Konflik antar unit kerja

Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA 106 Konflik ini juga disebut dengan konflik terbuka. Ekspresi konflik ini bisa dalam bentuk sikap yang agresif seperti ejekan, teriakan, celaan, maupun tindakan kekerasan. Konflik semacam ini dapat disaksikan pada pertunjukan sepak bola atau pertandingan tinju. Mereka para pendukung kadang saling mengejek, mencaci maki, dan berteriak-teriak sebelum bertanding. Demikian pula dengan sporter sepak bola yang saling mengejek, melempar batu, botol, bahkan sering terjadi tawuran ii. Tersembunyi Konflik ini merupakan kelanjutan dari konflik agresif. Namun dalam ekspresinya tidak terus terang. Ekspresi konflik ter- sembunyi ini dapat dikenali dari bentuk komentar yang bernada merendahkan, melecehkan, menghina, mengkritik yang tidak profesional, dan terus menerus mencari kesalahan orang lain iii. Pasif Konflik ini diekspresikan dalam perilaku diam, tidak mau bekerjasama, datang terlambat, pulang duluan. Kadang-kadang mereka itu memboikot rencana kerja yang telah disepakati bersama. iv. Agresif Konflik ini ditunjukkan secara agresif, misalnya dalam bentuk sopan-santun yang dibuat-bat, tidak mau bicara, bahkan diajak makan saja tidak mau.

c. Penyelesaian konflik

Perbedaan pendapat, beda penafsiran, bersebarangan politik, dan perbedaan kepentingan memang bisa terjadi di perpustakaan. Hal ini sebenarnya merupakan suatu kewajaran dalam kehidupan. Na- mun apabila konflik ini tidak segera diselesaikan, bisa menimbulkan keresahan, permusuhan tersembunyi, kekacauan, bahkan kerusuhan. Oleh karena itu, konflik ini perlu diantisipasi sedini mungkin. Dalam hal konflik ini, Lumbatoruan dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia jilid 8 1990: 98 memberikan saran untuk menyelesaikan konflik antara lain: a. Mengidentifikasi tingkat konflik b. Mencegah pengaruh negatif yang dapat ditimbulkan c. Memelajari kemungkinan perlunya penetapaan sanksi kepada pihak yang terlibat Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 107 d. Berusaha memadukan persepsi kedua pihak agar masing-masing memahami dasar pemikiran lawan e. Mencari jalan keluar dengan menuntut toleransi maksimum ke- dua pihak demi kepentingan organisasi f. Memberi umpan balik kepada kedua pihak agar masing-masing menyadari kekurangannya dan dapat mencegah timbulnya kon- flik yang berakibat negatif di masa mendatang Konflik menurut Wirawan 2010:5 adalah proses pertentangan yang diekspresikan di antara dua pihak atau lebih yang saling tergantung mengenai obyek konflik, menggunakan pola perilaku dan interaksi konflik yang menghasilkan keluaran konflik.

2. Stres

Stres adalah suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psi- kologis Chaplin J.P. 2014 Stres dapat mendatangkan penyakit psikis dan meransang timbulnya penyakit jasmani menahun dan ini dapat menimpa siapapun. Stres merupakan fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang bisa memberikan dampak negatif pada kehidupan fisik,emosi, intelektual, dan kehidupan sosial. Stres emosi misalnya, dapat menimbulkan perasaan negatif terhadap diri sendiri atau pada orang lain. Stres intelektual akan mengganggu persepsi dan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan stres sosial dapat mengganggu hubungan individu dalam kehidupan Rasmun, 2009. Stres dapat disebabkan stresor yang bukan saja dari faktor sosiologis psikologis, tetapi bisa juga disebabkan oleh faktor biologis, fisik, dan kimia. Faktor biologis ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, binatang, jasad renik, dan lainnya. Faktor fisik sebagai penyebab stres antara lain suhu udara, cuaca, perubahan iklim dan lainnya. Sedangkan stres- sor kimia antara lain berupa polusi udara, penggunaan alkohol, gas beracun,dan lainnya Stres kerja sebenarnya merupakan respons fisik dan emosional pada kondisi kerja yang bebahaya,termasuk lingkungan kerja dimana pekerjaan memerlukan kapabilitas, sumber daya, atau kebutuhan pekerja lebih banyak Phil Kitechel, 2002 dalam Wibowo,2016: 53

3. Hasad 1 Pengertian

Hasad, iri, dengki bisa muncul pada diri orang termasuk pada petugas perpustakaan PTMA. Yakni perasaan dan sikap tidak senang ter-