Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data
diperoleh dari beberapa instansi terkait. Adapun jenis dan sumber data dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis dan Sumber Data
No. Kegiatan Penelitian
Jenis Data
Bentuk Data Sumber Data
Pengolahan Data
1 Identifikasi kondisi
makro subsektor perikanan
Sekunder Laporan statistik
tahunan daerah BPS Sumbar
BPS Pusat Analisis
LQ 2
Analisis parameter biologi dan ekonomi
sumberdaya perikanan Primer
Hasil wawancara dengan nelayan
PPS Bungus DKP Padang
DKP Sumbar Analisis
Bioekono mi
Sekunder Laporan statistik
perikanan 3
Identifikasi potensi bencana terkait
pengelolaan sumberdaya perikanan
Primer Hasil wawancara
dengan pakar LPSDKP
BPBD BMKG
BPSPL Padang
Studi Literatur
Analisis Deskriptif
Analisis AHP
Sekunder Hasil kajian
kebencanaan, Laporan kronologis
bencana
4 Identifikasi upaya
mitigasi dan prioritas bentuk mitigasi
terhadap pengembangan
sumberdaya perikanan Primer
Hasil wawancara dengan pakar
Bappeda LPSDKP
KKP BNPB
Studi Literatur
Analisis Deskriptif
Analisis AHP
Sekunder Hasil kajian
kebencanaan, Laporan kronologis
bencana
5 Analisis kelayakan
investasi Primer
Hasil wawancara dengan nelayan
PPS Bungus DKP Padang
DKP Sumbar NPV
BC IRR
Sekunder Laporan statistik
perikanan 6
Identifikasi dan analisis bentuk
kelembagaan perikanan tangkap
Primer Hasil wawancara
dengan nelayan BBP Sosek
KKP DKP Padang
DKP Sumbar Analisis
Kelembag aan
Sekunder Laporan statistik
perikanan 7
Identifikasi kebijakan pengelolaan
sumberdaya perikanan Primer
Hasil wawancara dengan pakar
Bappeda Pemda
KKP DKP Padang
Analisis Deskriptif
Studi Literatur
Sekunder Laporan peraturan
perundangan 8
Penyusunan arahan kebijakan
Primer Hasil wawancara
dengan pakar Bappeda
DKP Padang BPBD Padang
KKP Analisis
deskriptif Analisis
AHP Sekunder
Laporan kronologis bencana, Laporan
statistik perikanan
Instansi-instansi dalam penelusuran data sekunder antara lain; Badan Pusat Statistik Pusat dan Provinsi BPS, Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
PPSB, Loka Penelitian Sumberdaya dan Kerentanan Pesisir Bungus LPSDKP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang BPBD, Balai Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir dan Lautan Padang BPSPL, Dinas Kelautan dan Perikanan
Kota Padang dan Provinsi Sumatera Barat DKP, Badan Perencanaan Daerah Kota Padang Bappeda, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Maritim
Teluk Bayur BMKG dan Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI BBPSEKP. Informasi yang diperoleh dalam bentuk
peraturan perundangan, data statistik perikanan, data statistik ekonomi regional, kajian kebencanaan, hasil penelitian dan data perikanan lainnya.
Melalui data yang ada di lapangan, diharapkan memperoleh informasi dan gambaran rinci terkait pengelolaan sumberdaya perikanan di Kota Padang
Sumatera Barat. Dengan demikian, arahan kebijakan pengembangan ekonomi perikanan tuna longline berperspektif mitigasi bencana dapat dianalisis melalui
data tersebut. Pada tahapan analisis bioekonomi, parameter dan sumber data disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Parameter Bioekonomi dan Sumber Data
No. Jenis Data
Parameter Satuan
Sumber
1 Primer
Hasil tangkapan Tontrip
Hasil wawancara dengan nelayan
Penerimaan p Rpton
Biaya operasional c Rptrip
Biaya Investasi Rptahun
Biaya perawatan Rptrip
2 Sekunder
Produksi h ton
Pelabuhan Perikanan Samudera PPS Bungus, DKP Kota
Padang, DKP Provinsi Sumatera Barat
Effort E trip
CPUE tontrip
Laju pertumbuhan r tonth
Koefisien daya tangkap q tonunit
Kapasitas daya dukung k ton
Data untuk kebutuhan parameter bioekonomi ini diperoleh pada lokasi penelitian yang terdiri atas data primer dan sekunder.Data primer diperoleh
melalui wawancara dengan pemilik kapal armada dan nelayan tuna longline. Informasi melalui penelusuran data primer ini juga diperoleh melalui stakeholder
terkait. Data sekunder diambil dari statistik Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus serta data tambahan dari DKP Provinsi Sumbar dan DKP Kota Padang.
Nilai parameter yang diperoleh diharapkan mampu untuk dianalisis lebih lanjut dalam penyusunan arahan kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan.