Latar belakang P e re n c a n a a n

Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA 8 akan ditempuh, kualifikasi tenaga yang dibutuhkan, dan arah penca- paian tujuan perpustakaan. 2 Perencanaan merupakan alat pengawasan Pengawasan sebenarnya merupakan upaya sistematis untuk menetap- kan standar prestasi sesungguhnya dengan standar yang telah ditetap- kan. Dengan adanya perencanaan yang baik akan diketahui adanya penyimpangan langkah yang kemudian dilakukan dengan pengukuran signifikansi penyimpangan itu. Oleh karena itu pengawasan harus dida- sarkan pada perencanaan. Sebab perencanaan yang jelas, lengkap, dan terpadu akan mampu meningkatkan efektivitas pengawasan. 3 Perencanaan yang proporsional akan membawa efisiensi dan efek- tivitas. Dengan adanya perencanaan, kepala perpustakaan akan berusaha mencapai tujuan dengan biaya yang paling kecil dan menghasilkan pro- duk barangjasa yang lebih besar. Oleh karena itu, dalam penyusunan perencanaan perlu diantisipasi adanya akibat-akibat yang tidak diingin- kan dan sedapat mungkin dapat dihindarkan atau setidaknya dapat dikurangi.

b. Fungsi perencanaan

Perencanaan merupakan kegiatan awal bagi suatu perpustakaan. Dengan penyusunan perencanaan yang baik diharapkan berfungsi untuk: 1 Menjadi standar kerja Seluruh kegiatan yang akan dilakukan perpustaaan harus berpegang pada rencana kerja jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Perencanaan yang disusun dengan susah payah itu diharapkan menjadi standar kerja bagi seluruh komponen perpustakaan. 2 Memberikan kerangka pemeratu Perencanaan yang matang akan mempersatukan langkah-langkah kom- ponen terkait sehingga mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Penyatuan langkah ini penting agar tidak terjadi penyelewengan ang- garan, penyalahgunaan kekuasaan, dan mencegah adanya pemborosan. 3 Membantu tercapainya tujuan Perencanaan perpustakaan harus dapat membantu secara positif ke arah tercapainya tujuan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Oleh karena itu perencanaan harus dilakukan secara ajeg. Di- samping itu perencanaan jangka pendek hendaknya diarahkan untuk merealisir perencanaan jangka menengah. Perencanaan jangka mene- ngah hendaknya merupakan pelaksanaan perencanaan jangka panjang. Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 9 4 Membantu memperkirakan peluang Perencanaan yang stratejik akan mengarahkan organisasiperpustakaan untuk mampu melihat kondisi masa depan yang lebih jauh. Perencanaan ini harus mampu mengantisipasi peluang dan sekaligus mampu memba- ca ancaman maupun kendala yang dihadapi. 5 Mencapai efektivitas dan efisiensi Efektivitas menunjukkan kemampuan seseorang dalam merumuskan tujuan dan alat yang tepat untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini Peter Ducker dalam Lasa Hs. 2009 menyatakan bahwa efektivitas adalah melakukan pekerjaan dengan benar. Hal ini dapat dipahami bahwa hasil, produk, dan kinerja yang diperoleh lebih banyak dari pada biaya, tenaga, pikiran, dan mesin yang digunakan. Langkah ini menunjukkan adanya penghematan dari segi tenaga, pikiran, dan biaya.

c. Tahapan perencanaan

Langkah awal dalam proses perencanaan Perpustakan PTMA adalah pene- tapan visi, misi, tujuan, sasaran, analasis kekuatan, kelamahan, memper- kirakan peluang, memahami ancaman, dan penyusunan strategi pencapaian tujuan. Disamping itu, apabila Perpustakaan PTMA ingin cepat berubah, maka harus memerhatikan sumber daya manusia, sumber daya lain, keah- lianskill, insentifpenghargaan, dan rencana kerja. 1 Visi Visi merupakan suatu pikiran jauh ke depan yang melampaui keadaan sekarang atau keadaan yang belum pernah dicapai oleh perpustakaan. Penetapan visi hendaknya berjangka untuk mengetahui apakah pada tahun mendatang yang telah ditentukan itu, tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana atau tidak. Sebab tanpa adanya jangkauan waktu tertentu, keberhasilan visi tidak dapat diukur. Untuk merevitalisasi sumber daya manusia perpustakaan, peranan visi sangat besar. Visi perpustakaan yang jelas akan memengaruhi petugas perpustakaan dalam bekerja. 2 Misi Misi merupakan penjabaran dari visi yang disusun dalam bentuk kegiatan nyata yang hasilnya dapat diukur, dilihat, dirasakan, didengar, maupun dibuktikan karena bersifat kasat matatangible. Misi memang perlu dijabarkan dan disosialisasikan terutama kepada orang-orang yang terlibat langsung dengan kegiatan perpustakaan, karena misi perpustakaan berfungsi: a. Menyamakan persepsi tentang eksistensi suatu perpustakaan;