Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus case study. Menurut Maxfield dalam Nazir 2009, penelitian studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Sementara tujuan dari studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat, serta karakter-karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu yang kemudian dari sifat-sifat tersebut akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Pada penelitian ini, satuan studi kasusnya adalah Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera PPS Bungus Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Pertimbangan dalam pemilihan PPS Bungus sebagai lokasi penelitian adalah karena PPS Bungus merupakan salah satu pusat perekonomian penting Kota Padang yang berfungsi sebagai pintu gerbang kegiatan ekspor perikanan khususnya tuna ke negara lain. PPS Bungus juga ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP sebagai sentra tuna Indonesia bagian barat. Peranan dan potensi yang dimiliki PPS Bungus ini juga dihadapkan pada kondisi daerah yang rawan bencana, sehingga memerlukan arahan kebijakan pengembangan yang komprehensif untuk dapat mensejahterakan rakyat. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu Bulan April sampai Mei 2012.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan pada penelitian Kebijakan Pengembangan Ekonomi Perikanan Tuna Longline Berperspektif Mitigasi Bencana di Padang Sumatera Barat ini berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pakar, nelayanpelaku usaha serta stakeholder lain yang kemudian diformulasikan kedalam analisis kuntitatif dan kualitatif. Data sekunder diperoleh dari beberapa instansi terkait. Adapun jenis dan sumber data dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Jenis dan Sumber Data No. Kegiatan Penelitian Jenis Data Bentuk Data Sumber Data Pengolahan Data 1 Identifikasi kondisi makro subsektor perikanan Sekunder Laporan statistik tahunan daerah  BPS Sumbar  BPS Pusat  Analisis LQ 2 Analisis parameter biologi dan ekonomi sumberdaya perikanan Primer Hasil wawancara dengan nelayan  PPS Bungus  DKP Padang  DKP Sumbar  Analisis Bioekono mi Sekunder Laporan statistik perikanan 3 Identifikasi potensi bencana terkait pengelolaan sumberdaya perikanan Primer Hasil wawancara dengan pakar  LPSDKP  BPBD  BMKG  BPSPL Padang  Studi Literatur  Analisis Deskriptif  Analisis AHP Sekunder Hasil kajian kebencanaan, Laporan kronologis bencana 4 Identifikasi upaya mitigasi dan prioritas bentuk mitigasi terhadap pengembangan sumberdaya perikanan Primer Hasil wawancara dengan pakar  Bappeda  LPSDKP  KKP  BNPB  Studi Literatur  Analisis Deskriptif  Analisis AHP Sekunder Hasil kajian kebencanaan, Laporan kronologis bencana 5 Analisis kelayakan investasi Primer Hasil wawancara dengan nelayan  PPS Bungus  DKP Padang  DKP Sumbar  NPV  BC  IRR Sekunder Laporan statistik perikanan 6 Identifikasi dan analisis bentuk kelembagaan perikanan tangkap Primer Hasil wawancara dengan nelayan  BBP Sosek KKP  DKP Padang  DKP Sumbar  Analisis Kelembag aan Sekunder Laporan statistik perikanan 7 Identifikasi kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan Primer Hasil wawancara dengan pakar  Bappeda  Pemda  KKP  DKP Padang  Analisis Deskriptif  Studi Literatur Sekunder Laporan peraturan perundangan 8 Penyusunan arahan kebijakan Primer Hasil wawancara dengan pakar  Bappeda  DKP Padang  BPBD Padang  KKP  Analisis deskriptif  Analisis AHP Sekunder Laporan kronologis bencana, Laporan statistik perikanan Instansi-instansi dalam penelusuran data sekunder antara lain; Badan Pusat Statistik Pusat dan Provinsi BPS, Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus PPSB, Loka Penelitian Sumberdaya dan Kerentanan Pesisir Bungus LPSDKP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang BPBD, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Padang BPSPL, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang dan Provinsi Sumatera Barat DKP, Badan Perencanaan Daerah Kota Padang Bappeda, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Maritim Teluk Bayur BMKG dan Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI BBPSEKP. Informasi yang diperoleh dalam bentuk peraturan perundangan, data statistik perikanan, data statistik ekonomi regional, kajian kebencanaan, hasil penelitian dan data perikanan lainnya. Melalui data yang ada di lapangan, diharapkan memperoleh informasi dan gambaran rinci terkait pengelolaan sumberdaya perikanan di Kota Padang Sumatera Barat. Dengan demikian, arahan kebijakan pengembangan ekonomi perikanan tuna longline berperspektif mitigasi bencana dapat dianalisis melalui data tersebut. Pada tahapan analisis bioekonomi, parameter dan sumber data disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Parameter Bioekonomi dan Sumber Data No. Jenis Data Parameter Satuan Sumber 1 Primer Hasil tangkapan Tontrip Hasil wawancara dengan nelayan Penerimaan p Rpton Biaya operasional c Rptrip Biaya Investasi Rptahun Biaya perawatan Rptrip 2 Sekunder Produksi h ton Pelabuhan Perikanan Samudera PPS Bungus, DKP Kota Padang, DKP Provinsi Sumatera Barat Effort E trip CPUE tontrip Laju pertumbuhan r tonth Koefisien daya tangkap q tonunit Kapasitas daya dukung k ton Data untuk kebutuhan parameter bioekonomi ini diperoleh pada lokasi penelitian yang terdiri atas data primer dan sekunder.Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pemilik kapal armada dan nelayan tuna longline. Informasi melalui penelusuran data primer ini juga diperoleh melalui stakeholder terkait. Data sekunder diambil dari statistik Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus serta data tambahan dari DKP Provinsi Sumbar dan DKP Kota Padang. Nilai parameter yang diperoleh diharapkan mampu untuk dianalisis lebih lanjut dalam penyusunan arahan kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan.

3.4. Metode Pengumpulan Data