Kondisi Sosial Budaya Kondisi Kependudukan

Dalam rangka pelaksanaan berbagai program pemerintah, khususnya penyaluran Bantuan Langsung Tunai BLT, maka pendekatan yang digunakan adalah jumlah rumah tangga miskin dan bukan jumlah penduduk miskin. Pendataan yang dilakukan oleh BPS Kota Padang tahun 2006, jumlah Rumah Tangga Miskin RTM di Kota Padang berjumlah 38.120 RTM. Tahun 2007 jumlahnya tetap 38.120 RTM, dan pada akhir tahun anggaran 2008 jumlah RTM telah berkurang menjadi 29.661 RTM atau turun sebesar 22,19 persen. Namun pada tahun 2009 jumlah rumah tangga miskin kembali meningkat jumlahnya menjadi 35.148 RTM.

5.3.5. Kondisi Sosial Budaya

Salah satu ciri masyarakat Minangkabau adalah sistem kekerabatannya yang bersifat matrilineal. Sistem sosial atas kehidupan kekerabatan yang menganut sistem garis keturunan ibu ini menjadikan garis keturunan dan harga benda-benda diperhitungkan melalui garis ibu bukan garis bapak, sehingga yang berkuasa atas seluruh kelompok keluarga adalah saudara laki-laki seorang wanita dan bukan suaminya. Pada sistem kekerabatan ini terdapat tiga unsur yang paling dominan, yaitu a garis keturunan menurut garis ibu, b perkawinan harus dengan kelompok lain, di luar kelompok sendiri yang saat ini dikenal istilah eksogami matrilineal, dan c ibu memegang peran sentral dalam pendidikan, pengamanan kekayaan dan kesejahteraan keluarga. Aspek sosial budaya lainnya yang penting di Minangkabau adalah adanya kepala-kepala suku yang diangkat menjadi penghulu atau kepala kaum atau kepala suku. Kepala suku disebut penghulu suku dan berkuasa sepenuhnya secara adat terhadap kaumnya dan segala urusan sukunya tidak dapat dicampuri oleh orang atau kaum di luar sukunya. Sebagai masyarakat yang menganut paham kekeluargaan, orang Minangkabau dilingkupi oleh lembaga-lembaga yang dijiwai oleh sistem kekeluargaan tersebut dalam mengatur kehidupan sosial, budaya dan ekonomi masyarakatnya. Kota Padang jika dilihat dari kultur sejarah Minangkabau, maka termasuk daerah rantau pesisir, sehingga budaya dan keseniannya juga sangat dipengaruhi oleh kondisi tersebut. Pengaruh budaya daerah lain yang cukup kuat mewarnai budaya dan kesenian di Kota Padang adalah budaya dan kesenian daerah Solok, Padang Pariaman, dan Pesisir Selatan sebagai kawasan yang berbatasan langsung dengan Kota Padang. Kota Padang sebenarnya masih memiliki budaya dan kesenian yang khas, namun saat ini gambaran nilai budaya dan kesenian ini hanya dapat dilihat di daerah pinggiran kota, seperti daerah Teluk Kabung, Kuranji, dan Koto Tangah. Minangkabau jika ditinjau dari sektor pendidikan, maka merupakan salah- satu daerah pertama yang mewadahi gerakan pembaruan pendidikan Islam. Hal ini dapat dibuktikan pada koreksi beberapa nilai adat yang tidak sesuai dengan nilai- nilai Islam. Masyarakat Minangkabau merupakan komunitas yang sangat kuat memegang teguh nilai-nilai adat, namun perlu diingat bahwa nilai-nilai adat merupakan buatan manusia yang dapat berubah sesuai dengan kondisi, maka perlu adanya penyesuaian nilai-nilai adat ketika nilai yang lama telah tidak relevan lagi. Perubahan nilai-nilai dalam masyarakat tersebut akan menentukan masa depan suatu masyarakat sehingga pendidikan memegang peran yang sangat penting. Pendidikan bagi suatu masyarakat berfungsi sebagai penentu masa depan, menjawab berbagai persoalan dalam masyarakat, sekaligus melestarikan nilai- nilai dan warisan sosial-kultural tempat pendidikan tersebut dilaksanakan. Sumatera Barat pada umumnya dan Minangkabau khususnya dikenal sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan agama, hal ini dapat dilihat dari falsafah hidup yang telah menjadi cita-cita, dan pedoman dalam kehidupan masyarakat yaitu nilai falsafah hidup “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah ”. Kota Padang sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Barat melalui RPJP 2005- 2020 telah menyusun program kegiatan untuk mendukung terwujudnya cita-cita kembali ke nagari dan kembali ke surau dengan cara :  Mendorong peningkatan peran dan fungsi lembaga Ninik Mamak, Alim Ulama dan Cadiak Pandai tali tigo sapilin, tungku tigo sajarangan dalam pembinaan anak kemenakan dan anak nagari khususnya, dan masyarakat dalam arti luas.  Mengembangkan dan memberikan mata pelajaran BAM Budaya Alam Minangkabau sejak dari tingkat SD sampai dengan Perguruan Tinggi.  Mendorong aktivitas keagamaan dan perayaan hari besar agama. Untuk terlaksananya program kegiatan ini harus didukung oleh prasarana dan sarana yang memadai, baik dari segi kelembagaan maupun mekanisme pelaksanaan. Nilai positif dari aspek sosial budaya yang merupakan kultur dari masyarakat Kota Padang yang juga dimiliki oleh masyarakat Minangkabau pada umumnya adalah nilai kebersamaan, demokratis dan gotong-royong. Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang, saciok bak ayam, sadantiang bak basi, duduak samo randah, tagak samo tinggi, duduak surang basampik-sampik, duduak basamo balapang-lapang.

5.3.6. Kondisi Perekonomian