Struktur Perekonomian Inflasi KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
b. Struktur Perekonomian
Struktur perekonomian Kota Padang pada tahun 2009 masih didominasi oleh sektor pengangkutan dan komunikasi dengan kontribusi sebesar 24,31 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan konstribusi sebesar 20,85 persen. Besaran nilai PDRB Kota Padang berdasarkan harga berlaku menunjukkan nilai PDRB yang meningkat dari Rp 20,14 triliun tahun 2008 meningkat menjadi Rp 21,84 triliun menjadi 2009, walaupun dengan kenaikan yang tidak sebesar dari tahun 2007 yang sebesar Rp 17,37 triliun. Nilai PDRB Kota Padang berdasarkan harga konstan tahun 2000 juga menunjukkan peningkatan dari Rp 10,80 triliun tahun 2008 meningkat menjadi Rp 11,35 triliun menjadi 2009, terjadi kenaikan yang cukup besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. PDRB Kota Padang dan PDRB Provinsi Sumatera Barat atas harga konstan termuat dalam Lampiran 7 dan Lampiran 8. Struktur ekonomi Kota Padang pasca gempa pada tahun 2009 masih tetap didominasi oleh sektor pengangkutan dan komunikasi diikuti dengan sektor perdagangan, hotel dan restoran sektor jasa-jasa sebesar 16,99 persen dan sektor industri sebesar 14,97 persen.c. Inflasi
Pasca gempa bumi 30 September 2009, Kota Padang mengalami deflasi selama 2 bulan berturut-turut. Satu bulan pasca gempa bumi terjadi, inflasi Kota Padang merupakan yang tertinggi dibandingkan kota lain di Indonesia yaitu sebesar 1,78 persen m-t-m. Pada bulan selanjutnya, Kota Padang justru mengalami deflasi yang cukup dalam yaitu sebesar -0,53 persen m-t- m di Bulan November dan -0.65 persen m-t-m di Bulan Desember. Banyaknya obat-obatan dan bahan makanan yang masuk ke Kota Padang selama periode ini lebih bersifat bantuan sehingga dapat dikatakan bahwa sebenarnya sebagian besar aktivitas ekonomi di Kota Padang masih terhenti. Selain itu, hancurnya beberapa pusat perdagangan serta terbatasnya kapasitas konsumsi masyarakat membuat tingkat inflasi juga tidak mengalami lonjakan seperti yang dikhawatirkan oleh banyak pihak sebelumnya. Perkembangan laju inflasi Kota Padang dalam beberapa tahun terakhir ditampilkan pada Tabel 18. Tabel 18. Perkembangan Laju Inflasi di Kota Padang Laju Inflasi 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 10,99 9,86 10,22 5,55 6,98 19,33 8,05 6,73 13,09 17,56 Sumber : BPS Kota Padang Padang Dalam Angka 2001 –2010 5.4. Potensi Perikanan dan Kelautan 5.4.1. Potensi dan Karakteristik Sub Sektor PerikananParts
» Perumusan Masalah Tujuan Penelitian
» Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
» Konsep Basis Ekonomi dan Kontribusi Sektor
» Karakteristik Perikanan Laut PENDAHULUAN
» Sumberdaya Perikanan Tuna PENDAHULUAN
» Tuna Longline Pengembangan Sumberdaya Perikanan
» Potensi Bencana Alam di Wilayah Pesisir Angin Kencang
» Gelombang Laut Tsunami PENDAHULUAN
» Abrasi Erosi Longsor Gempa Bumi Banjir
» Akresi Intrusi Air Laut Mitigasi Bencana Alam
» Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat
» Kebijakan Kelautan dan Perikanan
» Konsep Pembangunan Berkelanjutan PENDAHULUAN
» Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data
» Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN
» Analisis Shift Share Analisis LQ Location Quotient Analisis Minimum Requirement Approach MRA
» Metode Perbandingan Eksponensial MPE
» Analisis Kelembagaan Metode Analisis Data
» Analisis Deskriptif Metode Analisis Data
» Analisis Proses Berjenjang AHP
» Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
» Topografi Kondisi Fisik Dasar dan Kebencanaan
» Oseanografi Kondisi Fisik Dasar dan Kebencanaan
» Hidrologi Pasang Surut Pasut
» Klimatologi Geologi Pasang Surut Pasut
» Jumlah dan Perkembangan Penduduk Komposisi Penduduk
» Tingkat Kesejahteraan Penduduk Kondisi Kependudukan
» Kondisi Sosial Budaya Kondisi Kependudukan
» Arus dan Angin Laju Pertumbuhan Ekonomi
» Struktur Perekonomian Inflasi KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
» Pelabuhan Teluk Bayur Pelabuhan Muaro Pelabuhan Batang Arau Pelabuhan Umum Bungus
» Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus PPSB
» Analisis Basis Ekonomi Analisis Ekonomi Sub Sektor Perikanan 1. Analisis Kontribusi
» Analisis Makro Perikanan antar Wilayah
» Estimasi Parameter Biologi Analisis Bioekonomi Sumberdaya Perikanan
» Estimasi Parameter Ekonomi a.
» Estimasi Produksi Lestari Estimasi Discount Rate
» Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Tangkap
» Analisis Optimasi Dinamik Effort
» Analisis Mitigasi Bencana 1. Mitigasi Bencana
» Early Warning System EWS Rabab Radar Tsunami Peta dan Jalur Evakuasi
» Kelompok Siaga Bencana ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERIKANAN TUNA DAN MITIGASI BENCANA
» Kelayakan Investasi Pengembangan Tuna Longline Berperspektif
» Kelembagaan dalam Mitigasi Bencana
» Analisis Stakeholder dalam Pengembangan Perikanan Berperspektif
» Analisis Kebijakan Pengembangan Perikanan
» Implikasi Kebijakan Pengembangan Ekonomi Perikanan
» Kebijakan Pengaturan Total Allowable Effort Kebijakan Pengembangan Teknologi Perikanan
» Kebijakan Pengembangan Pasca Panen
» Kebijakan Mitigasi Bencana Kebijakan Pengembangan Sumberdaya Manusia Perikanan
» Kebijakan Pengelolaan Secara Terpadu
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
» Pengembangan Sumberdaya Perikanan PENDAHULUAN
» Potensi Bencana Alam di Wilayah Pesisir
» Longsor Gempa Bumi PENDAHULUAN
» Mitigasi Bencana Alam PENDAHULUAN
» Metode Penelitian METODE PENELITIAN
» Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data
» Analisis Shift Share Metode Analisis Data
» Analisis LQ Location Quotient
» Benefit-Cost BC Analisis Kelayakan Investasi
» Arus dan Angin KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
» Jumlah dan Perkembangan Penduduk
» Komposisi Penduduk Kondisi Kependudukan
» Laju Pertumbuhan Ekonomi KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
» Hutan Bakau Mangrove Terumbu Karang
» Padang Lamun dan Rumput Laut Estuaria
» Bandara Internasional Minangkabau BIM
» Pelabuhan Teluk Bayur KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
» Pelabuhan Muaro KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
» Pelabuhan Batang Arau KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
» Pelabuhan Umum Bungus KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
» Kebijakan Pengaturan Total Allowable Effort
Show more