Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan jawaban yang hendak dijabarkan dari permasalahan yang telah dirumuskan. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menyajikan suntingan teks Serat Cariyos Sewu Satunggal Dalu 2 yang bersih dari kesalahan atau yang mendekati asli sesuai dengan cara kerja filologi. 2. Mengungkapkan nilai ajaran moral yang terkandung dalam Serat Cariyos Sewu Satunggal Dalu 2.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 dua, yakni manfaat praktis dan manfaat teoretis. Yakni : 1. Manfaat Teoretis a. Memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan lain dan membantu peneliti lain untuk mengkaji lebih lanjut naskah Serat Cariyos Sewu Satunggal Dalu 2 pada khususnya dan naskah Jawa pada umumnya dari berbagai disiplin ilmu. b. Menambah kajian terhadap naskah Jawa yang masih banyak dan belum semua terungkap isinya. 2. Manfaat Praktis a. Menyelamatkan data dalam naskah Serat Cariyos Sewu Satunggal Dalu 2 dari kerusakan dan hilangnya data dalam naskah tersebut, sehingga secara tak langsung melestarikan keberadaan sastra lama terutama karya sastra Jawa, dalam hal ini Serat Cariyos Sewu Satunggal Dalu 2. b. Mempermudah pemahaman isi teks naskah Serat Cariyos Sewu Satunggal Dalu 2, sekaligus memberikan informasi kepada masyarakat tentang Serat Cariyos Sewu Satunggal Dalu 2.

F. Sistematika Penulisan

Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk laporan dengan sistematika sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Bab ini merupakan uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori Bab ini menguraikan pengertian filologi, objek filologi, cara kerja filologi, pengertian dongeng, dan pengertian moral. BAB III Metode Penelitian Bab ini menguraikan bentuk dan jenis penelitian, sumber data dan data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV Pembahasan Meliputi deskripsi naskah, kritik teks, suntingan teks disertai aparat kritik, dilanjutkan dengan kajian isi yang meliputi sinopsis dan kajian tentang ajaran-ajaran moral yang terkandung dalam naskah Serat Cariyos Sewu Satunggal Dalu 2. BAB V Penutup Meliputi simpulan dan saran, dan di bagian akhir dicantumkan daftar pustaka, lampiran-lampiran naskah Serat Cariyos Sewu Satunggal Dalu 2. 24

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Filologi

Filologi adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang bertujuan memahami kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah klasik Bani Sudardi, 2003 : 7. Secara etimologi filologi berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari dua kata, philos dan logos. Philos artinya cinta dan logos artinya kata logos berarti juga ilmu. Jadi filologi secara harafiah berarti cinta pada kata-kata. Itulah sebabnya filologi selalu asyik dengan kata-kata. Kata-kata dipertimbangkan, dibetulkan, diperbandingkan, dijelaskan asal-usulnya dan sebagainya, sehingga jelas bentuk dan artinya. Pengertian filologi ini kemudian berkembang, dari pengertian cinta pada kata-kata menjadi cinta pada ilmu. Filologi tidak hanya sibuk dengan kritik teks, serta komentar penjelasannya, tetapi juga ilmu yang menyelidiki kebudayaan suatu bangsa berdasarkan naskah Siti Baroroh Baried dalam artikel Edwar Djamaris, 2008. Darusuprapta 1989 : 3 menyatakan bahwa makna filologi di Indonesia yang dalam sejarahnya dipengaruhi Belanda adalah suatu disiplin ilmu yang mendasarkan kerjanya pada bahan tertulis dan bertujuan untuk mengungkapkan makna teks tersebut dalam segi kebudayaannya. Achadiati Ikram 1980 : 1 berpendapat filologi dalam arti luas adalah “ilmu yang mempelajari segala segi kehidupan di masa lalu seperti yang diketemukan dalam tulisan. Dalamnya tercakup bahasa, sastra, adat istiadat, hukum dan lain sebagainya”. Jadi dapat disimpulkan bahwa filologi adalah ilmu yang mempelajari tentang naskah-naskah dan seluk-beluknya, yang mencakup berbagai bidang dan segi kehidupan, baik sastra, bahasa, agama, adat istiadat, hukum, maupun budaya yang bertujuan untuk mengungkapkan makna dan isinya.

B. Obyek Filologi

Seperti halnya disiplin ilmu yang lain, filologi juga mempunyai obyek penelitian. Filologi mempelajari kebudayaan masa lalu melalui teks-teks tertulis. Teks-teks tertulis di atas suatu bahan yang disebut naskah. Jadi obyek penelitian filologi adalah teks dari masa lalu yang tertulis di atas naskah yang mengandung nilai budaya Bani Sudardi, 2003 : 9. Dalam filologi dibedakan antara pengertian naskah dan teks. Naskah adalah tempat teks-teks ditulis. Naskah berwujud konkret, nyata. Di dalam naskah terdapat tulisan-tulisan yang merupakan simbol-simbol bahasa untuk menyampaikan dan mengekspresikan hal-hal tertentu. Teks dalam filologi diartikan sebagai tenunan kata-kata, yakni serangkaian kata-kata yang berinteraksi membentuk satu kesatuan makna yang utuh, dan teks menunjuk kepada sesuatu yang abstrak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa objek konkret filologi adalah naskah, namun hakikatnya yang dituju dari naskah tersebut bukanlah fisik naskah tersebut, melainkan teks yang tersimpan di dalam naskah Bani Sudardi, 2003 :