156 c.
Pada skenario kebijakan optimis 60 cakupan pelayanan, IPFLH dapat ditingkatkan lagi menjadi 88.66 skala indeks atau peningkatan 0.66 skala
indeks untuk setiap persen peningkatan cakupan pelayanan. d.
Pada skenario kebijakan ideal 80 cakupan pelayanan, IPFLH dapat mencapai 95.75 skala indeks atau peningkatan 0.35 skala indeks untuk
setiap persen peningkatan cakupan pelayanan. Dari hasil rumusan tersebut terdapat indikasi bahwa skenario kebijakan moderat
menghasilkan peningkatan pelestarian fungsi lingkungan yang optimum.
6.1.2 Peningkatan Pelayanan Pengelolaan Air Limbah
Simulasi model EkoSanita-IPLT dilakukan melalui intervensi terhadap cakupan pelayanan yang dikombinasikan dengan efisiensi pengangkutan lumpur
tinja, kapasitas IPLT, efisiensi sistem setempat, perluasan daerah pelayanan dan konsumsi air minum rumah tangga. Hasil simulasi menunjukkan bahwa volume
air limbah yang memasuki badan air cenderung menurun sejalan dengan peningkatan cakupan pelayanan. Penurunan volume limbah tersebut diikuti
dengan peningkatan daya tampung lingkungan kota. Retribusi per pelanggan untuk menutup biaya operasional cenderung meningkat sejalan dengan
peningkatan efisiensi pengangkutan lumpur tinja. Daya tampung lingkungan juga meningkat ketika kapasitas IPLT ditambah, demikian pula apabila efisiensi
sistem setempat ditingkatkan. Peningkatan daerah pelayanan akan meningkatkan jumlah pelanggan dan menurunkan nilai retribusi per pelanggan. Akhirnya,
penurunan konsumsi air minum rumah tangga dapat mengurangi volume limbah yang memasuki badan air maupun volume limbah yang memasuki Tangki Septik.
Hal itu berarti bahwa daya tampung lingkungan dapat ditingkatkan. Hasil simulasi tersebut mengindikasikan bahwa peningkatan daya tampung lingkungan
kota dapat dilakukan melalui upaya peningkatan cakupan pelayanan, peningkatan kapasitas IPLT, peningkatan efisiensi sistem setempat dan pengendalian
konsumsi air minum rumah tangga. Peningkatan retribusi per pelanggan yang diakibatkan oleh peningkatan efisiensi pengangkutan lumpur tinja dan
peningkatan kapasitas IPLT dapat diatasi dengan perluasan daerah pelayanan IPLT.
157 Hasil rumusan kebijakan peningkatan pengelolaan air limbah rumah
tangga Tabel 45 menunjukkan bahwa: a.
Skenario pesimis dapat meningkatkan daya tampung lingkungan dari 0.58 sampai dengan 1.43 pada skala indeks atau peningkatan 0.06 skala indeks
untuk setiap persen peningkatan cakupan pelayanan. Tabel 46 Rumusan Skenario Kebijakan Pengelolaan Air Limbah
Skenario Kebijakan No
Unsur yang dinilai Satuan
Eksisting Pesimis
Moderat Optimis
Ideal
1 2
3 4
5 6
7 8
1 Penduduk Kota
Jiwa 179 499
558 446 558 446
855 384 855 384
2 Daerah Layanan
Kota kecamatan
1 4
4 6
6 m3
2 414 409 4 932 862
3 141 665 2 975 541
51 890 3
Limbah di Badan Air
m3kapita 13.45
8.83 5.63
3.48 0.06
4 Daya Tampung
Lingkungan Kota Kghari
-1 518 449 - 615 926
55 447 225 557
60 715 5
Indeks Daya Tampung
Lingkungan Kota Tanpa
Satuan 0.58
1.43 15.89
64.67 17.41
6 Retribusi per
pelanggan Rupiah
10 035 3 576
3 099 2 259
1 713
b. Skenario moderat dapat meningkatkan daya tampung lingkungan dari 1.43
pada skala indeks sampai dengan 15.89 skala indeks atau peningkatan 0.96 skala indeks untuk setiap persen peningkatan cakupan pelayanan.
c. Skenario optimis dapat meningkatkan daya tampung lingkungan dari 15.89
sampai dengan 64.67 pada skala indeks atau peningkatan 4.88 skala indeks untuk setiap persen peningkatan cakupan pelayanan.
d. Skenario ideal mengurangi daya tampung lingkungan dari 64.67 menjadi
dengan 17.41 pada skala indeks atau penurunan 2.36 skala indeks untuk setiap persen peningkatan cakupan pelayanan.
Dari hasil rumusan tersebut terdapat indikasi bahwa skenario kebijakan optimis 60 cakupan pelayanan menghasilkan peningkatan pelayanan pengelolaan air
limbah yang optimum.
6.2 Rumusan Kebijakan Peningkatan Cakupan Pelayanan