Standar Manajemen Perpustakaan PTMA
Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah
29
Secara makro, struktur organisasi perpustakaan PTMA hendaknya berada di bawah tanggung jawab Wakil RektorKetuaDirektur bidang I.
Secara mikro, perpustakaan PTMA sekurang-kurangnya memiliki struktur koordinator bidang pengolahan, bidang pelayananpemberdayaan, bidang
teknologi informasi, dan sekretariat.
3 . P e n ga n gga ra n
Penganggaran adalah rencana pembuatan penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam jumlah uang. Penganggaran berfungsi sebagai alat
perencanaan, alat koordinasi, alat pengendalian, dan menetapkan standar kegi- atan yang akan dilaksanakan. Anggaran perpustakaan disusun setelah memiliki
program kerja jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Sebab anggaran merupakan bahan bakar suatu perpustakaan.
Dalam penentuan anggaran perpustakaan hendaknya dimulai dari penyu- sunan anggaran kegiatan yang dituangkan dalam bentuk proposal yang disusun
pada awal tahun anggaran. Tahun anggaran ini tergantung kebiasaan suatu instansi. Memang ada perguruan tinggi yang dalam penyusunan anggaran
mengikuti tahun akademik, tetapi ada juga yang mengikuti anggaran tahun Masehi Januari-Desember. Untuk itu dapat dikatakan bahwa penganggaran
adalah pernyataan keuangan yang disiapkan untuk menunjang kegiatan pada periode tertentu.
Untuk memperlancar kegiatan perpustakaan PTMA, selayaknya memiliki anggaran sekurang-kurangnya 5 dari anggaran lembaga induknya.
4 . Ke p e m im pin a n a. Kepemimpinan Perpustakaan Perpustakaan PTMA
Kepemimpinan pada hakikatnya adalah interaksi antara pemimpin dan yang dipimpin. Hubungan dua elemen ini saling memengaruhi kinerja per-
pustakaan PTMA. Seorang kepala perpustakaan adalah seorang pemimpin terdorong oleh motivasi kekuasaan. Kemudian yang dipimpin terdorong
oleh berbagai macam motivasi untuk memenuhi kebutuhan mereka seperti motivasi ekonomi, motivasi politik, motivasi sosial, motivasi prestasi,
maupun motivasi psikologis.
Kepemimpinan pada prinsipnya adalah usaha untuk menciptakan ke- maslahatan umatyang dipimpin dan bukan menguasai, dan bukan untuk
pentingan diri maupun kelompoknya. Dalam kaedah fiqih disebutkan bahwa kepemimpinan adalah tasharruf al-imam ‘ala al-ra’iyyah man’thun bi al-
Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA
30
maslhahah tindakan pemimpin atas rakyat seharusnya selalu berorientasi pada kepentingan dan kemaslhatan rakyatyang dipimpin Hariyanto, 2016
Penegasan kaedah fiqh ini didasarkan pada Firman Allah SWT dalam QS At Taubah: 128.
Artinya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kamu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan
keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”.
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa kepemimpinan yang ditun- jukkan oleh Rasulullah SAW memiliki ciri-ciri:
a. Sense of crisis Yakni sifat memikirkan, meringankan penderitaan orang lain yang di-
pimpin meskipun sikap ini berat bagi seorang pemimpin azizun ‘alaihi ma’anittum
b. Sense of achievement Yakni sikap, usaha, dan kegiatan untuk meringankan beban, mencari
solusi atas kesulitan dan penderitaan yang dipimpin haritsun ‘alaikum c. Kasih sayang
Sifat kepemimpinan Rasulullah SAW sebagai uswah khasanah adalah pengasih dan penyayang.
Mereka yang dipimpin atau disebut sebagai pengikut followers adalah
pribadi-pribadi yang memiliki kebutuhan dan motivasi yang harus diantisi- pasi dan diarahkan untuk mendukung tercapainya tujuan perpustakaan.
Adapun kebutuhan mereka sebagai manusia menurut Maslow dalam Lasa Hs 2013: 34-35 menyatakan bahwa tingkat kebutuhan psikologi manusia
dibagi menjadi 5 lima yakni: 1 Kebutuhan keamanan safety needs yang mencakup keamanan fisik
dan jiwa. Untuk menciptakan keamanan jiwa diperlukan suasana yang menggairahkan, tidak ada perasaan takut menghadapi atasan, adanya
kesesuaian upah, dan kebebasan mengemukakan pendapat demi kemajuan.
2 Kebutuhan sosial social needs. Dalam hal ini perlu disadari bahwa setiap orang ingin dihargai, ingin
Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah
31
berpartisipasi sense of participation, ingin merasa penting sense of importance, dan mempunyai rasa ingin berkembangsense of achieve-
ment.
3 Kebutuhan psikologi psychological needs Setiap orang ingin dihargai kejiwaanya dan ingin mengembangkan
kejiwaannya 4 Kebutuhan penghargaan esteem needs
Setiap orang memerlukan harga diri yang ditunjukkan dalam pencapaian kedudukan, pangkat, dan jabatan formal maupun informal. Pengakuan
eksistensi diri seseorang ini dalam masyarakat kadang dianggap sangat penting
5 Kebutuhan untuk mewujudkan diri self of actualization Yakni kebutuhan manusia untuk mewujudkan dirinya agar seluruh
potensi yang ada pada dirinya menjadi suatu bentuk eksistensi diri dalam komunitasnya.