Analisis Mitigasi Bencana 1. Mitigasi Bencana

6.3.2. Analisis Mitigasi Bencana 6.3.2.1. Mitigasi Bencana Bencana alam merupakan peristiwa alamiah yang tidak bisa dihilangkan atau ditunda, namun terdapat upaya untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh bencana alam. Upaya mitigasi bencana meliputi kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam, baik kerugian jiwa maupun kerugian materi. Kegiatan yang perlu dilakukan tidak hanya sebatas membangun infrastruktur ataupun kegiatan fisik lainnya namun juga menyangkut penetapan kebijakan-kebijakan pengaturan dan pengendalian dalam rangka mengurangi risiko bencana. Kondisi kerawanan bencana di wilayah Kota Padang memerlukan upaya mitigasi bencana sebagai titik tolak dari manajemen bencana. Manajemen ini diperlukan untuk mengurangi dan meniadakan korban dan kerugian yang timbul. Berdasarkan jenis-jenis bencana yang mungkin terjadi di wilayah Kota Padang dan mengacu pada Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Padang, kebijakan- kebijakan yang perlu diambil pemerintah antara lain:  Menyusun regulasi Peraturan Daerah kebencanaan daerah yang mencakup regulasi mengenai : - Pengaturan organisasi perangkat daerah yang menangani kebencanaan - Pengaturan pendanaan untuk kegiatan-kegiatan yang terkait dengan upaya pengurangan risiko bencana - Pengaturan dan penetapan dasar hukum mengenai aspek teknis upaya pengurangan risiko bencana, antara lain; standar pendirian bangunan tahan bencana, jalur evakuasi bencana, standar pengelolaan ekosistem dan lingkungan, dan lainnya - Perencanaan pengurangan risiko dan penanganan bencana alam  Membentuk perangkat daerah yang menangani masalah kebencanaan  Pembentukan Kelompok Kerja Kebencanaan yang beranggotakan dinas- dinas terkait  Memperkuat kerjasama penanganan bencana dengan daerah lain di sekitarnya  Memperkuat akses komunikasi antara daerah kepulauan, baik melalui radio atau telepon  Memperkuat akses informasi ke pusat informasi kebencanaan dan lembaga- lembaga riset terutama di daerah-daerah dan pulau-pulau terpencil  Membangun sistem informasi bencana  Memfasilitasi penelitian-penelitian yang dilakukan oleh lembaga riset tentang kebencanaan di wilayah Kota Padang  Memperkuat jaringan pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pengurangan risiko bencana  Memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan bencana  Melakukan perencanaan logistik dan penyediaan dana, peralatan, dan material yang diperlukan untuk tanggap darurat  Merencanakan dan menyiapkan SOP Standart Operation Procedure untuk kegiatan tanggap darurat Sumberdaya perikanan khususnya perikanan tangkap merupakan sektor yang memiliki karakteristik yang rawan terhadap bencana, hal ini disebabkan sebagian besar prasarana dan sarananya berada di kawasan pesisir. Kawasan pesisir sebagaimana dijabarkan dalam potensi bencana menjadi zona yang patut diperhitungkan dalam menentukan setiap arahan dan kebijakan yang akan dibuat. Sehingga kebijakan terkait sumberdaya ini benar-benar diperhitungkan kondisi, potensi dan karakteristiknya. Beberapa upaya mitigasi saat ini telah dilaksanakan di Kota Padang, baik berupa mitigasi aktif maupun mitigasi pasif. Upaya mitigasi ini sebagian besar ditangani oleh unit khusus yang dikelola oleh pemerintah daerah yaitu BPBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Khusus pengembangan perikanan dan lingkungan pesisir, realisasi program yang telah dilakukan di Kota Padang adalah sebagai berikut:

a. Early Warning System EWS