Tahapan perencanaan P e re n c a n a a n

Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA 10 b. Meletakan dasar-dasar yang kuat dalam pemberdayaan sumber daya manusia dan sumber daya-sumber daya lain secara efektif dan efisien. c Menciptakan iklim organisasi perpustakaan yang akan ditumbuh- kan, misalnya iklim kekeluargaan, religius, suasana demokratis, terbuka dan lainnya; d Memberikan arahan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh berba- gai unsur dalam suatu perpustakaan e. Memberikan skala prioritas terhadap tindakan yang harus didahu- lukan 3 Tujuan Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai dalam waktu dekat, misalnya lima tahun mendatang. Tujuan ini ditetapkan dengan mengacu pada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu serta analisis strategis. Tujuan dapat dinyatakan dengan menunjukkan kondisi yang akan dicapai di masa mendatang. Dengan adanya tujuan ini akan meng- arahkan pada perumusan program dan kebijakan 4 Sasaran Sasaran adalah keadaan atau hasil nyata yang akan dicapai oleh organi- sasiperpustakaan dengan rumusan yang spesifik, terukur, dapat dira- sakan, dilihat, dan didengar. Untuk itu perlu ditetapkan indikator pengu- kurannya dan setiap indikator sasaran harus disertai tingkat capaian- nya. Oleh karena itu, sasaran hendaknya dapat diukur dalam kurun waktu tertentu, berkesinambungan sesuai apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis. 5 Strategi pencapaian tujuan Strategi pada dasarnya adalah cara untuk mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan dalam bentuk program dan kebijakan. Kebijakan adalah ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh organisasiperpusta- kaan untuk dijadikan pedoman kerja dan pengembangan kegiatan organisasiperpustakaan. 2 . P e n go rga n is a s ia n Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, wewenang-wewenang, dan tanggung jawab. Dengan pengelompokan ini akan tercipta kesatuan kerja organisasi dan dapat digerakkan secara sinergi untuk mencapai tujuan organisasiperpustakaan. Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 11

a. Fungsi pengorganisasian

Proses pengorganisasian dalam suatu organisasiperpustakaan sangat penting untuk menyatukan langkah, merumuskan tujuan, pembagian we- wenang, tanggung jawab, dan mengurangi benturan kepentingan antar unit kerja maupun antarindividu. Dalam hal ini Lasa Hs, dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan 2016, menjelaskan bahwa fungsi pengorganisasian antara lain: 1 Perumusan tujuan Tujuan suatu perpustakaan harus jelas dan diketahui oleh seluruh ele- men yang terkait dengan perpustakaan itu. Dengan adanya tujuan tertentu, kegiatan-kegiatan yang dilakukan akan mengarah pada tujuan yang telah dirumuskan tadi. 2 Pembagian wewenang Dengan kekuasaan yang jelas pada masing-masing orang atau kelom- pok dalam suatu perpustakaan, maka akan dapat dihindari terjadinya benturan kepentingan dan tindakan. Dengan adanya batas-batas kewe- nangan ini, masing-masing orang atau kelompok akan memahami tugas, kewajiban, dan wewenang masing-masing. Kemudian mereka akan lebih berhati-hati dalam melangkah. 3 Pembagian kerja Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi, perlu adanya pembagian tu- gas, pekerjaan, tanggung jawab, hak, dan wewenang yang jelas. Tanpa adanya pembagian pekerjaan yang jelas bisa menimbulkan tumpang tindih pelaksanaan tugas. Keadaan ini akan menyebabkan pemborosan. 4 Kesatuan komandounity of command Dalam sistem organisasi perpustakaan yang baik, harus ada kesatuan komandoperintah agar tidak terjadi kebingungan di tingkat pelaksana. Oleh karena itu dalam sistem organisasi perpustakaan dan pelaksana- an manajemen perlu dihindari adanya dualisme pengaruh dan kekua- saan dalam berbagai tingkat manajerial. Harus dihindari dualisme ini di tingkat manajemen puncak, manajemen menengah, maupun di tingkat manajemen bawah. 5 Koordinasi Koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan pada satuan-satu- an yang terpisah dalam suatu organisasiperpustakaan untuk mencapai tujuan lembaga secara efisien. Koordinasi ini penting bagi suatu per- pustakaan untuk menyatukan langkah, megurangi benturan kepen- tingan, dan mempersempit konflik internal. Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA 12 6 Meminimkan konflik lembaga Dalam pelaksanaan kegiatan kepustakawanan kadang terjadi koflik, baik konflik tersembunyi maupun konflik terbuka. Konflik bisa terjadi antara pimpinan dan anak buah, antarpimpinan, atau antarpegawai. Konflik yang terjadi dalam organisasiperpustakaan mungkin dise- babkan oleh beberapa hal, misalnya karena keterbatasan sumber daya, perbedaan tujuan, ketidakjelasan peran, hubungan dalam pekerjaan, perbedaan antarindividu, masalah organisasi, maupun masalah-masa- lah komunikasi Nursalam, 2015 Konflik sebenarnya merupakan suatu proses bahwa satu pihak me- rasa bahwa pihak lain akan atau telah mengambil tindakan yang berten- tangan dengan pihak lain. Konflik memang sering terjadi dalam suatu organisasi perpustakaan di mana manajerkepala sering menghabiskan waktunya untuk menghaapi konflik ini Geenerg dan Baron 2003 dalam Wibowo, 2016: 47 Dalam kehidupan pribadi, masyarakat maupun lembaga,konflik tidak bisa dihindarkan. Namun demkian, konflik dapat diantisipasi sedini mungkin antara lain dengan mengatahui penyebab konflik. Dalam hal ini, Lasa Hs 2009 dalam bukunya Manajemen Perpustakaan menya- takan bahwa penyebab konflik dalam suatu lembagaperpustakaan antara lain: a Saluran dialog tidak berfungsi dengan baik Konflik dalam perpustakaan bisa saja terjadi lantaran komunikasi dua arah kurang lancar, bahkan cenderung macet. Media dialog nyaris tidak ada. Sementara itu kepemimpinan bersifat tertutup, birokratis, dan otoriter. Bisa juga hal ini terjadi bahwa bawahan dianggap bodoh, kurang pengalaman, dan lainnya. Bisa juga konflik ini disebabkan bahwa bawahan merasa orang lama berpengalaman sedangkan kepemimpinan dipegang anak-anak muda. Dalam hal ini di kalangan bawahan muncul sikap acuh tak acuh, bekerja seenaknya sendiri. Apabila mereka diperingatkan dengan bijaksana malah mendiamkan pimpinan. Mereka berang- gapan bahwa pimpinan itu dianggap masih sebagai anak kemarin sore taunya apa kok mengatur-atur. b Suara-suara ketidakpuasan dan berbagai keuhan tidak ditanggapi Keluhan, ketidakuasan, maupun kritikan dari bawahan cenderung tidak direspon bahkan disepelekan. Keadaan ini lama kelamaan bisa meledak dan bisa membahayakan manajemen perpustakaan Sebab