Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
dilakukan identifikasi naskah secara rinci dari mulai judul naskah, nomor katalog, sampai pada ikhtisar atau deskripsi isi naskah.
Analisis komparatif digunakan untuk menindak lanjuti hasil deskripsi. Tujuan dari teknik ini adalah untuk membandingkan naskah dengan rinci dimulai dari hal
yang paling umum ke yang paling khusus, sehingga akan diketahui persamaan dan perbedaannya. Dalam penelitian ini, penulis tetap menggunakan teknik komparatif
dalam menganalisis data, walaupun sebenarnya data dalam penelitian ini berupa naskah tunggal. Hal ini dilakukan karena pada awal penelitian ditemukan lebih dari
satu naskah, sehingga secara tak langsung harus dilakukan perbandingan naskah, walaupun perbandingan yang dilakukan adalah perbandingan yang sifatnya umum,
yakni perbandingan dari segi bentuk, jumlah pupuh, nama pupuh, urutan pupuh, serta ikhtisarnya. Dari perbandingan tersebut, ternyata didapati sebuah kesimpulan bahwa
keempat naskah tersebut berbeda satu sama lain. Teknik analisis interpretasi digunakan untuk menginterpretasikan isi naskah
melalui berbagai sudut pandang penulis. Teknik ini dilakukan, karena data dalam penelitian ini berupa naskah tunggal sehingga tidak ada naskah pembanding, maka
kesalahan bacaan yang ada dibetulkan menurut interpretasi penulis sendiri dengan menggunakan pedoman dasar linguistik termasuk ejaan, tata bahasa, dan konteks
kalimat serta konvensi tembang gedhe. Di sini penulis dalam memberi evaluasi terhadap teks serta dalam meneliti atau mengkaji lembaran bacaan yang mengandung
kalimat-kalimat atau rangkaian kata-kata tertentu yang mengandung kesalahan kecil dan ketidak konsistenan dilakukan dengan cermat. Di samping itu penulis juga
memiliki alasan-alasan yang kuat dalam menentukan bacaan yang benar atau yang
dianggap benar yang sesuai dengan konteksnya yang tidak menyimpang dari arti yang sebenarnya. Sedang ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
dengan berdasarkan pada bukti-bukti yang terdapat dalam naskah sebagai pertanggung jawaban ilmiah. Metode yang dipakai dalam kritik teks adalah metode
suntingan naskah tunggal edisi standar. Edisi standar adalah penyuntingan dengan disertai pembetulan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidak konsistenan serta ejaan
yang digunakan ialah ejaan yang baku atau standar Bani Sudardi, 2003 : 60. Metode standar digunakan karena isi naskah dianggap sebagai cerita biasa, bukan cerita yang
dianggap suci atau penting dari sudut pandang agama atau bahasa, sehingga tidak perlu diperlakukan secara khusus atau istimewa. Segala macam bentuk perubahan
dicatat sesuai dengan kerja kritik teks pada aparat kritik. Tujuannya untuk memberikan kebebasan kepada pembaca untuk menafsirkan sesuai dengan pemikiran
pribadinya. Data dalam penelitian yang berupa manuskrip yang berbahasa Jawa Kawi
Miring dan berbentuk tembang gedhe sekar ageng ini dijabarkan dan ditafsirkan lebih lanjut, dengan cara transliterasi. Selain itu juga disajikan sinopsis supaya
pembaca dapat memahami dengan lebih mudah. Berdasar pada hasil suntingan teks, kemudian ajaran-ajaran ataupun filosofi-filosofi yang terkandung dalam Serat
Cariyos Sewu Satunggal Dalu 2 diungkapkan, sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat pada umumnya.
40