52 pengolahan lumpur tinja diarahkan pada fungsi- fungsi  dan kinerja  unit proses,
organisasi pengelo la dan biaya pengolahan per m
3
lumpur tinja. Analisis terhadap proses pembuangan danatau pemanfaatan hasil olahan dilakukan untuk
mengetahui media lingkungan penerimanya, prakiraan dampak lingkungan dan jenis pemanfaatan yang telah ada serta penerimaan ya ng diperoleh dari
pemanfaatan produk hasil olahan. Analisis dilakukan dengan metoda deskriptif dengan membandingkan unsur- unsur yang dianalisis
terhadap kriteria perencanaan yang telah baku.
3.4 Pengembangan Model Ekosanita-IPLT
Model  yang dibangun atau  dikembangkan adalah  pelestarian  fungsi lingkungan kota PLFH berbasis Ekosanita-IPLT. Pengembangan  model
dilakukan  dengan menggunakan pendekatan sistem yang mencakup i analisis kebutuhan, ii rumusan masalah, iii identifikasi sistem, iv penyusunan  model,
v kalibrasi dan verifikasi model, dan vi implementasi model melalui simulasi untuk mempelajari perilaku sistem.
3.4.1  Analisis Kebutuhan
Dijelaskan pada  Bab 2 bahwa analisis ini ditujukan untuk memperoleh gambaran tentang persamaan maupun perbedaan kebutuhan para  pihak  yang
berkepentingan  stakeholder  yang wajib atau bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.
Upaya-upaya untuk mempertahankan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup beserta berbagai masalah yang dihadapi untuk mencapainya,
pada dasarnya merupakan kebutuhan yang wajib diselesaikan. Upaya dimaksud disebut pelestarian fungsi lingkungan kota yang dalam penelitian ini disingkat
“Pelestarian Lingkungan kota”. Analisis kebutuhan pada penelitian ini dilakukan secara komprehensif dengan mempertimbangkan semua aspek yang terkait
dengan upaya mempertahankan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Namun,  aspek pengelolaan lumpur tinja  merupakan bagian integral dari
pelestarian lingkungan kota. Pendekatan yang digunakan adalah  melalui  kajian pustaka untuk mengidentifikasi  kebutuhan teoritis atau kebutuhan hipotesis
masing- masing stakeholder terhadap pelestarian lingkungan Tabel 7.
53
Tabel 7.  Analisis Kebutuhan Stakeholder Pada Pelestari
an Lingkungan
No STAKEHOLDER
PRAKIRAAN KEBUTUHAN STAKEHOLDER
1 2
3
A
Masyarakat Pemilik cubluk, Tangki
Septik 1.  Tarif retribusi murah
2.  Sumur air bersih tidak tercemar
B
Pemerintah Pusat cq. Departemen Teknis
1.  Masyarakat mengolah kotorannya sebelum dibuang ke media lingkungan.
2.  Tangki septik dikosongkan secara reguler 3.  Masyarakat pemiik tangki septik membayar retribusi yang
memadai 4.  Masyarakat berhemat dalam memakai air
C
Pemerintah KotaKabupaten cq
Dinas Kebersihan 1.  Swasta penyedia jasa penyedot tinja memanfaatkan IPLT
2.  Masyarakat menyediakan tangki septik yang baik 3.  Masyarakat membayar tarif air limbah
D
Penyedia jasa penyedotan dan
pengangkutan Lumpur tinja.
1.  Ada pembebasan tarif pembuangan lumpur di IPLT 2.
Lumpur tinja dapat disedot setiap hari Penerimaan jasa air limbah dapat ditingkatkan
E
Pengelola WCMCK Umum
1.  Lingkungan MCKWC Umum  tetap bersih 2.  Dibebaskan dari retribusi pengelolaan air limbah
3.4.2  Rumusan Masalah