Penelitian Ekologi Sanitasi Penelitian Bidang Sanitasi dan Pelestarian Fungsi Lingkungan

32 pemodel dan stakeholdernya bahwa model yang dihasilkan dapat digunakan sesuai dengan tujuannya. Kalibrasi dilakukan untuk mengukur atau menguji tingkat kesesuaian tuning model. Verifikasi model dilakukan untuk menguji kebenaran model, terutama strukturnya dengan yang terjadi di dunia nyata, sedangkan validasi dilakukan untuk menguji kebenaran model dari aspek kinerjanya performanya. Kalibrasi, verifikasi maupun validasi dilakukan terhadap parameter dan konstanta yang digunakan dalam model. Kalibrasi dan verifikasi dapat dilakukan dengan memasukkan data ke dalam model dan memeriksa hasilnya. Validasi model sistem yang dibangun dengan pendekatan kuantitatif hard system dapat dilakukan setelah verifikasi model, sedangkan validasi model yang dibangun dengan pendekatan kualitatif dilakukan setelah model diimplementasikan di lapangan.

2.5 Penelitian Bidang Sanitasi dan Pelestarian Fungsi Lingkungan

Penelitian ini dapat dikelompokkan ke dalam 2 dua bagian yaitu i rekayasa fisik yang menghasilkan berbagai variasi model sistem secara fisik dan ii model kebijakan yang menghasilkan berbagai variasi model sistem non fisik misalnya model sistem pendukung keputusan decision support system, model optimasi perencanaan maupun manajemen sistem, model- model simulasi berbasis trial and error maupun berbasis sistem dinamis. Kedua kategori penelitian tersebut, pada dasarnya dapat saling melengkapi untuk landasan pengambilan keputusan.

2.5.1 Penelitian Ekologi Sanitasi

Program penelitian dibidang sanitasi yang berorientasi pada ekologi sanitasi Sanitation Research dan disingkat “SanRes” mulai diluncurkan pada tahun 1993 oleh Swedish International Development Corporation Agency Sida. Mandat penelitian selama 9 sembilan tahun tersebut telah diselesaikan pada tahun 2001 dan dinilai berhasil karena pendekatan tersebut dapat diterima secara global dan menjadi bagian dari strategi pencapaian tujuan pembangunan global yang dikenal dengan Millennium Development Goals 2015, MDGs-2015 33 EcoSanRes 2002. Walaupun demikian, penelitian yang dilakukan sebagian besar berhubungan dengan pengembangan dan penerapan model fisik atau ikonik. Pelajaran dan pengetahuan lesson learned dari hasil penelitian maupun penerapan Ecosan di daerah perdesaan maupun perkotaan diperoleh dari beberapa proyek percontohan peserta SanRes. Pelajaran dan pengetahuan tersebut berhubungan dengan i pembangunan dan pengoperasian serta pemeliharaan sistem Ecosan, ii siklus dan banyaknya nutrien dan fosfor yang dibangkitkan dari kotoran manusia, iii pemanfaatan kotoran manusia untuk pertanian, iv berbagai jenis teknologi yang diaplikasikan dilapangan biogas, toilet kering, eco toilet, v percepatan pembangunan dan pendekatan desentralisasi serta pendekatan sosial termasuk gender. Peneltian EcoSan yang berhubungan dengan konstruksi, operasi dan pemeliharaan antara lain dilakukan oleh Jiang 2001, Jiayi dan Jungi 2001, Gajurel et al. 2001, Schattauer et al. 2001, Nyiraneza dan Huber 2001, Janssen 2001. Penelitian EcoSan ya ng berhubungan dengan produksi dan siklus penggunaan nutrien dan fosfor, dilakukan oleh Gumbo dan Savenije 2001. Penelitian EcoSan yang berhubungan dengan aspek kesehatan manusia dan pencemaran air dilakukan oleh Schonning dan Stenstron 2004, Austin 2001 Holmqvist and Stenstorm 2001, Jonsson et al. 2001, Peasey 2001, Shunchang et al 2001. Penelitian EcoSan yang berhubungan dengan aspek pemanfaatan produk untuk pertanian antara lain dilakukan oleh Bo 2001, Wudi et al. 2001. Penelitian EcoSan yang berhubungan dengan pengembangan alternatif teknologi terapan antara lain dilakukan oleh Guzha 2001, Breslin 2001, Chao 2001, Jiang 2001, Redinger et al. 2001, Funamizu et al. 2001, Clark 2001, Nguyen et al. 2001. Penelitian EcoSan yang berhubungan dengan prospek pembangunan dan strategi desentralisasi serta pendekatan sosial termasuk gender antara lain dilakukan oleh Andreas 2001, Cross and Salifu 2002, Hannan and Andersson 2001, Werner et al. 2001, Drangert 2001. Penelitian penelitian Ekologi Sanitasi tersebut berhubungan dengan pengembangan dan penerapan model model fisik dari unsur unsur atau komponen komponen sistem pengeolaan air limbah setempat. Penelitian tersebut umumnya difokuskan untuk mendapatkan model fisik yang lebih efisien. 34

2.5.2 Penelitian Sanitasi di Indonesia