Estimasi Parameter Biologi Analisis Bioekonomi Sumberdaya Perikanan

Gambar 16. Perkembangan CPUE Sumberdaya Tuna Sumber : Hasil Analisis Data, 2012 Gambar 11 menunjukkan CPUE tertinggi terjadi pada tahun 2004 9,329 tontrip dan terendah terjadi pada tahun 2000 4,429 tontrip. CPUE rata-rata sebesar 7,222 tontrip atau 7.222 kgtrip. Nilai ini relatif cukup besar dibandingkan biaya operasional sekali melaut. Rendahnya tingkat effort yang secara langsung berdampak pada CPUE juga dipengaruhi oleh kondisi pelabuhan. Melalui data di lapangan, beberapa kendala usaha tuna longline di PPS Bungus Kota Padang adalah terkait kurangnya pasokan BBM, sumber air bersih dan keamanan.

6.2.1. Estimasi Parameter Biologi

Estimasi Parameter biologi dilakukan dengan menggunakan beberapa model estimator yaitu, model estimasi Algoritma Fox, model estimasi Clarke, Yashimoto dan Pooley CYP, model estimasi Walter dan Hilborn W-H dan model estimasi Schnute. Adapun parameter yang diestimasi meliputi tingkat pertumbuhan intrinsik r, daya dukung lingkungan perairan K dan koefisien daya tangkap q. Selain itu juga dilakukan uji statistik untuk validitas data serta membandingkan biomas x, produksi h dan Effort E pemanfaatan aktual dan optimal sumberdaya ikan tuna dari tiap-tiap model. 4,43 5,86 6,19 5,75 9,33 7,99 7,94 7,80 6,73 8,62 8,19 7,83 y = 0,2646x + 5,5019 R² = 0,4495 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 CPU E Perkembangan CPUE CPUE Linear CPUE Penelitian ini menggunakan hasil analisis model estimator Clarke, Yashimoto dan Pooley CYP. Penggunaan model ini karena hasil analisis dari parameter estimasi menghasilkan nilai yang logis secara apriori teori dan didukung oleh uji statistik. R square dari model estimasi CYP dalam analisis penelitian ini juga cukup besar. Menurut Pindyck RS and DL Rubinfeld 1998, nilai determinasi atau R square lazim digunakan untuk mengukur goodnes of fit dari model regresi dan untuk membandingkan tingkat validitas hasil regresi terhadap variabel independen dalam model, dimana semakin besar nilai R square menunjukkan bahwa model tersebut semakin baik. Estimasi parameter biologi dan teknik pada sumberdaya ikan tuna dapat dilihat pada Tabel 30. Tingkat pertumbuhan intrinsik r dan koefisien daya tangkap q yang paling tinggi dari keempat model estimasi tersebut adalah model estimasi W-H yaitu sebesar 2,76 ton per tahun dan 0,0066 ton per trip, sedangkan untuk daya dukung lingkungan perairan K yang tertinggi adalah model Algoritma Fox sebesar 4.119,23 ton per tahun. Berdasarkan uji statistik, model estimasi yang memiliki signifikansi uji F di bawah 0,05 dan nilai adjusted R 2 lebih tinggi dibandingkan model lain adalah model estimasi Walter-Hilborn. Tabel 30. Perbandingan Data Aktual, Parameter Biologi, MSY dan Uji Statistik pada Sumberdaya Ikan Tuna Pemanfaatan Aktual Parameter Biologi MSY Persentase Aktual terhadap MSY Uji Statistik r q K Uji F Sig R Square Adjust ed R2 Algoritma Fox -1,325 0,002 4.119,23 7,437 0,023 0,452 0,392 Biomas x ton 2.059,62 Produksi h ton 672,97 1.363,99 -50,3 Effort E trip 103,58 319,05 -32,5 CYP 2,642 0,005 1.676,68 3,942 0,071 0,530 0,395 Biomas x ton 838,34 Produksi h ton 672,97 1.107,49 62,0 Effort E trip 103,58 248,14 41,7 Walter-Hibron 2,755 0,007 484,39 4,648 0,052 0,570 0,448 Biomas x ton 242,19 Produksi h ton 672,97 333,68 201,7 Effort E trip 103,27 207,26 49,8 Schnute 0,364 0,000 -56086,73 0,305 0,747 0,080 -0,183 Biomas x ton 28.043,36 Produksi h ton 672,97 5.106,58 -13,2 Effort E trip 103,27 1.228,18 -8,4 Sumber : Hasil Analisis Data, 2012 Berdasarkan perhitungan model CYP yang diuraikan pada Lampiran 12, Lampiran 13 dan Lampiran 14 diperoleh parameter biologi untuk ikan tuna yang didaratkan di PPS Bungus seperti yang diuraikan dalam Tabel 31 dan Tabel 32. Melalui perhitungan tersebut diperoleh hasil bahwa tingkat pertumbuhan instrinsik ikan tuna r adalah 2,64 ton per tahun dan koefisien daya tangkap q sebesar 0,0053 ton per trip serta daya dukung lingkungan perairan K adalah 1.676,68 ton per tahun. Tabel 31. Keluaran Regresi Model CYP Parameter Regresi Coefficients Standard Error t Stat F Multiple R β 2,491798979 0,675790891 3,687233746 3,94176 0,727792 β 1 -0,138324632 0,303714268 -0,45544331 β 2 -0,001146852 0,000542138 -2,115423638 Sumber : Hasil Analisis Data, 2012 Rincian dalam Lampiran 14 Data pada Tabel 31 selanjutnya diolah untuk mengestimasi parameter biologi dari sumberdaya ikan tuna dengan alat tangkap longline. Tabel 32 menunjukkan hasil estimasi parameter biologi dari sumberdaya ikan tersebut berdasarkan estimator CYP dan fungsi pertumbuhan logistik. Parameter biologi yang ditunjukkan adalah laju pertumbuhan r, koefisien daya tangkap q, koefisien daya dukung K. Tabel 32. Parameter Biologi Parameter r q K 2,64211946530 0,00532382510 1.676,68 Sumber : Hasil Analisis Data, 2012 Data pada Tabel 32 menunjukkan parameter biologi dari sumberdaya ikan tuna hasil estimasi menggunakan metode CYP. Tingkat pertumbuhan alami atau laju pertumbuhan sumberdaya tuna sebesar 2,64, koefisien daya tangkap sebesar 0,005 sedangkan koefisien daya dukung sebesar 1.676,68. Hasil estimasi dari tiga parameter tersebut berguna untuk menentukan tingkat produksi lestari, seperti Maximum Sustainable Yield MSY, Maximum Economic Yield MEY dan kondisi Open Access.

6.2.2. Estimasi Parameter Ekonomi a.