170 kontribusi signifikan pada peningkatan akses penduduk terhadap
fasilitas sanitasi yang telah diperbaiki improved. 5.
Hasil simulasi juga mengindikasikan bahwa pelestarian fungsi lingkungan hidup, terkait erat dengan kinerja pengelolaan lumpur
tinja. Fungsionalisasi IPLT dapat dilakukan secara berkelanjutan apabila masyarakat dan swasta terlibat dalam pengelolaannya.
6. Peningkatan kinerja pengelolaan lumpur tinja yang melibatkan
masyarakat membayar retribusi dan swasta mengelola armada pengangkut lumpur tinja dapat menunjang keberlanjutan
operasionalisasi IPLT sehingga akan mendorong peningkatan intensitas pelestarian fungsi lingkungan hidup.
7.2 Saran
Simulasi dan rumusan kebijakan, menghasilkan beberapa saran perbaikan kinerja pengelolaan air limbah rumah tangga dan lumpur tinja berikut ini.
7.2.1 Selama periode 2005-2010: -
Di 4 empat kota kecamatan yang berada didalam daerah pelayanan IPLT Cibeet, dilakukan penambahan jumlah fasilitas sanitasi
setempat on-site yang telah diperbaiki improved dari 20 menjadi 50.
- Daerah pelayanan IPLT diperluas dari 4 empat kota kecamatan
menjadi 6 enam kota kecamatan dengan cakupan pelayanan sebesar 35 penduduk
- Membangun IPLT baru sehingga pada awal tahun 2010 IPLT
berkapasitas 150 m3hari mulai dapat dioperasikan. -
Efisiensi sistem pengolahan setempat on-site dari 30 menjadi 60 atau 65 2005-2010
- Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah dan kelembagaan
masyarakat untuk meningkatkan kesadaran operator dan pelanggannya terhadap pentingnya penyedotan lumpur tinja
dilakukan secara terjadwal.
171 -
Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja pengelolaan air limbah untuk acuan perbaikan secara terus menerus
7.2.2 Selama periode 2010-2015. -
Cakupan pelayanan di 6 enam kota kecamatan ditingkatkan menjadi 50 penduduk
- Efisiensi sistem pengolahan setempat on-site dtingkatkan dari 60
menjadi 70 atau 75. -
Melanjutkan program peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah dan kelembagaan masyarakat yang telah dimulai pada periode 2005-
2010 -
Melanjutkan kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja pengelolaan air limbah untuk acuan perbaikan kinerja secara terus menerus.
DAFTAR PUSTAKA
Andreas, K., Schattauer, and J. Helmut. 2001. Decentralized Approach – Ecological Sanitation System for Urban Development. Proceedings
of the First International Conference on Ecological Sanitation. 5–8 November 2001,
Nanning, China. http:www.ecosanres.org
Nanning20Conf20Proceedings.htm [9 Oktober 2004] Angerhorfer, B.J., and M.C. Angelides. 2000. System Dynamics Modelling in
Supply Chain Management: Research Review. Di dalam: J. A. Joines, R. R. Barton, K. Kang, dan P. A. Fishwick, editor. Proceedings of the 2000
Winter Simulation Conference. Hlm 342-351.
[Anonim] 1992. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman.
[Anonim] 1997. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman.
[Anonim] 1997. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
[Anonim] 2004. Undang Undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 2004, tentang Sumber Daya Air.
[Aus GUIDE] 2000. The Logical Framework Approach, Ausguidelines, Australian Government.
Austin, A. 2001. Health Aspects of Ecological Sanitation. Proceedings of the First International Conference on Ecological Sanitation. 5 – 8
November 2001. Nanning, China.
http:www.ecosanres.org Nanning20Conf20Proceedings.htm [9 Oktober 2004]
Bakir, H. 2001. Wastewater Management Services in Water Stressed Countries: Guiding Principles and Options for Sustainable Development. The 2
nd
Asian Conference of Water and Wastewater Management. Teheran, 8 – 9 Mei 2001.
Barrow, C.J. 1991. Land Degradation, Development and Breakdown of Terrestrial Environments. Cambridge University Press, Cambridge, New
York, Port Chester, Melbourne, Sydney. Black, L.J., and N.P. Repenning. 2001. Why firefighting is never enough:
preserving high-quality product development. System Dynamic Review. 17: 33-62.
173 Bo, W. 2001. Rural Sanitation, Ecosystem and China Western Region
Development Strategy. Proceedings of the First International Conference on Ecological Sanitation. 5 – 8 November 2001, Nanning, China.
http:www.ecosanres.orgNanning20Conf 20Proceedings.htm [15 Agustus 2004]
[BPLHD] Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah. 2001. Perhitungan Daya Tampung Dengan Pemodelan Kua litas Air, Proyek Strategi
Pengendalian Pencemaran Air Melalui Prokasih di 14 kabupatenkota di Jawa Barat, Pusat Litbang Sumber daya Air Balitbang Kimpraswil
bekerjasama dengan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Propinsi Jawa Barat.
[BPS, Bappenas, UNDP] Biro Pusat Statistik, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, United Nation Development Program. 2004. Indonesia National
Human Development Report 2004. Breslin, N. 2001. Introducing Ecological Sanitation in Rural and Peri-Urban
Areas of Northe rn Mocambique, Proceedings of the First International Conference on Ecological Sanitation. 5-8 November 2001, Nanning,
China. http:www.ecosanres.orgNanning20Conf20Proceedings.htm, [9 Oktober 2004]
Brissaud, F., P. Xu, and M. Auset. 2003. Extensive reclamation technologies, assets for the development of water reuse in the Mediterranean. Water
Science and Technology: Water Supply. 34: 209-216. Chandramouli, C. 2003. Quality of Living Index in Chennai: An Approach Paper.
Proceedings of the Third International Conference on Environment and Health. Chennai, India. 15-17 Desember 2003. Chennai : Department of
Geography, University of Madras and Faculty of Environmental Studies, York University. Pages 75-81.
Chao, X. 2001. Development Biogas to Improve the Environment and to Boost Continual and Rapid Development of the Rural Economy. Proceedings of
the First International Conference on Ecological Sanitation. 5 – 8 November 2001, Nanning, China. http:www.ecosanres.orgNanning
20Conf 20Proceedings.htm [9 Oktober 2004]
Clark, G.A. 2001. Eco-Sanitation in Mexico: Strategies for Sustainable Replication. Proceedings of the First International Conference on
Ecological Sanitation. 5 – 8 November 2001, Nanning, China. http:www.ecosanres.orgNanning20Conf20Proceedings.htm,
dikunjungi tanggal [9 Oktober 2004]
Cross, P., and L. Salifu. 2001. Development Partnership for Effective Knowledge Sharing on Inovative Technologies. Proceedings of the First International
Conference on Ecological Sanitation. 5 – 8 November 2001, Nanning,
174 China. http:www.ecosanres.orgNanning20Conf20Proceedings.htm
[9 Oktober 2004] Cross, P., and L. Salifu. 2001. Ecosan Opportunities in Africa. Proceedings of the
First International Conference on Ecological Sanitation. 5 – 8 November 2001, Nanning, China. http:www.ecosanres.orgNanning20Conf
20Proceedings.htm [9 Oktober 2004]
Darsihardjo. 2004. Model Pemanfaatan Lahan Berkelanjutan di Daerah Hulu Sungai: Studi Kasus Daerah Hulu Sungai Cikapundung Bandung Utara
[Disertasi]. Bogo r: Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. [DepKes] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2001. Profil Kesehatan
Indonesia 2000. Dikun, S. 2002. National Policy Development of Community Managed Water
Supply and Environmental Sanitation Facilities and Services, Ministry of Settlement and Regional Infrastructure, Ministry of Health, Ministry of
Home Affairs, Ministry of Finance, National Development Planning AgencyBappenas.
[DLH-Cimahi] Dinas Lingkungan Hidup Cimahi. 2004. Laporan Akhir Master Plan Pengolahan Air Limbah Domestik Kota Cimahi, Pusat Litbang
Permukiman. [DLH-Kab.Bandung] Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. 2003.
Laporan Akhir Studi Kajian Sumber Pencemaran dan Kualitas Air Sungai Citarum di Kabupaten Bandung, Proyek Pencegahan Dampak dan
Pengendalian Pencemaran Lingkungan Tahun Anggaran 2003
[DPU] Departemen Pekerjaan Umum. 1991. Standar Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah, SK SNI T-11 -1991-03, Yayasan
LPMB, Bandung. Drangert, J.O. 2001. What Would Make Ecosan a Previleged Solution?
Proceedings of the First International Conference on Ecological Sanitation. 5–8 November 2001, Nanning, China. http:www.ecosanres.
orgNanning20Conf20Proceedings.htm. [9 Oktober 2004]
[EAWAG-SANDEC-IWMI] Swiss Federal Institute for Environmental Science and Technology-Water and Sanitation in Developing Countries-
International Water Management Institute. 2003. Co-Composting of Faecal Sludge and Municipal Organic Waste
[EcoSanRes] Ecological Sanitation Research. 2002. The EcoSanRes Programme, hhtp:www.ecosanres.org
175 [EPA] Environmental Protection Agency. 1979. Innovative and Alternative
Technology Assessment Manual, Office of Water Program Operations U.S. Environmental Protection Agency Washington D.C. 20460.
Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem, Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen. IPB Press, 2003
Esrey, S.A. 2001. Ecosan-The Big Picture, UNICEF, New York, NY. First International Conference on Ecological Sanitation. Nanning, China. 5 – 8
November 2001. Fauzi, A., and S. Anna. 2005. Pemodelan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan
untuk Analisis Kebijakan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Forrester, J.W. 1994. System Dynamics, System Thinking, and Soft OR. System
Dynamic Review. 102. Funamizu, N., T. Mizukubo, A.Lopez, and T. Takakuwa. 2001. Fractioning Grey-
Water in the Differentiable Onsite-Wastewater Treatment System, Proceedings of the First International Conference on Ecological
Sanitation. 5–8 November 2001, Nanning, China. http:www.ecosanres .orgNanning20Conf20Proceedings.htm [9 Oktober 2004]
Gajurel, D.R., Z. Li, and R. Otterpohi. 2001. Newly Developed Medium Technology Decentralised Sanitation Concepts for Closing Nutrient
and Water Cycle, Proceedings of the First International Conference on Ecological Sanitation. 5-8 November 2001, Nanning, China.
http:www.ecosanres.orgNanning20Conf20Proceedings.htm [9 Oktober 2004]
Ge, Y., J.B. Yang, Proudlove N, and Spring M. 2004. System Dynamics Modeling for Supply-chain Management: A case study on a supermarket
chain in the UK. International Transaction in Operational Research. 11: 495-509.
Gumbo, B., and H.H.G. Savenije. 2001. Inventory of Phosphorus Fluxes and Storage in an Urban-Shed: Options for Local Nutrient Recycling.
Proceedings of the First International Conference on Ecological Sanitation. 5–8 November 2001. Nanning, China. http:www.ecosanres
.orgNanning20Conf20Proceedings.htm [9 Oktober 2004]
Guzha, E. 2001. Ecological Sanitation Practice and Technology Development in Southern Africa and Zimbabwean Case Study. Proceedings of the First
International Conference on Ecological Sanitation. 5 – 8 November 2001, Nanning, China.
http:www.ecosanres.orgNanning20Conf20 Proceedings.htm [9 Oktober 2004]
176 Hannan C., and I. Andersson. 2001. Gender Perspective on Ecological Sanitation,
Proceedings of the First International Conference on Ecological Sanitation. 5-8 November 2001, Nanning, China.
http:www. ecosanres.orgNanning20Conf20Proceedings.htm
Hines J., and J. House. 2001. The source of poor policy: controlling learning drift and premature consensus in human organizations. System Dynamic
Review. 17: 3-32. Holmqvist, A., and T.A. Stenstorm. 2001. Survival of Ascaris Suum Ova,
Indicator Bacteria and Salmonella Typhimurium Phage 28B in Mesophilic Composting of Household Waste. Proceedings of the First International
Conference on Ecological Sanitation. 5 – 8 November 2001. Nanning, China. http:www.ecosanres.orgNanning20Conf20Proceedings.htm.
[9 Oktober 2004]
Ingallinella, A.M., G. Sanguinetti, T. Koottatep, A. Montangero, and M. Strauss. 2002. The Challenge of Faecal Sludge Management in Urban Areas –
Strategies, Regulations and Treatment Options. Water Science and Technology. 4610: 285-294. http:www.iwaponline.comwst04610
wst046100285.htm [17 Mei 2005]
Ishak, F.R. 2001. Analisis Kebijakan Investasi Satuan Sambungan Telepon di PT Telkom Tbk Menggunakan Pendekatan Model System Dynamics [Thesis].
Bandung: Program Studi Pembangunan Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung
Janssen, P.D. 2001. Design and Performance of Ecological Sanitation System In Norway. Proceedings of the First International Conference on Ecological
Sanitation. 5–8 November 2001, Nanning, China. http:www.ecosanres. orgNanning20Conf20Proceedings.htm [9Oktober 2004]
Jiang, L. 2001. Ecosan Development in Guangxi, China. Proceedings of the First International Conference on Ecological Sanitation. 5 – 8 November 2001,
Nanning, China. http:www.ecosanres.orgNanning20Conf20 Proceedings.htm [15 Agustus 2004]
Jiayi, L., and W. Jungi. 2001. The Practice, Problem and Strategy of Ecological Sanitary Toilets with Urine Diversion in China. Proceeding of the
international conference on ecological sanitation. 5 – 6 November 2001 Nanning, China. http:www.ecosanres.orgNanning20Conf20
Proceedings.htm. [15 Agustus 2004]
Jonsson, H., R.S. Anna, B. Vinneras, and E. Salomon. 2004. Guidelines on the Use of Urine and Faeces in Crop Production. EcoSanRes.
Kearney, J. 1998. Defence Applications of System Dynamics Models. Journal of Battlefield Technology. 12.
177 Keraita, Bernard, Pay Drechsel, and Philip Amoah. 2003. Influence Of Urban
Wastewater On Stream Water Quality And Agriculture In And Around Kumasi, Ghana. Environment and Urbanization. Vol.15.
[Kimpraswil] Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah. 2001. Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal SPM, Lampiran Keputusan
Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Kimpraswil nomor 534KPTSM2001 tanggal 18 Desember 2001.
[Kimpraswil] Direktorat Jendral Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan Permukiman dan Prasarana Wilayah. 2003. Laporan Akhir Pekerjaan Penyusunan
National Action Plan Bidang Air Limbah, PT Perencana Jaya Ciptalaras. [KMNLH] Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. 1997. Agenda 21
Indonesia. [KMNLH] Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup 1999. Kebijakan, Strategi
dan Rencana Aksi Pengelolaan Lingkungan Hidup 2000-2025. Koné, D., and M. Strauss. 2004. Low-cost Options for Treating Faecal Sludges
FS in Developing Countries – Challenge and Performance. The 9
th
International IWA Specialist Group Conference on Wetlands Systems for Water Pollution Control and The 6
th
International IWA Specialist Group Conference on Waste Stabilisation Ponds. Avignon, France, 27 September
– 1 Oktober 2004. Koottatep T., S.A. Wanasen, A. Morel, and R. Schertenleib. 2003. Potential of
The Anaerobic Baffled Reactor as Decentralized Wastewater Treatment System in The Tropics.
Kummerow, Max. 1999. A System Dynamics Model of Cyclical Office Oversupply. Journal of Real Estate Research. 181: 233-255.
Li L., and S.P. Simonovic. 2002. System Dynamics Model for Predicting Floods from Snowmelt in North American Prairie Watersheds. Hydrological
Processes. www.interscience.wiley.com Lohani. 1979. Assessing Effectiveness of Solid Waste Management in Asia,
Waste Dispose and Resource Recovery. Proceedings of The 2
nd
of Regional Seminar on Solid Waste Management. 3-10 Desember 1979.
Maani, K.E., and V. Maharaj. 2004. Links between systems thinking and complex decision making. System Dynamic Review. 201: 21-48.
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan; Kriteria Manajemen. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
178 Mehta M., and K. Andreas. 2004. The Challenge of Financing Sanitation for
Meeting The Millennium Development Goals, Water Sanitation Program WSP Africa.
Mayo D.D., and K.E. Wichman. 2003. Tutorial on Business and Market Modeling to Aid Strategic Decision Making System Dynamic in
Perspective and Selecting Appropriate Analysis Approaches. Chick S., P.J. Sanchez, D. Ferrin, D.J. Morrice, eds. Proceedings of the 2003 Winter
Simulation Conference. Hlm 1569-1577.
Muhammadi, E. Aminullah, dan S. Soesilo. 2001. Analisis Sistem Dinamis; Lingkungan Hidup Sosial Ekonomi Manajemen. Jakarta:UMJ Press.
Nagel, S.S. 1984. Public Policy; Goals, Means, and Methods. New York: St Martin Press:University of Illinois.
Nguyen, H.N., T.C. Bui, T.P. Duong, C.C. Bu, U. Winblad, T.A. Stenstrom, A. Carlander, and T. Westrell. 2001. Vina-Sanres Project Achievement and
Future Plan. Proceedings of the First International Conference on Ecological Sanitation.
5–8 November 2001, Nanning, China.
http:www.ecosanres.orgNanning20Conf 20Proceedings.htm [9 Oktober 2004]
Nomura, M. 1997. The Consideration on Middle Term Strategy for Wastewater and Stormwater Management. Technical Report JICA Expert on
Wastewater and Stormwater Management. Nyiraneza, D., and F. Hoellhuber. 2001. Kisoro Town Ecological Sanitation,
OM Experience in South Western Uganda as Contribution to Water Resource Protection. Proceedings of the First International Conference on
Ecological Sanitation. 5–8 November 2001, Nanning, China.
http:www.ecosanres.orgNanning20Conf20Proceedings.htm. [9 Oktober 2004]
Pacey, A. 1978. Sanitation In Developing Countries. John Willey Sons, Chichester, New york, Brisbane, Toronto
Park, M., S.L. Chan, and Y. Ingawale-Verma. 2003. Three Success Factors for Simulation Based Construction Education. Journal of Construction
Education. 82: 101-114. Parkinson, J., and K. Tayler. 2003. Decentralized wastewater management in peri-
urban areas in low-income countries. EnvironmentUrbanization. 151: 75-90.
Peasey, A. 2001. Health Aspects of Dry Sanitation with Waste Reuse. Well Studies in Water and Environmental Health
179 [PLN] Perusahaan Listrik Negara. 1998. Final Report Cirata and Saguling
Environmental Studies and Training. Electrowatt Engineering in association with Amytas Expert Associates.
Powell, S.G., M. Schwaninger, and C. Trimble. 2001. Measurement and control of business processes. System Dynamic Review. 17: 63-91.
Pranoto, Sugimin. 2005. Pembangunan Perdesaan Berkelanjutan Melalui Model Pengembangan Agropolitan [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana,
Institut Pertanian Bogor [Puskim] Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman. 2002. Laporan Akhir
Model Penanganan Penyehatan Lingkungan Permukiman Secara Komunal yang dapat dikelola sendiri. Tim Peneliti pada Proyek
Pengembangan Teknologi Permukiman. Desember 2000.
[Puskim] Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman. 2004. Laporan Antara Pekerjaan Fungsionalisasi IPLT dan TPA Sampah dalam Sistem
Penyehatan Lingkungan Permukiman. PT Arga Pasca Rencana. [Puskim] Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman. 2004. Laporan
Antara Pekerjaan Penerapan Model Daya Dukung Lingkungan Permukiman untuk mendukung Kelestarian DAS. PT Biasreka Engineering
Consultant.
Rahman, T., R.C. Mittelhammer, and Wandscheneider. 2005. Measuring the quality of life across Countries, A sensitivity Analysis of well being
Indices, Research Paper. No.200506. Ramirez, J.I., B. Frostell, and R. Gallindo. 2003. A Systems Approach Evaluation
of Sludge Management Strategies Case Study: sludge management in Valparaiso and Acongacua, Chile. Journal of Water Resources Planning
and Management. Hlm 361.
Rahardjo, S., dan R. Saraswati. 2002. Simulasi Pengimbuhan Air Tanah Dangkal di Depok. Sains Indonesia. 71: 31-36.
Randers, J., and D.H. Meadows. 1979. Toward Global Equilibrium : Collected Paper. Di dalam : Meadows D.H., L. Dennis : The Carrying Capacity of
Our Global Environment: A Look at The Ethical Alternatives; 238 Mainstreet Cambridge, Massachusetts 02142. Dartmouth College
Hannover, New Hampshire: Wright-Allen Press, Inc. page 316-335.
Rau, J.G., and D.C. Wooten. 1980. Environmental Impact Analysis Handbook. USA: McGraw-Hill, Inc.
Redinger, T., J. Graham, J.C. Barud, and R. Avitia. 2001. Ecological Toilet in Hot Arid Climates, Proceedings of the First International Conference on
180 Ecological Sanitation.
5–8 November 2001, Nanning, China.
http:www.ecosanres.orgNanning20Conf20Proceedings.htm, [9 Oktober 2004]
Reid, R.A., E.L. Koljonen. 1999. Validating A Manufacturing Paradigm: A System Dynamics Modeling Approach. Proceedings of the 1999 Winter
Simulation Approach. Saaty, T.L. 1980. The Analytic Hierarchy Process, Planning, Priority Setting,
Resources Allocation. McGraw-Hill International Book Company. Saeed, K., A. Fukuda. 2003. Testing Design of a Social Innovation The
Environmental Mitigation Banking System. Proceedings of the 36
th
Hawaii International Conference on System Sciences. SANDEC Report No. 0598. 1998. Solids Separation and Pond Systems for the
treatment of Faecal Sludges in the Tropics. EAWAG - Swiss Federal Institute for Environmental Science Technology, SANDEC - Dep. Of
Water Sanitation in Developing Countries.
Sarbidi, I.Y. Sumijan. 1999. Pengkajian Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Bermedia Kontak. Jurnal Penelitian
Pemukiman. 15: 58-68. Sasimartoyo, T.P. 2002. Kajian Penerapan Sistem Eko-Sanitasi dalam
Pemanfaatan Kembali Limbah Manusia yang Terlupakan. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
121. http:digilib.litbang.depkes.go.id go.php?id=jkpkbppk-gdl- grey-2002-tri-
1023-kajian [30 Januari 2005] Schattauer, H., A.A. Tushabe, M. Nalubega. 2001. Experiences with Ecological
Sanitation In South Western Uganda. Proceedings of the First International Conference on Ecological Sanitation. 5–8 November
2001, Nanning, China. http:www.ecosanres.orgNanning20Conf20 Proceedings.htm [9 Oktober 2004]
Schonning, C., T.A. Stenstrom. 2004. Guidelines for the Safe Use of Urine and Faeces in Ecological Sanitation Systems. EcoSanRes.
Shaban, A.M. 1999. Bacteriological Evaluation of Composting Systems in Sludge Treatment.
Water Science and Technology. 407: 165-170.
http:www.iwaponline.comwst04007wst040070165.htm [17 Mei 2005] Shunchang, P., W. Jungi, S. Fengying. 2001. Ecological Sanitation and Health.
Proceedings of The First International Conference on Ecological Sanitation.
5–8 November 2001, Nanning, China.
http:www.ecosanres.orgNanning20Conf20Proceedings.htm, [15
Agustus 2004]
181 Simonovic, S.P. 2003. Assessment of Water Resources Through System
Dynamics Simulation: From Global Issues to Regional Solutions. Proceedings of the 36
th
Hawaii International Conference on System Sciences.
Sitorus, R.P. Santun. 2004. Kualitas, Degradasi dan Rehabilitasi Tanah. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Skartveit, H.L., K. Goodnow, M. Viste. 2003. Visualized System Dynamic Models as Information and Planning Tools. InSITE – “Where Parallels
Intersect”. Hlm 1114-1128. Sousa, G.W.L., L.C.R. Carpinetti, R.L. Groesbeck, E.M. Van Aken. 2003.
Enterprise Analysis and Conceptual Redesign Using System Dynamics Modeling and Situation. Di dalam: IX ICIEOM – Ouro Preto, MG. Brazil,
22–24 Oktober 2003.
Sterman, J.D. 2000. Business Dynamics, System Thinking and Modelling for a Complex World.
Strauss, M., S.A. Larmie, U. Heinss. 1997.Treatment of sludges from on-site sanitation – low-cost options. Water Science and Technology. 356: 129-
136. Strauss, M., A. Montangero. 2003. FS Management - Review of Practices,
Problems and Initiatives. Capacity Building for Effective Decentralised Wastewater Management. EAWAG - Swiss Federal Institute for
Environmental Science Technology, SANDEC - Dep. Of Water Sanitation in Developing Countries.
Sumarwoto, O. 1989. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Bandung: Penerbit Djambatan.
Tasrif, M. 2001. Model System Dynamics untuk Sarana Analisis dalam Merancang Kebijaksanaan Energi yang Berwawasan Lingkungan di
Negara Sedang Berkembang [Disertasi]. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Tiner, R.W. 2004. Remotely-sensed indicators for monitoring the general condition of “natural habitat” in watersheds: an application for Delaware’s
Nanticoke River watershed. Ecological Indicators. 4 2004 : 227-243. Tipton, J.D., W. Cecelia. 2004. Development of Systems and Process Models –
Private Landfills Application. Second World Conference on POM and 15
th
Annual POM Conference. Cancun, Mexico, 30 April – 3 Mei 2004. Tyrrel, S.F. 1999. The Microbiological Quality of Water Used for Irrigation.
Irrigation News. 27: 39-42.
182 Tyrrel, S.F., J.N. Quinton. 2003. Overland flow transport of pathogens from
agricultural land receiving faecal wastes. Journal of Applied Microbiology. 94: 87S-93S.
[UNEPGPA] United Nation Environment ProgrammeThe Global Programme 2000. Working Document, Recommendation for Decision Making on
Municipal Wastewater, Practical Policy Guideline for Implementing the global Activities GPA on sewage, UNEPGPA Coordination Office, the
Netherland.
Venkateswaran, J., Y.J. Son. 2005. Information Synchronization Effects on The Stability of Collaborative Supply Chain. Di dalam: M.E. Kuhl, N.M.
Steiger, F.B. Armstrong, dan J.A. Joines, editor. Proceedings of the 2005 Winter Simulation Conference. Hlm. 1668-1676.
Vieira, G.E., O. César Jr. 2005. A Conceptual Model for The Creation of Supply Chain Simulation Models. Di dalam: M.E. Kuhl, N.M. Steiger, F.B.
Armstrong, dan J.A. Joines, editor. Proceedings of the 2005 Winter Simulation Conference. Hlm. 2619-2627.
Wanasen, S.A. Upgrading Conventional Septic Tanks by Integrating In-Tank Baffles [Thesis]. Asian Institute of Technology; School of Environment,
Resources and Development. [Waspola] Water and Sanitation Policy Formulation and Action Planning. 2003.
Konsep pertama Kebijakan Nasional pembangunan Prasarana dan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Lingkungan berbasis Lembaga, Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah, Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri, Departemen Keuangan, Bappenas.
Wäger, S. 2006. A Simulation System for Waste Management. System Dynamics Modelling to Decision Support. 174 – 179.
Werner, C., J. Schlick, G. Wiitte. 2001. Ecosan-Closing the Loop in Wastewater Management and Sanitation-A New Supra Regional Project of GTZ.
Proceedings of the First International Conference on Ecological Sanitation. 5-8 November 2001, Nanning, China. http:www.ecosanres.
orgNanning20Conf20Proceedings.htm [9 Oktober 2004]
Wudi, Z., S. Hongchuan, L. Jianchang, W. Xianokul. 2001. Comprehensive Utilization of Human and Animal Waste. Proceedings of the First
International Conference on Ecological Sanitation. 5-8 November 2001, Nanning, China. http:www.ecosanres.orgNanning20Conf20
Proceedings.htm [9 Oktober 2004]
[WB] World Bank. 2003. Averting an Infrastructure Crisis: A Framework for Policy and Action, Main Report, Bank Dunia The World Ba nk.
183 Xavier, S., I. Martin. 2004. Executive summary of the Global Competitiveness
Report 2003-2004. Yudhoyono, S.B. 2004. Pembangunan Pertanian dan Perdesaan sebagai Upaya
Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran: Analisis Ekonomi-Politik Kebijakan Fiskal [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor.
Zhang, Y., M. Tanniru. 2005. An Agent-based Approach to Study Virtual Learning Communities. Proceedings of the 38
th
Hawaii International Conference on System Sciences.
185
Lampiran-1 Hasil Pemeriksaan Bakteriologis Kualitas Air Bersih Hasil Analisis Laboratorium
Lampiran-1 Hasil Perhitungan Indeks Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Metoda Analisis Faktor
IKPP IKPS
IPLH
No Nama
Kecamatan 2000
2001 2002
2003 2004
2000 2001
2002 2003
2004 2000
2001 2002
2003 2004
1 Ciwidey
0.66 0.07
3.84 0.66
0.12 3.15
0.02 5.78
2.12 0.57
0.81 0.20
7.16 4.20
2 Rancabali
0.14 6.79
4.87 0.14
5.35 9.27
7.56 14.23
0.38 2.07
0.74 6.90
5.66 0.11
3 Pasirjambu
1.06 0.17
0.41 1.06
0.05 1.38
1.12 2.67
16.59 0.21
2.76 2.28
7.76 13.57
4 Cimaung
11.27 0.05
10.27 11.27
1.72 1.79
7.15 6.76
6.32 0.91
4.14 1.13
10.75 9.87
5 Pangalengan
2.66 1.61
0.59 2.66
2.67 0.98
0.07 6.04
1.18 3.16
0.49 2.21
6.37 0.22
6 Kertasari
37.14 22.21
32.33 37.14
2.32 5.14
1.60 2.40
3.26 1.08
5.26 11.67
20.97 7.48
7 Pacet
8.76 10.14
16.21 8.76
0.34 0.20
3.21 0.56
3.66 0.05
1.17 0.03
0.63 1.68
8 Ibun
70.44 2.51
0.30 70.44
0.20 1.17
0.92 0.11
1.68 0.21
3.20 1.31
0.78 5.15
9 Paseh
2.88 10.65
24.84 2.88
3.44 5.43
0.73 11.04
0.82 0.57
3.74 0.20
6.82 4.44
10 Cikancung
8.79 21.65
12.14 8.79
0.46 0.88
3.50 2.57
14.63 0.45
2.32 14.13
22.66 15.52
11 Cicalengka
1.83 0.19
2.72 1.83
5.34 9.38
1.44 0.76
0.78 2.34
5.92 0.33
0.62 2.51
12 Nagreg
18.39 1.95
30.04 18.39
0.30 1.73
2.66 8.33
2.53 0.59
3.56 10.76
11.94 0.23
13 Rancaekek
22.33 29.28
4.39 22.33
0.59 3.47
13.09 15.50
26.12 0.91
4.32 26.50
32.28 29.51
14 Majalaya
20.59 99.76
63.92 20.59
2.08 18.44
23.71 25.22
34.94 3.01
82.10 44.70
75.44 64.65
15 Solokan Jeruk
8.78 1.41
3.62 8.78
0.41 0.01
6.10 9.09
3.63 0.35
0.39 10.76
6.89 5.22
16 Ciparay
24.85 14.41
6.92 24.85
4.95 2.94
20.98 3.66
12.25 3.68
4.50 33.48
12.49 10.48
17 Bale Endah
1.97 5.37
0.00 1.97
0.81 9.66
5.11 0.29
11.58 1.63
4.36 1.36
2.58 11.35
18 Arjasari
9.13 0.62
2.09 9.13
1.96 0.56
0.49 8.28
0.11 1.72
0.32 2.49
18.50 0.05
19 Banjaran
8.85 0.71
1.69 8.85
0.01 1.92
10.28 1.26
2.58 0.17
0.04 0.95
2.83 0.63
20 Cangkuang
9.29 31.89
41.16 9.29
1.97 0.62
19.45 3.79
0.83 4.32
7.34 40.70
18.32 9.58
21 Pameungpeuk
0.44 0.21
1.25 0.44
1.09 1.87
4.92 1.15
2.14 0.74
2.02 2.75
1.62 1.46
22 Katapang
2.31 0.09
4.18 2.31
0.10 0.33
1.13 1.54
4.91 0.32
2.76 5.32
0.32 2.75
23 Soreang
4.21 0.97
1.06 4.21
4.76 15.43
21.84 23.33
16.78 3.18
13.70 23.10
21.61 12.64
24 Cililin
0.52 16.22
0.03 0.52
1.61 1.14
0.71 0.52
0.91 3.15
4.49 0.21
9.05 1.25
25 Cihampelas
10.58 13.87
16.09 10.58
2.58 14.97
6.85 3.39
0.09 3.69
18.96 15.23
14.49 3.97
26 Sindangkerta
0.16 26.03
8.02 0.16
0.08 0.24
3.67 3.55
35.64 0.03
0.13 2.83
2.43 17.06
27 Gununghalu
6.22 0.43
0.02 6.22
4.12 4.41
2.76 0.10
32.71 2.11
2.33 0.59
0.08 28.27
28 Rongga
0.77 27.53
0.25 0.77
4.77 18.87
57.30 95.88
69.65 1.97
18.53 35.30
92.52 55.80
29 Cipongkor
4.09 31.28
20.74 4.09
1.09 7.19
32.15 8.24
38.07 0.11
6.21 28.97
13.33 54.17
30 Batujajar
2.03 0.01
1.04 2.03
7.22 2.83
0.22 1.08
9.90 4.01
0.85 0.86
3.93 2.97
31 Margaasih
0.58 1.79
3.71 0.58
1.09 4.64
0.27 0.60
8.13 0.58
4.17 1.21
6.48 11.50
32 Margahayu
4.29 8.46
7.67 4.29
0.55 5.58
11.93 42.64
12.25 0.66
1.02 11.12
41.51 13.79
33 Dayeuhkolot
1.22 2.28
53.85 1.22
0.10 0.20
11.53 42.30
36.07 0.35
1.14 17.01
26.15 54.24
34 Bojongsoang
6.46 1.84
0.16 6.46
3.66 2.01
0.21 2.41
0.73 2.93
4.00 3.81
2.26 0.06
35 Cileunyi
0.02 0.00
0.72 0.02
0.02 0.03
4.91 0.81
6.59 0.34
0.80 3.67
0.77 5.29
36 Cilengkrang
0.24 0.27
4.25 0.24
1.44 0.23
1.41 21.93
1.00 0.08
0.25 0.32
17.76 0.99
37 Cimenyan
0.28 0.75
4.56 0.28
0.23 2.48
9.48 0.53
6.13 0.21
4.40 8.05
0.02 7.52
38 Lembang
7.42 1.09
1.88 7.42
4.36 6.71
18.24 12.22
0.47 3.65
7.07 23.59
9.51 0.08
39 Parongpong
0.03 0.62
2.65 0.03
0.92 4.84
3.03 12.05
0.11 1.12
8.84 2.38
16.24 1.41
40 Cisarua
3.32 4.08
0.02 3.32
2.98 7.27
1.20 22.58
0.22 0.76
9.53 0.10
11.92 0.05
41 Ngamprah
2.06 0.80
0.13 2.06
0.62 1.23
0.14 0.54
0.04 0.51
2.80 0.00
0.29 0.01
42 Padalarang
0.07 0.24
0.78 0.07
1.24 4.36
10.31 3.47
1.82 1.77
7.90 7.85
4.00 2.48
43 Cipatat
7.18 9.40
17.63 7.18
0.13 0.04
2.14 2.21
9.59 0.39
0.10 3.86
8.41 15.64
44 Cipeundeuy
7.21 13.20
4.42 7.21
0.28 1.44
0.05 1.06
12.81 0.16
0.45 0.17
0.10 3.41
45 Cikalong Wetan
NO DATA
2.36 4.51
4.30 2.36
0.69 1.77
11.49 1.39
13.16 0.19
1.24 14.15
7.08 17.97
Lampiran-1 Hasil Perhitungan Indeks Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Metoda Analisis Taxonomi
IKPP IKPS
IPLH
No Nama
Kecamatan 2000
2001 2002
2003 2004
2000 2001
2002 2003
2004 2000
2001 2002
2003 2004
1 Ciwidey
77.37 70.28
82.74 83.94
74.59 51.27
38.98 56.71
80.39 77.27
81.56 85.54
87.38
2 Rancabali
82.90 82.79
85.06 89.60
86.03 60.97
71.68 73.93
86.19 86.43
85.44 90.86
98.75
3 Pasirjambu
73.65 71.77
83.66 86.09
87.09 47.71
61.69 46.10
80.56 82.43
88.42 92.26
93.44
4 Cimaung
80.86 78.98
79.59 84.79
85.06 65.13
32.53 47.58
82.92 83.77
81.50 88.27
88.63
5 Pangalengan
67.64 66.02
72.91 74.52
76.19 60.59
57.12 69.47
74.49 79.56
79.23 82.63
84.82
6 Kertasari
76.41 72.07
84.70 85.68
83.70 83.96
46.85 71.98
83.53 82.75
87.83 90.94
97.50
7 Pacet
77.36 73.14
77.46 79.58
80.06 74.64
71.48 69.59
81.68 81.65
84.58 88.67
90.36
8 Ibun
76.69 78.08
77.69 78.88
82.04 48.58
43.19 41.89
80.48 84.28
80.62 85.24
87.90
9 Paseh
68.97 66.74
68.43 69.70
77.06 74.77
70.98 95.70
75.53 77.98
78.07 83.09
93.52
10 Cikancung
75.96 77.69
80.98 84.19
85.77 54.27
52.47 63.39
83.07 87.07
86.43 92.12
97.95
11 Cicalengka
72.33 67.40
68.07 73.08
74.00 52.66
31.09 55.02
74.97 77.29
72.86 80.44
87.44
12 Nagreg
76.19 73.15
82.69 84.58
74.46 58.72
17.12 57.37
79.27 81.46
81.56 85.35
89.65
13 Rancaekek
73.29 68.50
73.03 70.54
64.11 54.54
53.19 56.61
73.67 73.86
74.42 75.18
75.64
14 Majalaya
69.33 63.65
67.67 68.26
64.01 66.62
100.00 89.04
71.75 71.66
75.88 78.00
80.86
15 Solokan Jeruk
78.65 68.84
76.02 74.77
80.48 58.07
42.19 40.10
79.14 74.48
78.50 79.00
88.92
16 Ciparay
64.31 61.16
68.68 68.95
65.15 58.63
52.98 46.99
69.25 71.78
72.77 76.17
77.00
17 Bale Endah
68.96 63.37
73.48 76.35
72.52 59.37
43.66 50.83
70.11 68.73
73.69 79.44
75.82
18 Arjasari
70.18 69.67
69.69 68.86
76.18 67.38
40.09 53.58
73.85 75.03
74.20 75.66
81.22
19 Banjaran
75.85 67.20
81.77 79.09
69.77 45.71
39.83 55.60
81.70 80.95
85.98 88.65
83.81
20 Cangkuang
96.95 99.29
85.73 84.94
77.81 56.03
50.57 55.08
98.72 99.60
90.16 94.23
90.25
21 Pameungpeuk
78.49 75.78
78.59 80.54
73.58 47.32
30.82 33.88
80.15 80.27
78.74 83.42
78.38
22 Katapang
77.35 73.18
74.18 78.31
73.77 44.04
35.01 52.01
75.04 73.75
73.05 79.36
75.90
23 Soreang
66.50 61.85
66.22 70.85
69.73 69.95
51.08 55.35
72.35 73.50
72.83 79.47
79.36
24 Cililin
72.00 62.27
75.67 77.59
80.22 40.38
42.58 39.63
78.80 77.26
81.82 87.26
84.79
25 Cihampelas
100.00 100.00
85.99 88.67
81.24 56.57
51.00 45.54
100.00 100.00
89.85 95.49
86.60
26 Sindangkerta
73.70 69.93
79.40 81.37
89.11 49.95
83.60 61.34
81.16 80.57
88.86 92.71
92.82
27 Gununghalu
79.39 73.70
84.12 85.40
92.53 72.42
63.75 60.16
77.45 66.58
87.56 82.46
96.47
28 Rongga
84.56 85.28
100.00 100.00
100.00 77.75
74.99 78.39
88.27 87.89
100.00 100.00
100.00
29 Cipongkor
86.70 85.11
87.16 88.12
91.59 54.08
62.20 56.65
90.13 90.79
91.96 95.06
97.99
30 Batujajar
72.40 70.03
82.43 79.54
71.57 66.42
48.69 43.15
77.86 79.98
86.47 86.76
78.28
31 Margaasih
79.52 74.59
77.94 78.56
72.99 55.61
54.69 27.34
77.12 75.11
78.73 79.83
68.07
32 Margahayu
73.15 67.62
69.04 73.51
70.95 29.13
28.94 17.69
69.37 66.43
68.22 74.14
67.53
33 Dayeuhkolot
73.95 68.95
69.47 73.22
65.23 53.15
42.17 54.04
71.13 70.64
70.09 75.97
67.19
34 Bojongsoang
80.39 74.17
78.00 81.39
78.23 53.69
35.14 25.70
80.05 76.06
82.79 86.52
77.55
35 Cileunyi
75.34 72.45
76.98 81.64
75.08 32.69
22.74 34.22
72.82 71.00
72.53 81.12
67.77
36 Cilengkrang
76.38 76.01
84.37 85.68
82.85 83.30
47.83 70.97
76.77 79.47
83.94 88.84
89.29
37 Cimenyan
76.66 75.69
79.53 83.15
74.80 38.42
36.01 19.15
74.47 74.09
77.65 78.97
71.53
38 Lembang
67.87 63.23
70.09 68.82
75.56 45.40
55.23 52.70
73.94 74.85
77.25 79.44
84.60
39 Parongpong
77.58 77.96
83.55 85.48
80.13 36.07
37.22 32.24
79.26 80.76
82.58 86.12
81.07
40 Cisarua
66.11 66.49
75.61 72.66
79.05 48.14
48.71 51.50
74.63 73.02
80.05 80.02
82.31
41 Ngamprah
80.35 75.80
80.11 80.01
78.17 33.22
37.27 31.87
79.30 77.64
79.01 81.61
79.24
42 Padalarang
70.65 64.89
68.60 69.08
75.89 57.32
50.15 51.73
75.57 75.62
75.34 78.49
86.07
43 Cipatat
74.29 72.09
81.49 83.25
84.64 60.70
51.76 59.91
81.05 83.06
87.13 90.72
92.99
44 Cipeundeuy
76.84 73.11
79.60 81.63
86.75 55.30
45.70 65.99
80.74 80.22
83.85 86.67
89.32
45 Cikalong Wetan
77.82 77.51
81.33 81.59
86.39 69.04
53.12 56.32
85.68 89.02
86.89 89.80
98.70
Lampiran-1 Hasil Perhitungan Indeks Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Metoda Analisis Skalogra m
IKPP IKPS
IPLH
No Nama
Kecamatan 2000
2001 2002
2003 2004
2000 2001
2002 2003
2004 2000
2001 2002
2003 2004
1 Ciwidey
40.38 63.20
69.21 77.56
69.06 91.54
95.57 75.54
80.71 79.95
16.02 14.83
19.50 20.99
18.97
2 Rancabali
42.70 79.48
61.82 65.38
79.88 91.68
95.39 83.11
89.54 79.81
15.85 14.50
17.04 20.19
20.14
3 Pasirjambu
42.15 75.40
73.46 66.98
73.43 92.48
96.02 69.99
88.16 72.94
14.92 14.22
19.73 19.33
18.49
4 Cimaung
47.18 90.33
80.59 83.84
78.00 91.94
95.11 80.87
80.03 70.12
16.89 15.89
18.91 23.70
20.58
5 Pangalengan
43.89 76.43
75.13 78.90
66.64 92.01
94.39 70.39
77.83 68.95
18.14 16.70
22.41 24.94
21.59
6 Kertasari
45.35 78.75
71.46 72.70
68.26 91.91
94.74 74.52
78.36 80.76
17.25 14.57
17.66 20.77
18.46
7 Pacet
44.30 88.46
68.50 73.91
73.04 91.70
95.17 76.92
83.53 78.84
16.59 14.57
17.85 22.06
19.63
8 Ibun
44.43 84.50
81.38 72.23
88.49 91.64
94.95 75.73
79.95 69.75
16.28 14.76
20.50 20.68
21.09
9 Paseh
50.39 87.89
82.69 79.83
80.26 92.36
95.51 73.23
80.01 80.37
18.58 16.43
21.54 23.63
20.62
10 Cikancung
41.83 79.68
68.43 66.03
72.25 94.15
97.01 70.90
77.61 71.65
14.11 13.51
18.96 18.50
17.24
11 Cicalengka
38.47 80.45
75.83 72.80
73.30 93.09
96.26 74.90
77.91 75.42
15.12 14.82
20.13 20.66
18.10
12 Nagreg
48.28 87.83
79.46 79.09
81.76 92.46
95.71 70.63
79.06 73.07
17.14 14.55
20.74 21.54
19.69
13 Rancaekek
50.04 86.44
80.07 72.29
84.69 91.32
95.29 71.35
81.51 69.70
16.82 15.97
19.95 21.21
20.35
14 Majalaya
43.52 100.00
89.83 89.07
87.42 91.42
95.03 69.92
80.09 67.10
16.81 15.99
23.32 25.60
28.56
15 Solokan Jeruk
46.33 86.63
78.27 77.86
72.32 92.31
95.97 70.08
86.20 69.37
17.39 16.83
20.39 22.56
21.89
16 Ciparay
42.44 85.62
71.36 81.65
97.06 93.16
96.46 73.62
83.23 71.87
16.22 15.58
20.08 24.31
23.63
17 Bale Endah
47.66 91.22
84.44 84.58
96.10 93.40
97.18 70.64
81.48 71.57
17.45 17.00
22.41 22.69
22.31
18 Arjasari
47.90 81.08
80.29 66.37
90.44 91.84
95.20 69.36
79.49 71.64
17.25 16.41
20.82 21.63
22.53
19 Banjaran
43.92 83.74
79.22 75.16
72.39 91.98
95.15 71.45
77.90 68.53
15.84 14.59
21.53 23.73
21.44
20 Cangkuang
39.16 56.42
72.56 69.81
80.17 98.15
99.09 78.37
82.82 72.97
15.12 13.35
18.28 18.90
18.79
21 Pameungpeuk
46.81 95.88
86.67 100.00
86.12 91.93
94.85 72.48
79.32 69.63
16.93 14.75
21.03 24.15
20.70
22 Katapang
41.59 89.36
79.13 77.40
82.40 92.50
95.97 70.98
81.69 71.56
17.05 14.77
18.87 20.79
19.32
23 Soreang
40.85 81.72
80.57 79.03
85.23 92.38
95.71 73.15
80.08 68.10
15.93 15.17
21.09 23.22
21.51
24 Cililin
43.21 90.14
84.50 81.18
82.11 94.71
98.48 69.78
84.87 70.49
16.05 14.26
22.11 21.62
19.17
25 Cihampelas
39.66 56.80
78.59 78.46
80.86 100.00
100.00 73.42
84.58 72.05
15.11 13.07
20.87 19.19
17.96
26 Sindangkerta
43.04 81.37
82.49 68.27
79.02 92.76
96.56 71.75
94.65 82.06
16.48 14.43
20.70 18.15
18.10
27 Gununghalu
40.98 90.68
76.00 81.29
74.44 91.80
94.88 76.24
86.71 74.21
17.19 14.60
18.03 19.47
17.54
28 Rongga
42.83 77.12
63.86 67.39
70.80 93.18
96.27 83.18
88.82 85.86
14.82 13.95
16.64 18.28
17.14
29 Cipongkor
43.39 82.62
77.91 67.78
78.67 91.87
95.20 69.39
77.89 66.98
15.37 14.07
20.14 19.19
20.04
30 Batujajar
46.03 82.73
74.40 76.66
92.22 91.30
94.89 70.26
77.27 66.01
16.14 15.38
20.55 22.39
21.37
31 Margaasih
40.45 94.56
100.00 91.24
92.72 91.13
94.89 76.22
87.30 70.10
18.34 15.55
21.61 21.23
22.78
32 Margahayu
39.20 88.30
80.84 78.83
83.23 93.34
96.25 74.10
86.93 70.52
16.97 16.17
22.20 20.50
21.57
33 Dayeuhkolot
43.91 86.14
79.42 76.83
76.16 91.33
94.65 68.52
76.32 68.69
16.76 15.58
22.93 23.15
20.62
34 Bojongsoang
45.32 91.59
90.21 86.05
100.00 93.94
96.81 72.89
80.41 70.18
16.15 14.60
21.82 23.22
23.43
35 Cileunyi
43.40 88.32
85.96 76.37
88.47 94.06
97.01 72.14
79.14 73.65
15.94 15.71
21.66 20.53
21.05
36 Cilengkrang
53.49 87.33
85.70 82.67
71.80 93.15
95.38 100.00
100.00 100.00
17.67 14.60
19.86 20.18
16.33
37 Cimenyan
50.60 92.42
95.69 83.19
90.28 91.95
95.53 68.94
83.49 70.04
16.67 15.11
20.82 21.33
21.14
38 Lembang
44.99 81.55
79.26 73.81
70.14 92.69
95.87 70.80
79.48 67.76
16.28 15.98
21.79 21.36
18.35
39 Parongpong
45.46 89.19
80.09 79.68
94.19 93.18
96.27 75.96
86.77 69.86
15.92 14.37
21.52 21.39
20.51
40 Cisarua
46.61 95.25
99.78 77.08
83.78 93.37
96.40 70.60
81.62 70.99
18.66 16.95
22.84 24.41
21.54
41 Ngamprah
39.37 82.22
71.91 73.77
75.94 92.45
97.23 69.62
79.36 68.11
15.20 15.13
20.04 19.97
20.12
42 Padalarang
41.48 80.07
83.28 80.35
80.76 93.67
96.97 69.25
77.71 67.37
14.93 15.27
20.12 21.42
20.62
43 Cipatat
39.41 77.49
76.66 71.24
76.45 93.17
96.73 68.55
77.55 68.41
14.55 13.64
19.16 19.81
20.10
44 Cipeundeuy
41.52 85.65
80.66 88.70
78.77 92.59
95.72 68.50
82.08 76.38
16.13 14.70
19.99 22.93
18.67
45 Cikalong Wetan
45.35 76.74
60.27 66.54
63.66 92.05
94.88 72.33
78.01 68.54
16.61 15.63
18.41 20.27
18.05
186
Lampiran-1 Hasil Pemeriksaan Bakteriologis Kualitas Air Bersih Jam dan lokasi pengambilan contoh air
187
Lampiran-1 Hasil Pemeriksaan Bakteriologis Kualitas Air Bersih Peta Lokasi pengambilan contoh air
Lampiran-2 Hasil Perhitungan Indeks Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Metoda Analisis Faktor
IKPP IKPS
IPLH
No Nama
Kecamatan 2000
2001 2002
2003 2004
2000 2001
2002 2003
2004 2000
2001 2002
2003 2004
1 Ciwidey
0.66 0.07
3.84 0.66
0.12 3.15
0.02 5.78
2.12 0.57
0.81 0.20
7.16 4.20
2 Rancabali
0.14 6.79
4.87 0.14
5.35 9.27
7.56 14.23
0.38 2.07
0.74 6.90
5.66 0.11
3 Pasirjambu
1.06 0.17
0.41 1.06
0.05 1.38
1.12 2.67
16.59 0.21
2.76 2.28
7.76 13.57
4 Cimaung
11.27 0.05
10.27 11.27
1.72 1.79
7.15 6.76
6.32 0.91
4.14 1.13
10.75 9.87
5 Pangalengan
2.66 1.61
0.59 2.66
2.67 0.98
0.07 6.04
1.18 3.16
0.49 2.21
6.37 0.22
6 Kertasari
37.14 22.21
32.33 37.14
2.32 5.14
1.60 2.40
3.26 1.08
5.26 11.67
20.97 7.48
7 Pacet
8.76 10.14
16.21 8.76
0.34 0.20
3.21 0.56
3.66 0.05
1.17 0.03
0.63 1.68
8 Ibun
70.44 2.51
0.30 70.44
0.20 1.17
0.92 0.11
1.68 0.21
3.20 1.31
0.78 5.15
9 Paseh
2.88 10.65
24.84 2.88
3.44 5.43
0.73 11.04
0.82 0.57
3.74 0.20
6.82 4.44
10 Cikancung
8.79 21.65
12.14 8.79
0.46 0.88
3.50 2.57
14.63 0.45
2.32 14.13
22.66 15.52
11 Cicalengka
1.83 0.19
2.72 1.83
5.34 9.38
1.44 0.76
0.78 2.34
5.92 0.33
0.62 2.51
12 Nagreg
18.39 1.95
30.04 18.39
0.30 1.73
2.66 8.33
2.53 0.59
3.56 10.76
11.94 0.23
13 Rancaekek
22.33 29.28
4.39 22.33
0.59 3.47
13.09 15.50
26.12 0.91
4.32 26.50
32.28 29.51
14 Majalaya
20.59 99.76
63.92 20.59
2.08 18.44
23.71 25.22
34.94 3.01
82.10 44.70
75.44 64.65
15 Solokan Jeruk
8.78 1.41
3.62 8.78
0.41 0.01
6.10 9.09
3.63 0.35
0.39 10.76
6.89 5.22
16 Ciparay
24.85 14.41
6.92 24.85
4.95 2.94
20.98 3.66
12.25 3.68
4.50 33.48
12.49 10.48
17 Bale Endah
1.97 5.37
0.00 1.97
0.81 9.66
5.11 0.29
11.58 1.63
4.36 1.36
2.58 11.35
18 Arjasari
9.13 0.62
2.09 9.13
1.96 0.56
0.49 8.28
0.11 1.72
0.32 2.49
18.50 0.05
19 Banjaran
8.85 0.71
1.69 8.85
0.01 1.92
10.28 1.26
2.58 0.17
0.04 0.95
2.83 0.63
20 Cangkuang
9.29 31.89
41.16 9.29
1.97 0.62
19.45 3.79
0.83 4.32
7.34 40.70
18.32 9.58
21 Pameungpeuk
0.44 0.21
1.25 0.44
1.09 1.87
4.92 1.15
2.14 0.74
2.02 2.75
1.62 1.46
22 Katapang
2.31 0.09
4.18 2.31
0.10 0.33
1.13 1.54
4.91 0.32
2.76 5.32
0.32 2.75
23 Soreang
4.21 0.97
1.06 4.21
4.76 15.43
21.84 23.33
16.78 3.18
13.70 23.10
21.61 12.64
24 Cililin
0.52 16.22
0.03 0.52
1.61 1.14
0.71 0.52
0.91 3.15
4.49 0.21
9.05 1.25
25 Cihampelas
10.58 13.87
16.09 10.58
2.58 14.97
6.85 3.39
0.09 3.69
18.96 15.23
14.49 3.97
26 Sindangkerta
0.16 26.03
8.02 0.16
0.08 0.24
3.67 3.55
35.64 0.03
0.13 2.83
2.43 17.06
27 Gununghalu
6.22 0.43
0.02 6.22
4.12 4.41
2.76 0.10
32.71 2.11
2.33 0.59
0.08 28.27
28 Rongga
0.77 27.53
0.25 0.77
4.77 18.87
57.30 95.88
69.65 1.97
18.53 35.30
92.52 55.80
29 Cipongkor
4.09 31.28
20.74 4.09
1.09 7.19
32.15 8.24
38.07 0.11
6.21 28.97
13.33 54.17
30 Batujajar
2.03 0.01
1.04 2.03
7.22 2.83
0.22 1.08
9.90 4.01
0.85 0.86
3.93 2.97
31 Margaasih
0.58 1.79
3.71 0.58
1.09 4.64
0.27 0.60
8.13 0.58
4.17 1.21
6.48 11.50
32 Margahayu
4.29 8.46
7.67 4.29
0.55 5.58
11.93 42.64
12.25 0.66
1.02 11.12
41.51 13.79
33 Dayeuhkolot
1.22 2.28
53.85 1.22
0.10 0.20
11.53 42.30
36.07 0.35
1.14 17.01
26.15 54.24
34 Bojongsoang
6.46 1.84
0.16 6.46
3.66 2.01
0.21 2.41
0.73 2.93
4.00 3.81
2.26 0.06
35 Cileunyi
0.02 0.00
0.72 0.02
0.02 0.03
4.91 0.81
6.59 0.34
0.80 3.67
0.77 5.29
36 Cilengkrang
0.24 0.27
4.25 0.24
1.44 0.23
1.41 21.93
1.00 0.08
0.25 0.32
17.76 0.99
37 Cimenyan
0.28 0.75
4.56 0.28
0.23 2.48
9.48 0.53
6.13 0.21
4.40 8.05
0.02 7.52
38 Lembang
7.42 1.09
1.88 7.42
4.36 6.71
18.24 12.22
0.47 3.65
7.07 23.59
9.51 0.08
39 Parongpong
0.03 0.62
2.65 0.03
0.92 4.84
3.03 12.05
0.11 1.12
8.84 2.38
16.24 1.41
40 Cisarua
3.32 4.08
0.02 3.32
2.98 7.27
1.20 22.58
0.22 0.76
9.53 0.10
11.92 0.05
41 Ngamprah
2.06 0.80
0.13 2.06
0.62 1.23
0.14 0.54
0.04 0.51
2.80 0.00
0.29 0.01
42 Padalarang
0.07 0.24
0.78 0.07
1.24 4.36
10.31 3.47
1.82 1.77
7.90 7.85
4.00 2.48
43 Cipatat
7.18 9.40
17.63 7.18
0.13 0.04
2.14 2.21
9.59 0.39
0.10 3.86
8.41 15.64
44 Cipeundeuy
7.21 13.20
4.42 7.21
0.28 1.44
0.05 1.06
12.81 0.16
0.45 0.17
0.10 3.41
45 Cikalong Wetan
TIDAK DIANALISIS KARENA DATA
TIDA K LENGKAP
2.36 4.51
4.30 2.36
0.69 1.77
11.49 1.39
13.16 0.19
1.24 14.15
7.08 17.97
Lampiran-2 Hasil Perhitungan Indeks Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Metoda Analisis Taxonomi
IKPP IKPS
IPLH
No Nama
Kecamatan 2000
2001 2002
2003 2004
2000 2001
2002 2003
2004 2000
2001 2002
2003 2004
1 Ciwidey
77.37 70.28
82.74 83.94
74.59 51.27
38.98 56.71
80.39 77.27
81.56 85.54
87.38
2 Rancabali
82.90 82.79
85.06 89.60
86.03 60.97
71.68 73.93
86.19 86.43
85.44 90.86
98.75
3 Pasirjambu
73.65 71.77
83.66 86.09
87.09 47.71
61.69 46.10
80.56 82.43
88.42 92.26
93.44
4 Cimaung
80.86 78.98
79.59 84.79
85.06 65.13
32.53 47.58
82.92 83.77
81.50 88.27
88.63
5 Pangalengan
67.64 66.02
72.91 74.52
76.19 60.59
57.12 69.47
74.49 79.56
79.23 82.63
84.82
6 Kertasari
76.41 72.07
84.70 85.68
83.70 83.96
46.85 71.98
83.53 82.75
87.83 90.94
97.50
7 Pacet
77.36 73.14
77.46 79.58
80.06 74.64
71.48 69.59
81.68 81.65
84.58 88.67
90.36
8 Ibun
76.69 78.08
77.69 78.88
82.04 48.58
43.19 41.89
80.48 84.28
80.62 85.24
87.90
9 Paseh
68.97 66.74
68.43 69.70
77.06 74.77
70.98 95.70
75.53 77.98
78.07 83.09
93.52
10 Cikancung
75.96 77.69
80.98 84.19
85.77 54.27
52.47 63.39
83.07 87.07
86.43 92.12
97.95
11 Cicalengka
72.33 67.40
68.07 73.08
74.00 52.66
31.09 55.02
74.97 77.29
72.86 80.44
87.44
12 Nagreg
76.19 73.15
82.69 84.58
74.46 58.72
17.12 57.37
79.27 81.46
81.56 85.35
89.65
13 Rancaekek
73.29 68.50
73.03 70.54
64.11 54.54
53.19 56.61
73.67 73.86
74.42 75.18
75.64
14 Majalaya
69.33 63.65
67.67 68.26
64.01 66.62
100.00 89.04
71.75 71.66
75.88 78.00
80.86
15 Solokan Jeruk
78.65 68.84
76.02 74.77
80.48 58.07
42.19 40.10
79.14 74.48
78.50 79.00
88.92
16 Ciparay
64.31 61.16
68.68 68.95
65.15 58.63
52.98 46.99
69.25 71.78
72.77 76.17
77.00
17 Bale Endah
68.96 63.37
73.48 76.35
72.52 59.37
43.66 50.83
70.11 68.73
73.69 79.44
75.82
18 Arjasari
70.18 69.67
69.69 68.86
76.18 67.38
40.09 53.58
73.85 75.03
74.20 75.66
81.22
19 Banjaran
75.85 67.20
81.77 79.09
69.77 45.71
39.83 55.60
81.70 80.95
85.98 88.65
83.81
20 Cangkuang
96.95 99.29
85.73 84.94
77.81 56.03
50.57 55.08
98.72 99.60
90.16 94.23
90.25
21 Pameungpeuk
78.49 75.78
78.59 80.54
73.58 47.32
30.82 33.88
80.15 80.27
78.74 83.42
78.38
22 Katapang
77.35 73.18
74.18 78.31
73.77 44.04
35.01 52.01
75.04 73.75
73.05 79.36
75.90
23 Soreang
66.50 61.85
66.22 70.85
69.73 69.95
51.08 55.35
72.35 73.50
72.83 79.47
79.36
24 Cililin
72.00 62.27
75.67 77.59
80.22 40.38
42.58 39.63
78.80 77.26
81.82 87.26
84.79
25 Cihampelas
100.00 100.00
85.99 88.67
81.24 56.57
51.00 45.54
100.00 100.00
89.85 95.49
86.60
26 Sindangkerta
73.70 69.93
79.40 81.37
89.11 49.95
83.60 61.34
81.16 80.57
88.86 92.71
92.82
27 Gununghalu
79.39 73.70
84.12 85.40
92.53 72.42
63.75 60.16
77.45 66.58
87.56 82.46
96.47
28 Rongga
84.56 85.28
100.00 100.00
100.00 77.75
74.99 78.39
88.27 87.89
100.00 100.00
100.00
29 Cipongkor
86.70 85.11
87.16 88.12
91.59 54.08
62.20 56.65
90.13 90.79
91.96 95.06
97.99
30 Batujajar
72.40 70.03
82.43 79.54
71.57 66.42
48.69 43.15
77.86 79.98
86.47 86.76
78.28
31 Margaasih
79.52 74.59
77.94 78.56
72.99 55.61
54.69 27.34
77.12 75.11
78.73 79.83
68.07
32 Margahayu
73.15 67.62
69.04 73.51
70.95 29.13
28.94 17.69
69.37 66.43
68.22 74.14
67.53
33 Dayeuhkolot
73.95 68.95
69.47 73.22
65.23 53.15
42.17 54.04
71.13 70.64
70.09 75.97
67.19
34 Bojongsoang
80.39 74.17
78.00 81.39
78.23 53.69
35.14 25.70
80.05 76.06
82.79 86.52
77.55
35 Cileunyi
75.34 72.45
76.98 81.64
75.08 32.69
22.74 34.22
72.82 71.00
72.53 81.12
67.77
36 Cilengkrang
76.38 76.01
84.37 85.68
82.85 83.30
47.83 70.97
76.77 79.47
83.94 88.84
89.29
37 Cimenyan
76.66 75.69
79.53 83.15
74.80 38.42
36.01 19.15
74.47 74.09
77.65 78.97
71.53
38 Lembang
67.87 63.23
70.09 68.82
75.56 45.40
55.23 52.70
73.94 74.85
77.25 79.44
84.60
39 Parongpong
77.58 77.96
83.55 85.48
80.13 36.07
37.22 32.24
79.26 80.76
82.58 86.12
81.07
40 Cisarua
66.11 66.49
75.61 72.66
79.05 48.14
48.71 51.50
74.63 73.02
80.05 80.02
82.31
41 Ngamprah
80.35 75.80
80.11 80.01
78.17 33.22
37.27 31.87
79.30 77.64
79.01 81.61
79.24
42 Padalarang
70.65 64.89
68.60 69.08
75.89 57.32
50.15 51.73
75.57 75.62
75.34 78.49
86.07
43 Cipatat
74.29 72.09
81.49 83.25
84.64 60.70
51.76 59.91
81.05 83.06
87.13 90.72
92.99
44 Cipeundeuy
76.84 73.11
79.60 81.63
86.75 55.30
45.70 65.99
80.74 80.22
83.85 86.67
89.32
45 Cikalong Wetan
77.82 77.51
81.33 81.59
86.39
TIDAK DIANALISIS KARENA DATA TIDAK LENGKAP TIDAK DIANALISIS KARENA DATA TIDAK LENGKAP
69.04 53.12
56.32 85.68
89.02 86.89
89.80 98.70
Lampiran-2 Hasil Perhitungan Indeks Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Metoda Analisis Skalogram
IKPP IKPS
IPLH
No Nama
Kecamatan 2000
2001 2002
2003 2004
2000 2001
2002 2003
2004 2000
2001 2002
2003 2004
1 Ciwidey
40.38 63.20
69.21 77.56
69.06 91.54
95.57 75.54
80.71 79.95
16.02 14.83
19.50 20.99
18.97
2 Rancabali
42.70 79.48
61.82 65.38
79.88 91.68
95.39 83.11
89.54 79.81
15.85 14.50
17.04 20.19
20.14
3 Pasirjambu
42.15 75.40
73.46 66.98
73.43 92.48
96.02 69.99
88.16 72.94
14.92 14.22
19.73 19.33
18.49
4 Cimaung
47.18 90.33
80.59 83.84
78.00 91.94
95.11 80.87
80.03 70.12
16.89 15.89
18.91 23.70
20.58
5 Pangalengan
43.89 76.43
75.13 78.90
66.64 92.01
94.39 70.39
77.83 68.95
18.14 16.70
22.41 24.94
21.59
6 Kertasari
45.35 78.75
71.46 72.70
68.26 91.91
94.74 74.52
78.36 80.76
17.25 14.57
17.66 20.77
18.46
7 Pacet
44.30 88.46
68.50 73.91
73.04 91.70
95.17 76.92
83.53 78.84
16.59 14.57
17.85 22.06
19.63
8 Ibun
44.43 84.50
81.38 72.23
88.49 91.64
94.95 75.73
79.95 69.75
16.28 14.76
20.50 20.68
21.09
9 Paseh
50.39 87.89
82.69 79.83
80.26 92.36
95.51 73.23
80.01 80.37
18.58 16.43
21.54 23.63
20.62
10 Cikancung
41.83 79.68
68.43 66.03
72.25 94.15
97.01 70.90
77.61 71.65
14.11 13.51
18.96 18.50
17.24
11 Cicalengka
38.47 80.45
75.83 72.80
73.30 93.09
96.26 74.90
77.91 75.42
15.12 14.82
20.13 20.66
18.10
12 Nagreg
48.28 87.83
79.46 79.09
81.76 92.46
95.71 70.63
79.06 73.07
17.14 14.55
20.74 21.54
19.69
13 Rancaekek
50.04 86.44
80.07 72.29
84.69 91.32
95.29 71.35
81.51 69.70
16.82 15.97
19.95 21.21
20.35
14 Majalaya
43.52 100.00
89.83 89.07
87.42 91.42
95.03 69.92
80.09 67.10
16.81 15.99
23.32 25.60
28.56
15 Solokan Jeruk
46.33 86.63
78.27 77.86
72.32 92.31
95.97 70.08
86.20 69.37
17.39 16.83
20.39 22.56
21.89
16 Ciparay
42.44 85.62
71.36 81.65
97.06 93.16
96.46 73.62
83.23 71.87
16.22 15.58
20.08 24.31
23.63
17 Bale Endah
47.66 91.22
84.44 84.58
96.10 93.40
97.18 70.64
81.48 71.57
17.45 17.00
22.41 22.69
22.31
18 Arjasari
47.90 81.08
80.29 66.37
90.44 91.84
95.20 69.36
79.49 71.64
17.25 16.41
20.82 21.63
22.53
19 Banjaran
43.92 83.74
79.22 75.16
72.39 91.98
95.15 71.45
77.90 68.53
15.84 14.59
21.53 23.73
21.44
20 Cangkuang
39.16 56.42
72.56 69.81
80.17 98.15
99.09 78.37
82.82 72.97
15.12 13.35
18.28 18.90
18.79
21 Pameungpeuk
46.81 95.88
86.67 100.00
86.12 91.93
94.85 72.48
79.32 69.63
16.93 14.75
21.03 24.15
20.70
22 Katapang
41.59 89.36
79.13 77.40
82.40 92.50
95.97 70.98
81.69 71.56
17.05 14.77
18.87 20.79
19.32
23 Soreang
40.85 81.72
80.57 79.03
85.23 92.38
95.71 73.15
80.08 68.10
15.93 15.17
21.09 23.22
21.51
24 Cililin
43.21 90.14
84.50 81.18
82.11 94.71
98.48 69.78
84.87 70.49
16.05 14.26
22.11 21.62
19.17
25 Cihampelas
39.66 56.80
78.59 78.46
80.86 100.00
100.00 73.42
84.58 72.05
15.11 13.07
20.87 19.19
17.96
26 Sindangkerta
43.04 81.37
82.49 68.27
79.02 92.76
96.56 71.75
94.65 82.06
16.48 14.43
20.70 18.15
18.10
27 Gununghalu
40.98 90.68
76.00 81.29
74.44 91.80
94.88 76.24
86.71 74.21
17.19 14.60
18.03 19.47
17.54
28 Rongga
42.83 77.12
63.86 67.39
70.80 93.18
96.27 83.18
88.82 85.86
14.82 13.95
16.64 18.28
17.14
29 Cipongkor
43.39 82.62
77.91 67.78
78.67 91.87
95.20 69.39
77.89 66.98
15.37 14.07
20.14 19.19
20.04
30 Batujajar
46.03 82.73
74.40 76.66
92.22 91.30
94.89 70.26
77.27 66.01
16.14 15.38
20.55 22.39
21.37
31 Margaasih
40.45 94.56
100.00 91.24
92.72 91.13
94.89 76.22
87.30 70.10
18.34 15.55
21.61 21.23
22.78
32 Margahayu
39.20 88.30
80.84 78.83
83.23 93.34
96.25 74.10
86.93 70.52
16.97 16.17
22.20 20.50
21.57
33 Dayeuhkolot
43.91 86.14
79.42 76.83
76.16 91.33
94.65 68.52
76.32 68.69
16.76 15.58
22.93 23.15
20.62
34 Bojongsoang
45.32 91.59
90.21 86.05
100.00 93.94
96.81 72.89
80.41 70.18
16.15 14.60
21.82 23.22
23.43
35 Cileunyi
43.40 88.32
85.96 76.37
88.47 94.06
97.01 72.14
79.14 73.65
15.94 15.71
21.66 20.53
21.05
36 Cilengkrang
53.49 87.33
85.70 82.67
71.80 93.15
95.38 100.00
100.00 100.00
17.67 14.60
19.86 20.18
16.33
37 Cimenyan
50.60 92.42
95.69 83.19
90.28 91.95
95.53 68.94
83.49 70.04
16.67 15.11
20.82 21.33
21.14
38 Lembang
44.99 81.55
79.26 73.81
70.14 92.69
95.87 70.80
79.48 67.76
16.28 15.98
21.79 21.36
18.35
39 Parongpong
45.46 89.19
80.09 79.68
94.19 93.18
96.27 75.96
86.77 69.86
15.92 14.37
21.52 21.39
20.51
40 Cisarua
46.61 95.25
99.78 77.08
83.78 93.37
96.40 70.60
81.62 70.99
18.66 16.95
22.84 24.41
21.54
41 Ngamprah
39.37 82.22
71.91 73.77
75.94 92.45
97.23 69.62
79.36 68.11
15.20 15.13
20.04 19.97
20.12
42 Padalarang
41.48 80.07
83.28 80.35
80.76 93.67
96.97 69.25
77.71 67.37
14.93 15.27
20.12 21.42
20.62
43 Cipatat
39.41 77.49
76.66 71.24
76.45 93.17
96.73 68.55
77.55 68.41
14.55 13.64
19.16 19.81
20.10
44 Cipeundeuy
41.52 85.65
80.66 88.70
78.77 92.59
95.72 68.50
82.08 76.38
16.13 14.70
19.99 22.93
18.67
45 Cikalong Wetan
45.35 76.74
60.27 66.54
63.66 92.05
94.88 72.33
78.01 68.54
16.61 15.63
18.41 20.27
18.05
188
Lampiran-2 Persamaan Powersim untuk Model EkoSanita IPLT
A. Sub Model Bangkitan dan Pewadahan Lumpur Tinja
Persamaan persamaan untuk memperkirakan jumlah penduduk kota dan jumlah penduduk yang dilayani fasilitas sanitasi yang telah diperbaiki improved
1.
init POP_t = 126505 2.
flow POP_t = +dtPOP 3.
doc POP_t = Jumlah Penduduk pada tahun ke t..Untuk keperluan proyeksi, digunakan penduduk tahun 2000. Untuk kota Majalaya 126
505 jiwa, Untuk 4 empat kota kecamatan di daerah pelayanan IPLT Cibeet 405 548 jiwa yaitu Majalaya, Ibun, Paseh, Ciparay . Untuk 6
kota kecamatan perluasan daerah pelayanan IPLT kedepan, ditambah penduduk kecamatan Rancaekek dan Pacet 620 475 jiwa .
4. Unit=Jiwa
5. aux POP = POP_tdt_POP
6. doc POP = Laju Penduduk=tambahan jumlah penduduk dalam satu
tahun 7.
unit=Jiwatahun 8.
aux FP_Lyn = POP_LynPOP_t 9.
doc FP_Lyn = Fraksi penduduk yang dilayani fasilitas sanitasi yang telah diperbaiki improved
10. Unit=Tanpa satuan
11. aux Dp_Lyn = V_TabunganIPKPT
12. doc Dp_Lyn = Tambahan penduduk yang menerima bantuan perbaikan
fasilitas sanitasi. Bantuan tersebut diasumsikan dapat diambil dari sebagian penerimaan retribusi jasa pelayanan sanitasi.
13. Unit=Jiwa
14. aux POP_Lyn = POP_tF_Pop_LYN+Dp_Lyn
15. doc POP_Lyn = jumlah penduduk dilayani fasilitas sanitasi yaitu
penduduk dengan fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat ditambah penduduk yang mendapatkan bantuan perbaikan fasilitas sanitasi .
16. Unit=Jiwa
17. const dt_POP = 0.0236
18. doc dt_POP = Pertumbuhan Penduduk Majalaya 2,265756 tahun, 4
Kecamatan di daerah pelayanan IPLT Cibeet 2,1557tahun dan 6 kecamatan untuk perluasan pelayanan IPLT 2,263505tahun
19. Unit=Tanpa satuan sudah dalam bentuk konstanta
20. const F_Pop_LYN = 0.20