market discount rate yang berlaku saat ini sebesar 17 persen juga digunakan sebagai nilai discount rate pembanding dalam analisis sumberdaya ikan tuna.
6.2.3. Estimasi Produksi Lestari
Produksi lestari merupakan hubungan antara hasil tangkapan dengan upaya penangkapan dalam bentuk kuadratik, dimana tingkat effort maupun hasil
tangkapan yang diperoleh tidak akan mengancam kelestarian sumberdaya perikanan. Produksi lestari dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu produksi
lestari maksimum MSY dan produksi lestari secara ekonomi yang maksimum MEY. Pada analisis estimasi MSY, variabel yang digunakan berupa parameter
biologi saja, sedangkan pada analisis MEY, variabel yang digunakan adalah parameter biologi dan ekonomi. Parameter biologi diantaranya parameter r, q, K,
sedangkan parameter ekonomi seperti c cost per-unit effort, harga riil real price, dan annual continues discount rate
δ . MSY atau maximum sustainable yield merupakan hasil tangkapan terbesar
yang dapat dihasilkan suatu stok sumberdaya perikanan yang berada dalam batas kelestarian. MSY dalam hal ini dihitung menggunakan fungsi pertumbuhan
logistik. Sebelum mengestimasi MSY, terlebih dahulu dilakukan estimasi parameter biologi. Selanjutnya hasil estimasi ini digunakan untuk mengestimasi
tingkat upaya effort pada kondisi MSY. Nilai effort, produksi aktual dan produksi lestari Ikan Tuna Kota Padang disajikan pada Tabel 34.
Tabel 34. Effort, Produksi Aktual dan Produksi Lestari Ikan Tuna Kota Padang
No. Tahun
Effort Produksi
Produksi Et
Aktual ton Lestari ton
1 2000
181 801,63
1.986,59 2
2001 231
1.353,22 2.690,14
3 2002
177 1.095,45
1.933,20 4
2003 105
603,79 1.045,51
5 2004
27 251,87
240,63 6
2005 13
103,89 113,42
7 2006
161 1.277,93
1.723,93 8
2007 19
148,27 167,29
9 2008
59 397,35
551,11 10
2009 80
689,67 769,78
11 2010
83 679,64
801,99
Rata-rata 672,97
1.093,05
Sumber : Hasil Analisis Data, 2012
Melalui Tabel 34 dapat dilihat bahwa terdapat selisih antara pemanfaatan aktual dan lestari sumberdaya tuna. Rata-rata jumlah produksi aktual ikan tuna
adalah 672,97 ton yang berada di bawah potensi lestarinya yaitu 1093,05 ton.
Sehingga masih terbuka peluang untuk meningkatkan produksi tuna di kawasan ini. Fungsi produksi lestari h
MSY
dipengaruhi oleh tingkat effort E dengan adanya parameter biologi r, q, dan K secara kuadratik. Dengan memasukan nilai
effort E tersebut, maka akan diketahui tingkat produksi lestari dan upaya pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap longline di Kota Padang. Gambar 17
memperlihatkan perbandingan antara produksi aktual dibandingkan dengan produksi lestari dari alat tangkap longline pada sumberdaya ikan tuna.
Gambar 17. Perbandingan Produksi Aktual dan Lestari Sumberdaya Tuna Sumber : Hasil Analisis Data, 2012
Gambar 17 menunjukkan bahwa pada tahun 2000 sampai 2010 produksi lestari cenderung lebih besar dibandingkan produksi aktual. Beberapa tahun
diantaranya memang terjadi penurunan produksi lestari, namun dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa masih terbuka peluang peningkatan produksi tuna,
karena masih tersedianya stok ikan di perairan. Menurunnya produksi ini dipengaruhi berkurangnya jumlah armada tangkap yang mendaratkan ikan di
Kota Padang yang sekaligus menyebabkan turunnya upaya penangkapan effort. Beberapa permasalahan berkurangnya armada tangkap di Pelabuhan Perikanan
Samudera Bungus adalah terkait keamanan, ketersediaan air bersih dan supplay bahan bakar solar.
500 1000
1500 2000
2500 3000
P roduk
si t
on
P. Aktual P. Lestari
6.2.4. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Tangkap