87 Majalaya lebih tinggi, tetapi pada tahun 2004 lebih rendah bila dibandingkan
dengan rata-rata kecamatan lain di kabupaten Bandung. Kecenderungan yang sama terjadi pula pada kasus penyakit lain selain
penyakit diare. Pada tahun 2002 di kota Majalaya tercatat sebanyak 260.71 kasus per 1 000 penduduk. Jumlah tersebut meningkat menjadi 456.98 kasus pada tahun
2003 dan menurun menjadi 176.82 pada tahun 2004. kecuali pada tahun 2003, jumlah kasus penyakit di kota Majalaya lebih rendah bila dibandingkan dengan
rata-rata kecamatan lain di daerah pelayanan IPLT. Pada tahun 2002 dan tahun 2003, kasus penyakit lain di kota Majalaya lebih tinggi, tetapi pada tahun 2004
lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata kecamatan lain di kabupaten Bandung. Hal itu mengindikasikan bahwa tingkat kesehatan penduduk kota
Majalaya lebih baik bila dibandingkan dengan kecamatan lainnya.
4.5.2 Pendidikan Masyarakat
Keadaan pendidikan penduduk daerah penelitian dikaji dari aspek i banyaknya penduduk yang memliliki ijazah, ii angka partisipasi sekolah, dan
iii banyaknya penduduk yang melek huruf. Keadaan pendidikan penduduk wilayah penelitian dirangkum pada Tabel 16.
Tabel 16. Keadaan Pendidikan Masyarakat 2000-2004
No Uraian
Satuan 2002
2003 2004
1 2
3 4
5 6
Majalaya
a. Penduduk berijazah sma Orangtotal penduduk
0.17 0.08
0.17 b. Penduduk melek huruf
Orangtotal penduduk 0.80
0.76 0.78
1 c. Angka partisipasi sekolah
Rasio 0.79
0.53 0.73
Daerah Pelayanan IPLT
a. Penduduk berijazah sma Orangtotal penduduk
0.15 0.09
0.14 b. Penduduk melek huruf
Orangtotal penduduk 0.78
0.76 0.77
2
c. Angka partisipasi sekolah Rasio
0.65 0.64
0.82
Kabupaten Bandung
a. Penduduk berijazah sma Orangtotal penduduk
0.09 0.10
0.13 b. Penduduk melek huruf
Orangtotal penduduk 0.77
0.77 0.78
3
c. Angka partisipasi sekolah Rasio
0.54 0.58
0.75 rasio murid SD sd SMA terhadap penduduk usia sekolah 5 tahun sd 18 tahun
Sumber : BPS dan Suseda, diolah
Penduduk kota Majalaya yang memiliki ijazah pendidikan tinggi tercatat sebesar 17 dari total penduduk. Angka tersebut lebih tinggi bila dibandingkan
88 dengan rata-rata kecamatan lain di daerah pelayanan IPLT dan di kabupaten
Bandung. Angka melek huruf di kota Majalaya mencapai 78 dari total penduduk. Demikian pula halnya dengan angka partisipasi sekolah pada tahun
2004 yang mencapai 73 dari jumlah penduduk. Penduduk berijazah perguruan tinggi di kota Majalaya lebih tinggi bila
dibandingkan dengan rata-rata kecamatan lain di daerah pelayanan IPLT maupun rata-rata di kabupaten Bandung. Namun, banyaknya penduduk yang mampu
membaca dan penduduk yang bersekolah di ketiga wilayah penelitian relatif seimbang. Hal tersebut mengindikasikan bahwa secara umum, tingkat pendidikan
penduduk kota Majalaya lebih baik bila dibandingkan dengan kecamatan kota lainnya.
4.5.3 Ekonomi Masyarakat
Keadaan ekonomi penduduk dikaji dari aspek i konsumsi rata-rata per kapita, ii penduduk usaha sendiri, dan iii angka partisipasi bekerja. Seperti
tertera pada Tabel 4-9 penduduk yang berusaha sendiri wiraswasta di kota Majalaya lebih besar daripada kecamatan lain di daerah pelayanan IPLT maupun
di seluruh kecamatan di kabupaten Bandung. Penduduk yang bekerja sebagai buruhkaryawan di kota Majalaya juga lebih tinggi bila dibandingkan kecamatan
lain. Konsumsi atau pengeluaran penduduk kota Majalaya pada tahun 2002 dan
tahun 2003 lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata kecamatan di daerah pelayanan IPLT dan di kabupaten Bandung. Namun, pada tahun 2004 lebih
rendah dari kecamatan lainnya di daerah pelayanan IPLT maupun di seluruh kecamatan di kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil survey lapangan di 3 tiga
lokasi kecamatan di daerah pelayanan IPLT yaitu kecamatan Ibun, Rancaekek dan Ciparay, penghasilan rata-rata bulanan per kepala keluarga diperhitungkan
sebesar Rp 954 366.66. Sementara itu, berdasarkan data Suseda Tabel 17 angka konsumsi rata-rata bulanan di daerah pelayanan IPLT adalah Rp 192 124.
Dengan demikian, maka rasio pengeluaran kons umsi terhadap penghasilan rata-rata bulanan adalah 20.13. Meskipun angka penghasilan
responden kemungkinan jauh lebih kecil daripada keadaan nyata, rasio tersebut menggambarkan adanya peluang masyarakat untuk menabung.
89
Tabel 17. Keadaan Ekonomi Masyarakat 2002-2004
No Uraian
Satuan 2002
2003 2004
1 2
3 6
7 8
Majalaya
a. Konsumsi rata-rata per kapita Rp Kapita
233 238 243 115
183 506 b. Penduduk Wiraswasta
Orangpend bekerja 0.12
0.16 0.25
1
c. Angka Partisipasi Bekerja Rasio
0.36 0.39
0.38
Daerah Pelayanan IPLT
a. Konsumsi rata-rata per kapita Rp Kapita
193 040 190 897
192 124 b. Penduduk Wiraswasta
Orangpendd bekerja 0.07
0.07 0.09
2
c. Angka Partisipasi Bekerja Rasio
0.29 0.28
0.30
Kabupaten Bandung
a. Konsumsi rata-rata per kapita Rp Kapita
169 453 189 395
206 497 b. Penduduk Wiraswasta
Orangpendd bekerja 0.09
0.08 0.10
3 c. Angka Partisipasi Bekerja
Rasio 0.30
0.28 0.30
Buruhkaryawan dan usaha sendiri Sumber : Suseda diolah
4.6 Pengelolaan Sanitasi Lingkungan