk exposures relating to consolidated administrative accounts ítems as of 31 December 2015 and 2014 are as follows: Eksposur maksimum Maximum exposure Keterangan 2015 2014 Description Irrevocable letters of credit yang Outstanding irrevocable masih berjalan 9,147,646 8,783,834 letters of credit Garansi yang diterbitkan 45,724,488 35,631,479 Guarantees issued Total 54,872,134 44,415,313 Total