Penyelesaian konflik Faktor kimiawi

Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 107 d. Berusaha memadukan persepsi kedua pihak agar masing-masing memahami dasar pemikiran lawan e. Mencari jalan keluar dengan menuntut toleransi maksimum ke- dua pihak demi kepentingan organisasi f. Memberi umpan balik kepada kedua pihak agar masing-masing menyadari kekurangannya dan dapat mencegah timbulnya kon- flik yang berakibat negatif di masa mendatang Konflik menurut Wirawan 2010:5 adalah proses pertentangan yang diekspresikan di antara dua pihak atau lebih yang saling tergantung mengenai obyek konflik, menggunakan pola perilaku dan interaksi konflik yang menghasilkan keluaran konflik.

2. Stres

Stres adalah suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psi- kologis Chaplin J.P. 2014 Stres dapat mendatangkan penyakit psikis dan meransang timbulnya penyakit jasmani menahun dan ini dapat menimpa siapapun. Stres merupakan fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang bisa memberikan dampak negatif pada kehidupan fisik,emosi, intelektual, dan kehidupan sosial. Stres emosi misalnya, dapat menimbulkan perasaan negatif terhadap diri sendiri atau pada orang lain. Stres intelektual akan mengganggu persepsi dan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan stres sosial dapat mengganggu hubungan individu dalam kehidupan Rasmun, 2009. Stres dapat disebabkan stresor yang bukan saja dari faktor sosiologis psikologis, tetapi bisa juga disebabkan oleh faktor biologis, fisik, dan kimia. Faktor biologis ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, binatang, jasad renik, dan lainnya. Faktor fisik sebagai penyebab stres antara lain suhu udara, cuaca, perubahan iklim dan lainnya. Sedangkan stres- sor kimia antara lain berupa polusi udara, penggunaan alkohol, gas beracun,dan lainnya Stres kerja sebenarnya merupakan respons fisik dan emosional pada kondisi kerja yang bebahaya,termasuk lingkungan kerja dimana pekerjaan memerlukan kapabilitas, sumber daya, atau kebutuhan pekerja lebih banyak Phil Kitechel, 2002 dalam Wibowo,2016: 53

3. Hasad 1 Pengertian

Hasad, iri, dengki bisa muncul pada diri orang termasuk pada petugas perpustakaan PTMA. Yakni perasaan dan sikap tidak senang ter- Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA 108 hadap nikmat, keberhasilan, dan kelebihan orang lain. Kelebihan- kelebihan yang membuat orang lain iri antara lain dalam harta, jabatan, pangkat, keturunan, maupun ilmu. Sikap tidak senang atas kelebihan orang lain ini bisa terjadi pada siapapun termasuk dengan saudara kandung sendiri. Hal ini sebagaimana dapat kita perhatian dengkinya Qabil pada Habil. Qabil dengki pada Habil, lantaran qurban Habil yang berupa hewan itu diterima oleh Allah. Sedangkan qurban Qabil yang berupa hasil tanaman itu tidak diterima oleh Allah. Ketidaksenangan itu bisa menimbulkan sakit hati yang kadang berakhir pada pengrusakan bahkan pembunuhan. Pembunuhan yang terjadi pertama kali di dunia yang terjadi sesama saudara sekan- dung lantaran dengki ini di jelaskan dalam Alquran S. Al Maidah: 27 Artinya: ”Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Nabi Adam A.S. Qabil dan Habil menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua Habil dan tidak diterima dari yang lain Qabil. Ia berkata Qabil “Aku pasti membunuhmu”. Maka Habil berkata: ”Sesungguhnya Allah hanya menerima qurban dari orang yang bertaqwa”. Orang-orang Yahudi dan yang lain bisa saja tidak senang meli- hat keutamaan Nabi Muhammad Saw dan umatnya. Ketidaksenangan ini mungkin dipicu oleh kepentingan politik, jabatan, keturunan, harta, minoritas, dan lainnya. Ketidaksenangan orang-orang musyrik ini diceritakan dalam Alquran S. Al Baqarah: 105. Artinya: “Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak menginginkansenang kalau kebaikan itu diturunkan oleh Al-