Abstrak Jenis-jenis Kamus Apabila dilihat dari segi pengurutan abjad dan pengertian maupun pen-

Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 157 Macam-macam abstrak Sebagaimana diketahui bahwa abstrak dikategorikan sebagai literatur se- kunder. Yakni literatur yang menunjukkan, menjelaskan, menilai, merinci, meringkas literatur primer. Fungsi ini sama halnya dengan bibliografi, indeks, dan katalog. Namun apabila dibandingkan dengan indeks, biblio- grafi dan sinopsis, maka abstrak ini memiliki karakterisik sebagai berikut: 1. Mengurangi jumlah literatur primer; 2. Menekankan aspek khusus yang bermanfaat bagi pemustaka tertentu; 3. Mempermudah temu kembali; 4. Memencarkan informasi secara komprehensif; 5. Sebagai alat pemilihan informasi yang selektif. Agar tepat sasaran dan tepat informasi dalam memberikan layanan, maka petugas perpustakaan harus memahami macam-macam abstraks: 1. Abstrak informatif informative abstracts Abstrak informatif adalah bentuk abstrak yang menyajikan data kuali- tatif dan data kuantitatif. Jenis abstrak ini biasanya digunakan untuk menyarikan artikel ilmiah, hasil penelitian, maupun karya akademik seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Dalam penyajiannya, abstrak ini mengemukakan tujuan penelitian, metode penelitian, pembahasan singkat, hasil penelitian, dan simpulan. Abstrak ini menyajikan data kira-kira antara 100-300 kata. 2. Abstrak indikatif indicative abstract Abstrak ini menyajikan uraian singkat tentang isi dokumen untuk seke- dar memberikan gambaran dari cakupan isi karya. Abstrak ini hanya menyajikan data antara 50-100 kata. Dengan memahami isi singkat ini, pemustaka akan mempertimbangkan apakah akan membaca karya tulis secara lengkap atau tidaknya. 3. Abstrak indikatif-informatif informative-indicative abstract Bentuk abstrak ini sebenarnya merupakan bentuk gabungan antara abstrak informatif dan abstrak indikatif. Cara penggabungan ini dibuat dengan tujuan untuk membatasi panjangnya sari karangan sehingga topik utama dibuat indikatif dan dari segi lain dapat dibuat dalam bentuk abstrak informatif. 4. Abstrak kritik critical abstract Abstak kritik adalah abstrak yang mengemukakan ringkasan suatu karya yang disertai saran, kritik, maupun penilaian terhadap karya yang diring- kas itu. Kritikan ini bisa mengenai metode penelitian, bahan penelitian, alat penelitian, maupun manfaat penelitian. Oleh karena itu abstrak Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA 158 ini biasanya dibuat oleh ahli dalam bidangnya. 5. Abstrak sorotan Abstrak sorotan adalah abstrak yang menyampaikan uraian singkat tentang topik dalam surat kabar, majalah, tabloid, maupun jurnal yang dianggap menarik saat itu. Dalam penyajiannya, abstrak ini menggu- nakan bahasa yang ringan, santai agar menarik pemusaka. 6. Abstrak statistik statistical abstract Abstak ini juga dapat disebut dengan abstrak numerik numerical ab- stract. Sebab abstrak ini menyajikan ringkasan karya tulis berupa data, angka, tabel, atau grafik yang pada umumnya untuk menyajikan perkem- bangan kegiatan perekonomian,kependudukan, geologi, dan lainnya.

j. Standar

Standar merupakan persyaratan teknis atau sesuai yang dibakukan, ter- masuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensuskesepa- katan semua pihak, pemerintah, keputusan internasioal yang terkait dengan memperhatikan syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hi- dup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman, serta perkembangan masa kini dan masa depan untuk memperolah manfaat se- besar-besarnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standar- disasi. Dari standar ini, nanti ada turunannya yakni standardisasi. Yakni proses merencanakan, merumuskan, menetapkan, menerapkan, member- lakukan, memelihara, dan mengawasi standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan. Standar apapun termasuk standar perpustakaan sangat diperlukan untuk mengukur kualitas. Oleh karena itu standardisasi ini sangat diperlu- kan dengan tujuan antara lain: 1. Meningkatkan mutu jasa atau barang; 2. Memberikan kepastian; 3. Meningkatkan kepercayaan; 4. Memperlancar transaksi; 5. Meningkatkan daya saing; 6. Memudahkan penyusunan prosedur; 7. Meningkatkan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan customer. Untuk mengukur kualitas perpustakaan, kini telah ada berbagai macam standar perpustakaan antara lain Standar Nasional Indonesi SNI, Standar Nasional Perpustakaan SNP. SNI ini dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional BSN, dan SNP dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional RI selaku lembaga pembina perpustakaan. Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 159 Adapun SNI untuk perpustakaan adalah: 1. SNI No. 7330-2009 tentang perpustakaan perguruan tinggi 2. SNI No. 7329-2009 tentang perpustakaan sekolah 3. SNI No. 7495-2009 tentang perpustakaan umum kabupatenkota 4. SNI No. 7496-2009 tentang perpustakaan khusus instansi Pemerintah 5. SNI No. 7596-2009 tentang perpustakaan desakelurahan Dalam perkembangan selanjutnya telah terbit SNI ISO 9001: 2008 tentang Perpustakaan. Sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008 ini memang pernah diterapkan di beberapa perpustakaan perguruan tinggi, perpusta- kaan daerah, perpustakaan khusus, maupun perpustakaan instansi peme- rintah Saleh, 2015. Adapun Standar Nasional Perpustakaan yang diterbitkan Perpustakaan Nasional RI meliputi: