6
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk menghasilkan “model pengelolaan air limbah rumah tangga berbasis IPLT berkelanjutan Ekosanita-IPLT” yang dapat
digunakan sebagai sarana atau perangkat untuk i menilai kinerja pengelolaan lingkungan perkotaan, dan ii merumuskan kebijakan dan strategi pengelolaan air
limbah rumah tangga yang berkelanjutan. Hasil rumusan kebijakan dan strategi tersebut dapat dijabarkan ke dalam tindakan operasional yang mampu mendorong
peningkatan intensitas pelestarian fungsi lingkungan hidup di daerah perkotaan. Secara khusus, penelitian ini ditujukan untuk:
a. Mengetahui kondisi eksisting pelestarian fungsi lingkungan hidup di daerah
perkotaan untuk acuan penilaian kinerja pengelolaan lingkungan b.
Mengetahui kondisi eksisting sistem pengelolaan air limbah daerah perkotaan untuk acuan identifikasi kebutuhan perbaikan sistem
c. Membangun model sistem pengelolaan air limbah rumah tangga yang
berkelanjutan yang disebut model PFLH dan EkoSanita-IPLT d.
Membandingkan kondisi eksisting pengelolaan air limbah perkotaan dengan model PFLH maupun model Ekosanita-IPLT
e. Melakukan simulasi model PFLH dan EkoSanita IPLT untuk me rumuskan
rekomendasi kebijakan dan strategi serta tindakan perbaikan sistem pengelolaan air limbah kota Majalaya.
1.3 Kerangka Pemikiran Penelitian
Kualitas lingkungan permukiman perkotaan, pada dasarnya ditentukan oleh 3 tiga aspek, yaitu i penduduk yang tinggal di kawasan tersebut, ii
ketersediaan sumberdaya lahan, dan iii ketersediaan sumberdaya air. Pemanfaatan sumberdaya lingkungan perkotaan diakibatkan adanya
kebutuhan terhadap tempat tinggal dan pasokan air bersih. Hunian yang sehat, selain memerlukan pekarangan yang relatif luas, perlu pula didukung oleh
konstruksi bangunan yang kokoh, difasilitasi oleh utilitas penerangan listrik dan prasarana dan sarana air bersih serta sanitasi yang memadai. Penyediaan prasarana
dan sarana lingkungan permukiman perkotaan perlu direncanakan secara baik, karena terkait dengan penyediaan lahan, bangkitan sampah, peningkatan konsumsi
7 air bersih dan bangkitan limbah domestik dan non domestik serta bangkitan
lumpur tinja yang berasal dari pengoperasian fasilitas sistem sanitasi setempat on-site system. Gambar 1
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Peningkatan kebutuhan lahan, peningkatan bangkitan sampah dan limbah harus dikendalikan agar tidak menimbulkan degradasi terhadap sumber daya
lingkungan yang ada di daerah perkotaan. Berbagai tind akan pengelolaan lingkungan perkotaan harus direncanakan dan dilaksanakan secara baik agar daya
dukung dan daya tampung lingkungan dapat terpelihara kelangsungannya. Adanya
Kawasan Permukiman Perkotaan Kota Sedang dan Kota kecil
Penduduk Ketersediaan Lahan
Ketersediaan Air
Kehidupan Sosial
Ekonomi Penduduk
Penyediaan dan Utilisasi
Prasarana dan Sarana
Daya Tampung
Sumber Daya Air
Daya Dukung
Sumber Daya Air
Daya Dukung
Sumber Daya Lahan
Bangkitan Limbah Padat dan Tindakan
Pengelolaannya
Perencanaan Penyediaan
Prasarana dan Sarana yang
Ramah Lingkungan
Beban Cemaran
terhadap tanah yang Diijinkan
Peningkatan Kebutuhan
Lahan dan Kepadatan
Lahan yang Diijinkan
Peningkatan Kebutuhan
Air Bersih dan
Bangkitan Limbah Cair
Kondisi yang diharapkan
Ideal Kondisi yang
terjadi dalam praktek
Kesenjangan Kualitas
Lingkungan Rumusan
Kebijakan Strategi
Tindakan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga
Tindakan Pengendalan Konsumsi Air Rumah
Tangga
Ruang Lingkup Penelitian ini
8 kesenjangan antara kebutuhan penduduk untuk meningkatkan kualitas kehidupan
dan penghidupannya dengan ketersediaan sumberdaya lingkungan yang ada di daerah perkotaan tertentu, merupakan acuan untuk merumuskan tindakan yang
diperlukan. Namun, kepadatan rumah dan pengambilan air tanah serta beban cemaran harus dijaga pada tingkat yang masih dapat diterima oleh lingkungan di
sekitarnya.
Suatu model pengelolaan air limbah rumah tangga yang berkelanjutan Ekosanita-IPLT dikembangkan untuk memberi gambaran kondisi yang diharapkan
yaitu dengan memberikan akses penduduk ke pelayanan sanitasi yang baik. Model tersebut digunakan untuk sarana perangkat evaluasi kinerja pengelolaan lingkungan
dan perumusan kebijakan serta strategi dalam rangka mendorong upaya peningkatan pelayanan sanitasi secara komprehensif dan berkelanjutan.
Akhirnya, alternatif pemecahan masalah yang dihasilkan digunakan sebagai acuan dalam merumuskan rekomendasi perbaikan kinerja pengelolaan lumpur tinja
dan peningkatan intensitas pelestarian fungsi lingkungan hidup di daerah perkotaan. Tindakan perbaikan kinerja tersebut dila ksanakan secara bertahap berdasarkan skala
prioritas sesuai dengan ketersediaan sumber daya yang dapat dialokasikan.
1.4 Manfaat Penelitian