Menurut data Bappeda Kota Padang 2010, sebagian wilayah Kecamatan Padang Barat merupakan daerah dengan morfologi berupa dataran pantai M4
yang tersusun dari litologi dominan pasir dan lempung. Dataran pantai ini juga terdapat di pantai barat Kecamatan Padang Utara. Wilayah Kecamatan Padang
Utara merupakan morfologi berupa rawa buri F3 dan pematang pantai M1. Sebagian besar wilayah Kecamatan Pauh, Padang Timur dan Kuranji merupakan
morfologi kipas alluvial F4 yang tersusun atas litologi berupa lanau, pasir, kerikil dan bongkah. Sebagian besar wilayah Kecamatan Koto Tangah memiliki
morfologi berupa dataran alluvial F1 yang tersusun dari litologi berupa lempung, lanau pasir dan kerikil.
Ketinggian wilayah Kota Padang dari permukaan laut juga bervariasi, mulai 0 m dpl sampai lebih dari 1.000 m dpl. Kawasan dengan kelerengan lahan
antara 0 –2 persen umumnya terdapat di Kecamatan Padang Barat, Padang Timur,
Padang Utara, Nanggalo, sebagian Kecamatan Kuranji, Kecamatan Padang Selatan, Kecamatan Lubuk Begalung dan Kecamatan Koto Tangah. Kawasan
dengan kelerengan lahan antara 2 –15 persen tersebar di Kecamatan Koto Tangah,
Kecamatan Pauh dan Kecamatan Lubuk Kilangan yakni berada pada bagian tengah Kota Padang dan kawasan dengan kelerengan lahan 15
–40 persen tersebar di Kecamatan Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan, Kuranji, Pauh dan Kecamatan
Koto Tangah. Sedangkan kawasan dengan kelerengan lahan lebih dari 40 persen tersebar di bagian timur Kecamatan Koto Tangah, Kuranji, Pauh, dan bagian
selatan Kecamatan Lubuk Kilangan dan Lubuk Begalung dan sebagian besar Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Kawasan dengan kelerengan lahan lebih dari
40 persen ini merupakan kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung.
5.3. Kondisi Kependudukan
5.3.1. Jumlah dan Perkembangan Penduduk
Penduduk Kota Padang tahun 2009 berjumlah 875.750 jiwa. Selama kurun waktu 10 tahun 1999
–2009, jumlah penduduk Kota Padang bertambah sebanyak 89.706 jiwa atau 11,41 persen, atau rata-rata tumbuh sekitar 1,14 persen per
tahun. Koto Tangah merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak
18,96 persen sedangkan Kecamatan Bungus Teluk Kabung merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil 2,79 persen. Tiga kecamatan
memiliki pertumbuhan penduduk yang negatif, yakni Kecamatan Padang Barat, Padang Utara dan Nanggalo.
Tabel 12. Sebaran dan Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Padang Tahun 1999 dan Tahun 2009
No. Kecamatan
Luas Km²
Jumlah Penduduk Jiwa
Kepadatan Penduduk JiwaKm²
1999 2009
1999 2009
1 Bungus Teluk Kabung 100,78
21.740 24.417 216 242
2 Lubuk Kilangan 85,99
39.962 44.552 465 518
3 Lubuk Begalung 30,91
97.295 109.793 3.148
3.552 4 Padang Selatan
10,03 63.707
64.458 6.352 6.427
5 Padang Timur 8,15
85.812 88.510
10.529 10.860 6 Padang Barat
7,00 72.641
62.010 10.377 8.859
7 Padang Utara 8,08
85.654 77.509
10.601 9.593 8 Nanggalo
8,07 68.355
59.851 8.470 7.416
9 Kuranji 57,41
79.831 123.771
1.391 2.156 10 Pauh
146,29 42.917
54.846 293 375
11 Koto Tangah 232,25
128.130 166.033
552 715
Total 694,96
786.044 875.750 1.131 1.260
Sumber : Bappeda Kota Padang 2010 Perkembangan jumlah penduduk Kota Padang dalam 24 tahun terakhir
menunjukkan kecenderungan pertambahan yang tidak terlalu signifikan. Pada tahun 1986 penduduk Kota Padang tercatat sebanyak 564.440 jiwa, dan pada
tahun 2009 bertambah menjadi 875.750 jiwa. Jadi dalam kurun waktu 1986-2009, jumlah penduduk Kota Padang bertambah sebanyak 311.310 jiwa atau 55,15
persen, atau rata-rata tumbuh sekitar 2,30 persen per tahun.
5.3.2. Komposisi Penduduk
Rasio penduduk berdasarkan jenis kelamin, penduduk perempuan 304.828 jiwa lebih banyak dari penduduk laki-laki 289.849 jiwa dengan rasio
51,26:48,74. Komposisi penduduk Kota Padang menurut kelompok umur menunjukkan pola piramida yang menggambarkan penduduk berusia muda 50
tahun memiliki jumlah terbesar 96, dan semakin tinggi kelompok umurnya semakin sedikit jumlahnya. Kelompok penduduk pada kelompok usia produktif
15-44 tahun mencapai 578,484 jiwa 282.005 laki-laki dan 296.479 perempuan, kelompok usia produktif ini mencapai 66,06 persen dari jumlah penduduk Kota
Padang, terdiri dari laki-laki sebesar 32 persen dan perempuan 34 persen. Gempa yang terjadi di Kota Padang berdampak pula terhadap jumlah
penduduk. Berdasarkan hasil evaluasi korban gempa yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang sebanyak 383 jiwa telah
meninggal dunia akibat gempa. Kecamatan Padang Barat merupakan kecamatan yang mengalami korban meninggal terbanyak yaitu 81 jiwa sedangkan Kecamatan
Lubuk Kilangan adalah yang paling sedikit yaitu sebanyak 5 jiwa meninggal. Melalui data penduduk Kota Padang yang berumur 5 tahun ke atas,
persentase terbesar adalah tidak bersekolah lagi sebesar 67,99 persen, sedangkan yang masih bersekolah sebesar 29,31 persen. Penduduk yang masih sekolah,
persentase terbesar adalah kelompok umur 7-12 tahun atau jenjang SD sebesar 11,92 persen, jenjang SLTP 6,24 persen dan jenjang SLTA sebesar 4,01 persen.
Secara rinci presentase penduduk menurut tingkat pendidikan di Kota Padang disajikan dalam Tabel 13.
Tabel 13. Persentase Penduduk 5 Tahun ke atas menurut Tingkat Pendidikan di Kota Padang
No. Kelompok
Umur tahun Jenjang
Sekolah
TidakBelum Pernah
Sekolah Masih
Sekolah Tidak
Bersekolah Lagi
Total
1 5 - 6
TK 1,88
1,58 0,00
3,46 2
7 - 12 SD
0,06 11,92
0,03 12,01
3 13 - 15
SLTP 0,03
6,24 0,48
6,75 4
16 - 18 SLTA
0,06 4,01
1,24 5,31
5 18
PT 0,66
5,56 66,24
72,46
Jumlah 2,69
29,31 67,99
100,00
Sumber : BPS Kota Padang, 2010
5.3.3. Ketenagakerjaan