Analisis Basis Ekonomi Analisis Ekonomi Sub Sektor Perikanan 1. Analisis Kontribusi

6.1.2. Analisis Basis Ekonomi

Penilaian basis ekonomi Kota Padang dalam penelitian ini dihitung menggunakan analisis Location Quotient LQ. Analisis basis ekonomi memuat sembilan sektor perekonomian yang ada di Kota Padang. Secara rinci perhitungan LQ antar sektor ditampilkan pada Lampiran 11. Berdasarkan hasil analisis Location Quotient, beberapa sektor di Kota Padang dapat dikategorikan sektor basis selama 10 tahun terakhir. Sektor basis tersebut yaitu; Industri Pengolahan; Listrik, Gas dan Air Bersih; Perdagangan, Hotel dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi serta Keuangan, Persewaan; Jasa Perusahaan. Sektor-sektor ini menurut Sjafrizal 2008 merupakan sektor yang kegiatannya dapat mendatangkan pendapatan dari luar wilayah, sektor yang fungsi permintaanya bersifat exogenous dan dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian wilayah serta menjadi tulang punggung perekonomian daerah karena mempunyai keuntungan kompetitif competitive advantage yang cukup tinggi. Perkembangan sub sektor perikanan di Kota Padang yang tergolong ke dalam sektor pertanian mengalami tren peningkatan. Dari tahun 2000 sampai tahun 2010 perikanan dikategorikan sektor basis karena nilai LQ1. Kenaikan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya karena peningkatan produksi perikanan laut khususnya nilai kontribusi yang dihasilkan tuna. Perhitungan nilai LQ sub sektor perikanan diuraikan dalam Tabel 26 dan Gambar 15. Tabel 26. Perhitungan LQ Sub Sektor Perikanan Kota Padang No. Tahun vi Vi vt Vt LQ Ket. Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp 1 2000 200.331,34 7.065.516,84 646.242,48 22.889.614,05 1,004 Basis 2 2001 212.670,09 7.353.091,21 672.803,05 23.727.373,93 1,020 Basis 3 2002 220.719,27 7.742.458,47 673.812,25 24.840.187,76 1,051 Basis 4 2003 232.880,90 8.171.842,43 723.332,45 26.146.781,64 1,030 Basis 5 2004 244.687,98 8.652.900,05 761.891,34 27.578.136,56 1,024 Basis 6 2005 257.950,07 9.110.697,44 789.009,26 29.159.480,53 1,046 Basis 7 2006 273.710,82 9.577.495,51 841.317,65 30.949.945,10 1,051 Basis 8 2007 290.518,81 10.165.760,80 884.919,95 32.912.968,59 1,063 Basis 9 2008 309.983,58 10.797.259,04 946.556,49 35.176.632,42 1,067 Basis 10 2009 328.365,61 11.345.637,08 989.540,40 36.683.238,68 1,073 Basis 11 2010 347.020,00 12.021.600,00 1.013.604,10 38.860.187,68 1,107 Basis Sumber : Hasil Analisis Data, 2012 Gambar 15. Perkembangan Nilai LQ Sub Sektor Perikanan di Kota Padang Sumber : Hasil Analisis Data, 2012 Hasil analisis yang ditampilkan pada Tabel 26 dan Gambar 15 menunjukkan perikanan merupakan sektor basis di Kota Padang. Adanya tren kenaikan nilai LQ menjadi landasan dalam merumuskan kebijakan pengembangan yang akan diambil. Sub sektor perikanan sudah seharusnya ditempatkan menjadi tulang punggung perekonomian daerah sehingga mendapat proporsi untuk dikembangkan dan memberikan keuntungan komparatif bagi daerah. Kebijakan pengembangan sektor basis ini juga akan memberikan dampak berganda bagi peningkatan kontribusi sektor lain. Perekonomian suatu daerah terdiri dari beberapa sektor dengan berbagai potensi ekonomi. Pertumbuhan atau penurunan salah satu sektor mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Analisis pertumbuhan ekonomi dengan sektor wilayah tertentu membantu pembuat kebijakan policy maker dan stakeholder dalam pengambilan kebijakan yang lebih baik Herath et al., 2012. Melalui hasil analisis shift share diperoleh kesimpulan bahwa sub sektor perikanan memiliki peluang dalam meningkatkan perekonomian daerah. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan dalam penguatan sektor basis melalui investasi dan program pengembangan guna mencapai kesejahteraan. 1,00 1,02 1,05 1,03 1,02 1,05 1,05 1,06 1,07 1,07 1,11 y = 0,0079x + 1,0015 R² = 0,8221 0,94 0,96 0,98 1,00 1,02 1,04 1,06 1,08 1,10 1,12 Ni la i LQ Nilai LQ Sektor Perikanan

6.1.3. Analisis Makro Perikanan antar Wilayah