Tingkat Kesejahteraan Penduduk Kondisi Kependudukan

5.3.4. Tingkat Kesejahteraan Penduduk

Secara umum, kondisi tingkat kesejahteraan penduduk di Kota Padang dapat dikatakan sudah cukup baik. Hal ini terindikasi dari data kondisi tingkat kesejahteraan keluarga pada akhir tahun 2008, dari total 168.808 keluarga, ternyata sebagai besar yaitu sekitar 92,05 persen 164.049 keluarga merupakan kelompok Keluarga Sejahtera KS dengan proporsi terbesar pada KS III sekitar 34,76 persen, disusul oleh KS II sekitar 33,46 persen, KS I sekitar 20,11 persen, dan KS Plus sekitar 8,84 persen, dan selebihnya yaitu sekitar 7,95 persen 4.759 keluarga merupakan kelompok keluarga Pra Sejahtera. Tabel 16. Jumlah Keluarga menurut Tingkat Kesejahteraan di Kota Padang No. Kecamatan Tingkat Kesejahteraan KK Jumlah PS KS I KS II KS III KS Plus 1 Bungus Tl. Kabung 294 1.514 1.641 1.246 412 5.107 2 Lubuk Kilangan 172 1.702 4.284 3.747 762 10.667 3 Luhuk Begalung 917 5.093 6.371 7.256 2.252 21.889 4 Padang Selatan 337 3.018 6.271 2.757 599 12.982 5 Padang Timur 405 2.633 5.007 7.268 1.778 17.091 6 Padang Barat 139 2.027 2.202 5.684 736 10.788 7 Padang Utara 71 1.734 3.614 5.045 1.416 11.880 8 Nanggalo 88 1.879 4.914 4.316 895 12.092 9 Kuranji 694 5.865 7.567 7.005 2.642 23.773 10 Pauh 31 2.675 4.335 3.015 643 10.699 11 Koto Tangah 1.611 5.814 10.282 11.337 2.796 31.840 Jumlah 4.759 33.954 56.488 58.676 14.931 168.808 7,95 20,11 33,46 34,76 8,84 100,00 Sumber : Bappeda Kota Padang, 2010 Ekonomi yang tumbuh semakin kuat dan disertai kenaikan PDRB per kapita, belum diikuti oleh penyebaran kekayaan pada seluruh penduduk sehingga masih terdapat kesenjangan. Kesenjangan itu tercermin pada angka gini ratio, dimana semakin besar gini ratio semakin besar kesenjangan yang ada. Meski ekonomi Kota Padang terus tumbuh, tetapi belum dapat dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk kota. Hal tersebut bisa dilihat dari angka gini ratio Kota Padang yakni sebesar 0,2637 pada tahun 2008 yang berarti masih terjadi ketimpangan distribusi pendapatan walaupun nilainya masih moderat. Kesenjangan pendapatan antara kelompok penduduk, salah-satunya merefleksikan masih banyaknya penduduk yang hidup dalam kemiskinan. Dalam rangka pelaksanaan berbagai program pemerintah, khususnya penyaluran Bantuan Langsung Tunai BLT, maka pendekatan yang digunakan adalah jumlah rumah tangga miskin dan bukan jumlah penduduk miskin. Pendataan yang dilakukan oleh BPS Kota Padang tahun 2006, jumlah Rumah Tangga Miskin RTM di Kota Padang berjumlah 38.120 RTM. Tahun 2007 jumlahnya tetap 38.120 RTM, dan pada akhir tahun anggaran 2008 jumlah RTM telah berkurang menjadi 29.661 RTM atau turun sebesar 22,19 persen. Namun pada tahun 2009 jumlah rumah tangga miskin kembali meningkat jumlahnya menjadi 35.148 RTM.

5.3.5. Kondisi Sosial Budaya