Majalah La ya n a n Re p o s ito ri

Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA 192 artikel bidang tertentu dan dilengkapi indeks. Yakni indeks laporan penelitian, indeks bahan korporasi, indeks cincin pada masalah-masalah yang terkait dengan literatur lain. Penerbitan majalah abstraks ini memiliki frekuensi terbit berbeda dan biasanya juga diterbitkan indeks kumulatifnya. Penerbitan majalah abstrak inipun semakin terdesak dengan adanya database e-journal yang lebih praktis.

3. Jurnal

Jurnal sebenarnya merupakan publikasi ilmiah yang menyajikan informasi tentang hasil kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi sekurang-kurangnya mecakup kumulasi pengetahuan baru, pengamatan empiris, dan pengem- bangan pemikiran. Kini jurnal terbi dalam bentuk cetak maupun eletronik. Jurnal ini dapat diterbitkan oleh asosiasi profesi, lembaga penelitian, pen- didikan tinggi maupun penerbit dengan lingkup yang sangat spesifik. Penerbitan jurnal ini agak berbeda dengan penerbitan surat kabar, majalah, buletin, dan lainnya. Untuk menjaga kelestarian penerbitan jurnal Gambar: rak pemajangan majalah baru majalah yang disitir, maka majalahjurnal itu semakin eksis dalam percaturan ilmu pengetahuan. Majalah indeks sangat membantu pencari informasi dalam menemukan topik, nama penulis artikel, judul majalahjurnal. Mengingat kemajuan teknologi infor- masi, maka penerbitan ma- jalah indeks ini semakin ter- desak dengan maraknya jur- nal elektronik. 5 Majalah abstraks Majalah abstraks adalah pu- blikasi yang terbit secara berkala menyajikan abstrak Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 193 perlu dipahami unsur pendukung utama yakni penyuntingeditor, penulis naskahauthor, mitra bestaripeer reviewer, dan sponsor Lukman, 2012. Penyunting bertugas untuk melakukan proses penyuntingan yakni pro- ses mengatur, mengoreksi, merevisi dan apabila merubah susunan kalimat dan gaya bahasa selama tidak merubah substansi isi naskah. Penulis adalah orang yang menciptakan naskahartikel yang biasanya merupakan hasil penelitian lapangan, laboratorium, maupun penelitian literer. Mereka merupakan penyumbangkontributor naskah pada jurnal sesuai bidang masing-masing. Mitra bestari adalah seseorang atau lebih yang dianggap pakar dalam bidang tertentu yang diberi tugas oleh redaksi jurnal untuk menelaah naskah yang akan diterbitkan. Jumlah mitra bestari dalam suatu jurnal sebaiknya sekurang-kurangnya 2 dua orang untuk mendapatkan penilaian yang seimbang. Adapun tugas mitra bestari dalam penelaahan naskah yang sekaligus merupakan evaluasi, kritikan pada naskah penulis maupun pembaca Lukman, 2012: 39-40 1 Memberikan umpan balik tertulis tepat waktu dengan tetap berkomit- men untuk memberikan nilai dan manfaat ilmiah pada pekerjaan yang dilakukannya. Salah satu implementasinya adalah mendokumentasikan pendapat mitra bestari secara tertulis. 2 Menunjukkan apakah tulisan penulis memiliki komposisi karya yang jelas, singkat, serta relevan dan memiliki akurasi ilmiah, orisini, serta menarik perhatian pembaca; 3 Menghindari komentar dan kritik pribadi 4 Menahan diri dari kontak langsung dengan penulis langsung tanpa izin editor 5 Memperingatkan penyunting tentang kemungkinan terjadinya konflik pribadi, konflik finansial atau konflik kepentingan dan berperan aktif mengantisipasi terjadinya konflik 6 Memastikan bahwa artikel yang dipublikasikan mematuhisesuai stan- dar jurnal; 7 Melindungi pembaca daru penelitian yang salah atau catat dan kemung- kinan tidak dapat divalidasi oleh orang lain; 8 Mengantisipasi pengutipan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Reviewer ini menentukan suatu naskah layak muat atau tidak berdasarkan kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan. Sebab reviewer akan menelaah dan menguji naskah meliputi: 1 Keaslian naskah;