Pelabuhan Umum Bungus KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

f. Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus PPSB

Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus terletak di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, 16 km dari pusat Kota Padang dan ± 30 km dari Bandara Internasional Minangkabau dengan luas lahan 14 Ha. Secara geografis berada pada posisi koordinat 010- 02‟-15” dan 1000-23‟-34” BT. Keadaan cuaca secara umum sama dengan cuaca di sekeliling equator, angin beraturan, panas, curah hujan banyak. Kondisi perairan cukup tenang karena terlindung oleh gugusan pulau-pulau Kepulauan Mentawai. Pelabuhan ini lebih difokuskan sebagai pelabuhan Tempat Pendaratan Ikan TPI dan pelabuhan untuk kapal-kapal yang membawa hasil pemanfaatan sumberdaya laut lainnya. Selain itu PPS Bungus juga difungsikan sebagai tempat perbaikan dan pembuatan kapal-kapal khususnya kapal nelayan dan kapal angkut barang interinsuler. PPS Bungus merupakan salah satu pusat perekonomian penting Kota Padang yang berfungsi sebagai pintu gerbang kegiatan ekspor perikanan khususnya tuna ke negara lain. Terhitung sejak tanggal 1 Mei 2001 Pelabuhan Perikanan Nusantara Bungus ditingkatkan statusnya menjadi eselon IIb dengan klasifikasi Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus PPSB berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.26.1MEN2001. Fasilitas yang tersedia pada pelabuhan PPS Bungus yaitu; kolam pelabuhan, dermaga, receiving hall, perbengkelan, perbekalan, pabrik es, dan fasilitas penunjang Rincian fasilitas PPS Bungus disajikan dalam Lampiran 10. Di samping itu pada beberapa tempat terdapat Tempat Pelelangan Ikan TPI mini, antara lain di Pasir Jambak, Gaung, dan Batung. Potensi usaha dan investasi Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus tergolong masih besar, hal ini dipengaruhi antara lain; dukungan sumberdaya ikan masih cukup besar, usaha perikanan tuna longline dan purseseine, pembangunan pabrik es dan Cold Storage, unit pengolahan berupa pengalengan ikan, pengeringan tepung ikan, dan lain-lain. dock yard slip way kapasitas 100 GT, dukungan perbankan, jasa keuangan non bank, penyaluran logistik perbekalan melaut, toko alat-alat atau bahan perikanan serta waserba. PPS Bungus sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16 tahun 2006, memiliki potensi dan karakteristik yaitu; melayani kapal perikanan yang beroperasi di laut teritorial, ZEEI, dan laut lepas. Kapasitas tambat labuh 60 GT dan menampung 100 kapal perikanan 6.000 GT. Panjang dermaga sekitar 300 m, sarana ekspor ikan serta terdapat industri perikanan. Produksi hasil tangkapan tuna yang didaratkan di PPS Bungus dari tahun 2000-2011 sangat berfluktuasi. Fluktuasi hasil tangkapan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain perbedaan upaya penangkapan yang dilakukan, keadaan cuaca yang berbeda setiap bulannya, ketersediaan sumber makanan, peningkatanpenurunan jumlah armada longline, serta kondisi oseanografi yang mempengaruhi kehidupan dan keberadaan tuna pada fishing ground.