P ERAB OT 1. P e n ge rtia n d a n Fu n gs i P e ra bo t
Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah
63
takaan sebagai lembaga layanan publik. Sebab perabot dapat memengaruhi kinerja, perilaku, dan kejiwaan penggunanya.
Manusia sebagai tenaga kerja yang berperan sebagai pendukung utama kegiatan perpustakaan yang dalam pelaksanaannya memerlukan keselamatan,
kenyamanan, dan keamanan kerja. Oleh karena itu perlu diusahakan jangan sampai dalam pelaksanaan kerja mengandung resiko.
‘Tidak sedikit kecelakaan kerja yang diakibatkan kurangnya perhatian terhadap faktor-faktor ergonomic. Sebagai contoh adalah hasil penelitian
Benezech dan L’Epee 1983 dalam Lasa Hs 2009 yang menyatakan bahwa terdapat beberapa keluhan pada pekerja tertentu misalnya:
a. Sakit algias yang menimpa pekerja yang posturnya membungkuk, seperti
juru ketik, sekretaris, bendahara, dan pekerja lain yang dalam melakukan kegiatan sambil duduk di belakang meja dalam waktu lama;
b. Ostro retical deviations antara lain berupa soliosos pada operator telepon, dan datarnya telapak kaki pada pekerja yang banyak berdidi dalam
melalukan tugas, seperti para penunggu, pemangkas rambut, operator, dan lainnya;
c. Iritasi paa cabang saraf tepi yang menimpa pekerja di bagian penjilidan bukumajalah di perpustakaan
Dari sisi lain, ternyata banyak kegiatan perpustakaan yang dilakukan terus menerus secara monoton dan menjemukan. Pekerjaan yang monoton ini mem-
bawa efek fisik dan psikologis. Efek fisik bisa berupa kelelahan otot mascular fatique, ditandai dengan rasa nyeri luar biasa seperti ketegangan otot dan
sendi, perasaan lamban, dan enggan melakukan kegiatan. Efek psikologis, antara lain, berupa hilangnya kewaspadaan dan adanya kebosanan. Hal ini
akan menyebabkan menurunnya kapasitas kerja, menurunnya produktivitas, munculnya kecelakaan kerja, dan tingginya absen Puspasari, 2003
Dalam kaitannya dengan perabotan perpustakaan, maka aplikasi ergonomic ini dapat diterapkan pada perencanaan perkakas kerja tools, meja kerja
dencbes, kursi, pegangan alat workholder, alat peraga displays, lorong accessway, dan lainnya. Dengan adanya perabot-perabot yang ergonomis
ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja, terjaminnya keamanan kerja, keselamatan kerja, dan mengurnagi keletihan kerja.
Desain perabot
Desain perabot untuk perpustakaan memang agak beda dengan perabot kantor lain, baik rak buku, rak majalah, meja komputer, kursi peminjaman, dan
lainnya. Oleh karena itu dalam perancangan perabot perpustakaan perlu mem- pertimbangkan kesederhanaan, keluwesan, fungsional, dan faktor ergonomik.
Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA
64
Perabot perpustakaan tidak harus mewah yang kadang justru menimbulkan kesan glamour. Kesederhanaan ini meliputi desain, bahan, warna, dan pembu-
atannya. Kesederhanaan ini juga berarti tidak perlu banyak motif, pernik-pernik, dan ukiran-ukiran yang beraneka warna. Dengan banyaknya variasi dan ukiran
ini kadang justru menyulitkan pembersihannya.
Bahan untuk perabot perpustakaan dapat dipilih dari bahan kayu dan seje- nisnya atau bahan logam. Kayu memang mudah diperoleh dan banyak jenis-
nya, mudah pembuatannya, mudah memperbaikinya, dan mudah dibentuk. Bahkan kayu tertentu seperti kayu jati, kayu bengkirai, dankayu besi kadang
memiliki daya tahan yang tinggi dan mampu menyerap suara. Namun demikian, memang diakui bahwa kayu tertentu mudah kena rayap, dan sebagian besar
kayu mudah terbakar. Kemudian bahan logam memang tidak mudah terbakar, sulit pembuatannya,mudah karatan, dan memantulkan suara.
2 .Sta n d a r P e ra bo t P e rp u s ta ka a n P TMA
Untuk memperlancar kegiatan dan layanan perpustakaan perguruan tinggi diperlukan berbagai jenis perabot dan sarana prasarana lain. Dalam hal ini
sesuai standar Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi yang ditentukan oleh Perpustakaan Nasional RI 2016, bahwa standar perabot yang harus dimiliki
oleh Perpustakaan PTMA adalah: 1. Rak buku
21 buahlebih 2. Rak jurnal
8 buahlebih 3. Rak surat kabar
4 buahlebih 4. Rak multimedia
5 buahlebih 5. Rak buku referens
5 buahlebih 6. Laci katalog
4 buahlebih 7. Rak display buku
5 buahlebih 8. Loker
4 buahlebih 9. Filing cabinet
10 buahlebih 10. Papan pengumuman
4 buahlebih 11. Meja belajar mandiri
21 buahlebih 12. Meja baca besar
22 buahlebih 13. Meja sirkulasi
4 buahlebih 14. Meja kerja petugas
17 buahlebih 15. Kursi baca
71 buahlebih 16. Kursi tamu
4 setlebih 17. Komputer printer untuk petuagas
17 buahlebih 18. Scaner
4 buahlebih
Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah
65
19. Komputer untuk pemustaka 17 buahlebih
20. Perangka multimedia 4 buahlebih
21. Mesin ketik 4 buahlebih
22. Televisi 9 buahlebih
23. Kipas angin 9 buahlebih
24. Kamera 4 buahlebih
25. AC 9 buahlebih
Rak Atlas Meja Baca Bundar
Lemari Arsip
12 0
7 0 6 0
Rak Atlas
12 0
Meja Baca Bundar
Lemari Kardeks bahan logam
Kursi bahan kayu
Kursi bahan besi
Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA
66
Dalam penataan perabot perpustakaan perlu memerhatikan standar-standar berikut:
Rak Buku Rak Majalah 2 muka
Kereta Buku
910 610
690 460
860 480
810 910
810
Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah
67