Bandara Internasional Minangkabau BIM

b. Pelabuhan Teluk Bayur

Kegiatan jasa dan perhubungan laut di Sumatera Barat secara umum lebih banyak dilakukan di Pelabuhan Teluk Bayur. Pelabuhan Teluk Bayur merupakan salah satu pelabuhan yang ramai dan terbesar yang dikunjungi kapal samudra dan kapal antar pulau sehingga mempunyai kedudukan yang strategis untuk Provinsi Sumatera Barat serta merupakan pintu gerbang perekonomian Sumatera Bagian Barat. Fungsi dari pelabuhan ini adalah:  Fungsi utama sebagai pusat pelayanan transportasi laut skala regional dan internasional.  Pintu gerbang Pantai Barat Sumatera melalui laut yang dapat melayani penumpang maupun cargo domestik serta internasional.

c. Pelabuhan Muaro

Pelabuhan Muaro diarahkan untuk pelayanan lingkup lokal dan antar pulau- pulau interinsuler. Kapal penumpang, kapal barang dan kapal pesiar yacht dengan kapasitas terbatas menggunakan pelabuhan ini sebagai tempat sandar dan pemberangkatan kapal. Kawasan sarana pendukung transportasi Pelabuhan Muaro seluas 5 Ha.

d. Pelabuhan Batang Arau

Pelabuhan Batang Arau berfungsi sebagai pelabuhan kapal-kapal mesin dan perahu motor tempel. Kapal-kapal tonda di Kota Padang sebagian besar mendarat di pelabuhan ini. Aktivitas perikanan di pelabuhan ini antara lain bongkar hasil tangkapan, pelelangan dan aktivitas perbaikan kapal. Beberapa tempat pendaratan dan pangkalan ikan di Kota Padang selain Batang Arau adalah PPI Muaro Anai, TPI Gaung, TPI Pasie Nan Tigo dan Purus.

e. Pelabuhan Umum Bungus

Pelabuhan Umum Bungus merupakan pelabuhan yang melayani penumpang umum Ferri dari Kepulauan Mentawai, Nias dan pulau-pulau lainnya. Pelabuhan ini terletak di utara Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Kecamatan Teluk Kabung Padang. Pelabuhan ini hanya difungsikan sebagai sarana transportasi, sedangkan untuk kegiatan perikanan dioperasikan di PPS Bungus.

f. Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus PPSB

Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus terletak di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, 16 km dari pusat Kota Padang dan ± 30 km dari Bandara Internasional Minangkabau dengan luas lahan 14 Ha. Secara geografis berada pada posisi koordinat 010- 02‟-15” dan 1000-23‟-34” BT. Keadaan cuaca secara umum sama dengan cuaca di sekeliling equator, angin beraturan, panas, curah hujan banyak. Kondisi perairan cukup tenang karena terlindung oleh gugusan pulau-pulau Kepulauan Mentawai. Pelabuhan ini lebih difokuskan sebagai pelabuhan Tempat Pendaratan Ikan TPI dan pelabuhan untuk kapal-kapal yang membawa hasil pemanfaatan sumberdaya laut lainnya. Selain itu PPS Bungus juga difungsikan sebagai tempat perbaikan dan pembuatan kapal-kapal khususnya kapal nelayan dan kapal angkut barang interinsuler. PPS Bungus merupakan salah satu pusat perekonomian penting Kota Padang yang berfungsi sebagai pintu gerbang kegiatan ekspor perikanan khususnya tuna ke negara lain. Terhitung sejak tanggal 1 Mei 2001 Pelabuhan Perikanan Nusantara Bungus ditingkatkan statusnya menjadi eselon IIb dengan klasifikasi Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus PPSB berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.26.1MEN2001. Fasilitas yang tersedia pada pelabuhan PPS Bungus yaitu; kolam pelabuhan, dermaga, receiving hall, perbengkelan, perbekalan, pabrik es, dan fasilitas penunjang Rincian fasilitas PPS Bungus disajikan dalam Lampiran 10. Di samping itu pada beberapa tempat terdapat Tempat Pelelangan Ikan TPI mini, antara lain di Pasir Jambak, Gaung, dan Batung. Potensi usaha dan investasi Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus tergolong masih besar, hal ini dipengaruhi antara lain; dukungan sumberdaya ikan masih cukup besar, usaha perikanan tuna longline dan purseseine, pembangunan pabrik es dan Cold Storage, unit pengolahan berupa pengalengan ikan, pengeringan tepung ikan, dan lain-lain. dock yard slip way kapasitas 100 GT, dukungan perbankan, jasa keuangan non bank, penyaluran logistik perbekalan melaut, toko alat-alat atau bahan perikanan serta waserba. PPS Bungus sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan