Pengertian Moral LANDASAN TEORI
pertimbangan baik dan buruk, namun tidak jarang pengertian baik buruk itu sendiri dalam hal-hal tertentu bersifat relatif. Artinya, suatu hal yang dipandang
baik oleh orang yang satu atau bangsa pada umumnya, belum tentu sama bagi orang yang lain, atau bangsa yang lain. Pandangan seseorang tentang moral, nilai-
nilai, dan kecenderungan-kecenderungan, biasanya dipengaruhi oleh pandangan hidup bangsanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, ajaran moral ternyata tidak hanya didapatkan dari buku-buku, kitab, ataupun ketetapan-ketetapan lain yang bersifat
berat, serius dan resmi. Ajaran moral juga dapat diperoleh dari sesuatu yang penyampaiannya lebih bersifat santai dan ringan sehingga mudah diterima. Salah
satunya adalah dari cerita dalam karya sastra pada umumnya, dan naskah pada khususnya. Moral dalam cerita Kenny 1966 dalam Burhan Nurgiantoro biasanya
dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil dan ditafsirkan lewat cerita yang
bersangkutan oleh pembaca. Ia merupakan petunjuk yang sengaja diberikan oleh pengarang tentang berbagai hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan,
seperti sikap, tingkah laku, dan sopan santun pergaulan. Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh itulah pembaca
diharapkan dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang disampaikan, yang diamanatkan. Moral dalam karya sastra dapat dipandang sebagai amanat,
pesan. Bahkan unsur amanat itu sebenarnya merupakan gagasan yang mendasari penulisan karya itu, gagasan yang mendasari diciptakannya karya sastra sebagai
pendukung pesan. Jadi moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh
pengarang kepada pembaca; merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya, makna yang disarankan lewat cerita. Moral dalam karya sastra biasanya
mencerminkan pandangan hidup pengarang yang bersangkutan, pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran, dan hal itulah yang ingin disampaikannya kepada
pembaca.
36