Ecological Sustainability
2.12. Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan sustainable development merupakan gagasan ataupun konsep pembangunan yang sudah sejak lama dicanangkan baik
oleh sekelompok masyarakat tertentu, negara, maupun oleh Perserikatan Bangsa- Bangsa PBB. Pembangunan berkelanjutan juga didefinisikan sebagai upaya
sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumberdaya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan
mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan UU Nomor 23, tahun 1997. Melalui definisi tersebut, dapat dipahami bahwa konsep pembangunan
berkelanjutan didirikan atau didukung oleh tiga pilar atau tiga dimensi keberlanjutan
Triple-P, yaitu
keberlanjutan usaha
ekonomi profit,
keberlanjutan kehidupan sosial manusia people, dan keberlanjutan ekologi alam planet. Ketiga pendekatan tersebut bukanlah pendekatan yang berdiri sendiri,
tetapi saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain sehingga ketiganya harus diperhatikan secara seimbang Munasinghe, 1993. Segitiga pembangunan
berkelanjutan ditampilkan pada Gambar 7.
Gambar 7. Segitiga Pembangunan Berkelanjutan Charles, 2001 Gambar 7 menunjukkan segitiga pembangunan yang membentuk dasar
kerangka kerja untuk evaluasi keberlanjutan berdasarkan pada tiga komponen penting yaitu ekologi, keberlanjutan sosial ekonomi dan sosialmasyarakat.
Socioeconomic Sustainability
Community Sustainability
Institutional Sustainability
Komponen keempat yaitu keberlanjutan kelembagaan berinteraksi dengan dan mendasari kegiatan dari tiga komponen lainnya Charles, 2001.
Semakin terkonsentrasinya sebagian besar kegiatan masyarakat di pesisir, hilangnya hutan mangrove, hancurnya terumbu karang, meningkatnya
penambangan pasir pantai dan semakin banyaknya industri membuang limbahnya ke wilayah pesisir, maka sudah sewajarnyalah jika pengembangan wilayah pesisir
memperhatikan konsep pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan Salim, 1980. Konsep ini sebagaimana juga dijelaskan dalam UU
Nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan PBBL
adalah konsep untuk mengelola pengembangan wilayah pesisir agar lebih tertata dan tidak bertambah kacau dan membahayakan generasi mendatang Sugandhy
dan Hakim, 2007. Konsep ini diperlukan untuk menjaga agar ambang batas tetap pada laju pemanfaatan ekosistem alamiah serta sumberdaya alam yang ada di
dalamnya. Ambang batas ini tidak bersifat mutlak karena tergantung kepada kondisi teknologi dan sosial ekonomi tentang pemanfaatan sumberdaya alam,
serta kemampuan biosfer untuk menerima dampak kegiatan manusia Peng et al. 2006. Sementara itu, Pengembangan Wilayah Pesisir PWP adalah pendekatan
pengelolaan wilayah dengan ekosistem pesisir yang sangat kompleks, dinamis dan memiliki kerentanan tinggi, karena memiliki kekayaan sumberdaya alam yang
multiple use dan berpotensi menimbulkan konflik serta masih berlakunya penguasaan ruang terbuka oleh kelompok tertentu.
Pendekatan Mata Pencaharian Berkelanjutan PMB atau the sustainable livelihood approach SLA sebagai suatu integrasi kerangka kerja konseptual
dengan prinsip operasional untuk menyiapkan pedoman formulasi kebijakan dan praktek pembangunan, sudah banyak diterapkan dalam penelitian pengembangan
wilayah pesisir dan kehidupan nelayan. Program yang sudah dilaksanakan di 25 negara pesisir Benua Afrika bagian barat telah berhasil menyusun kebijakan
inisiatif pengurangan kemiskinan poverty reduction iniative policy, dan mengidentifikasi bahwa kemiskinan secara tidak langsung menjadi pemicu
terjadinya eksploitasi sumberdaya ikan yang berlebihan over-exploited fish resources.
2.13. Keterkaitan Pengembangan Sumberdaya Perikanan, Pembangunan Berkelanjutan dan Mitigasi Bencana
Manajemen bencana adalah upaya penanganan bencana sejak dari kedaruratan, pemulihan, pembangunan, pencegahan, mitigasi dan kesiap-siagaan
Carter, 1991. Mitigasi bencana dalam pengembangan perikanan adalah upaya pengurangan risiko bencana yang berpotensi terjadi di wilayah pesisir terhadap
pengelolaan dan pengembangan sumberdaya perikanan. Pemanfaatan sumberdaya yang terkendali adalah untuk memastikan bahwa ambang batas tidak terlampaui
sehingga keberlanjutannya terjamin. Oleh karena itu laju pemanfaatannya tidak lagi hanya mengutamakan kepentingan ekonomi profit saja, tetapi juga harus
memperhatikan kepentingan sosial people dan ekologi planet sehingga terjadi keseimbangan, karena mata pencaharian berkelanjutan akan mempengaruhi
kualitas lingkungan. Kebijakan pengembangan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan dan
berperspektif mitigasi bencana adalah kegiatan penelitian yang sedang dilakukan dan berpedoman pada ketiga aspek tersebut, yakni pengembangan sumberdaya
perikanan, aspek keberlanjutan dan mitigasi bencana. Kajian ini diharapkan dapat menemukan arahan kebijakan yang sesuai dengan permasalahan perikanan di
pesisir saat ini, sehingga dapat diterapkan di pesisir Indonesia yang wilayahnya merupakan rawan bencana. Selain itu dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya perikanan diperlukan pendekatan berbasis ekosistem dimana konsep ini sangat penting dalam kegiatan eksploitasi spesies dan keberlanjutan jangka
panjang Haputhantri, Villanueva and Moreau, 2008.
2.14. Studi Terdahulu