Arus dan Angin KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

5.2.3. Hidrologi

Wilayah Kota Padang dilalui oleh banyak aliran sungai besar dan kecil. Terdapat tidak kurang dari 23 aliran sungai yang mengalir di wilayah Kota Padang dengan total panjang mencapai 155,40 km 10 sungai besar dan 13 sungai kecil. Umumnya sungai-sungai besar dan kecil yang ada di wilayah Kota Padang ketinggiannya tidak jauh berbeda dengan tinggi permukaan laut. Kondisi ini mengakibatkan cukup banyak bagian wilayah Kota Padang yang rawan terhadap banjirgenangan Bappeda Kota Padang, 2010. Wilayah pesisir Kota Padang tercakup dalam Daerah Aliran Sungai DAS Batang Kandis, Kuranji dan Air Dingin utara serta DAS Batang Arau, Lubuk Paradu dan Timbulun selatan. Beberapa sungai besar yang mendominasi daerah aliran sungai di sekitar Kota Padang membentuk pola aliran sungai tertentu berupa pedial, sub dendritik dan dendritik. Pola aliran sungai itu yaitu dari utara ke selatan: • Batang Anai bermuara di Kelurahan Pasia Nan Tigo. • Air Dingin bermuara di Kelurahan Pasia Nan Tigo. • Batang Kuranji bermuara di Kelurahan Ulak Karang Utara. • Batang Arau termasuk Sungai Banjir Kanal merupakan sungai yang dipecah dari Batang Arau bermuara di Muaro Pantai Padang. • Air Pinang bermuara di Muaro Bungus Teluk Kabung. Pola pengaliran yang berkembang di wilayah ini berkisar antara dendritik hingga sub-dendritik. Pola dendritik banyak berkembang pada bagian timur laut wilayah Kota Padang yang sekaligus mewakili wilayah dengan ketinggian lebih besar. Sementara pola sub-dendritik berkembang pada bagian barat daya wilayah Kota Padang terutama di sekitar wilayah pemukiman. Muka air tanah di wilayah Kota Padang yang tercermin dari aliran sungai, sumur gali maupun beberapa data pemboran teknik umumnya dangkal hingga sangat dangkal, hal ini dipengaruhi oleh faktor litologi yang melandasi paparan dataran Kota Padang yang berupa endapan aluvial dan dataran pantai Holosen. Arah aliran air tanah di dalam akifer di daerah ini umumnya terdiri dari material lapisan pasir halus hingga sangat kasar, lapisan lanau dan yang semipermeable yaitu lanau-lempung dengan jenis akifer bebas. Endapan sedimen kuarter tersebut