Indeks Jenis-jenis Kamus Apabila dilihat dari segi pengurutan abjad dan pengertian maupun pen-

Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 153 1 Indeks analitik Indeks analitik adalah indeks yang disusun alfabetis diletakkan di ba- wah topik tertentu yang menunjukkan informasi yang terdapat pada artikel yang disusun di bawah subjek umum. Indeks analitik ini banyak digunakan pada indeks bibliografi dengan tujuan: a Menunjukkan informasi maupun penjelasan serta analisis dalam bidang tertentu; b Menunjukkan adanya keterkaitan antarbidang. c Mengumpulkan segala macam informasi yang terdapat dalam ber- bagai sumber tentang suatu topik atau subjek. 2 Indeks beranotasi Indeks beranotasi adalah indeks yang memuat uraian data bibliografi dan menyajikan uraian singkat tentang isi. Pencantuman anotasi ini dimaksudkan agar pencari informasi memeroleh gambaran singkat ten- tang isi literatur yang diperlukan. Penyertaan notasi ini dianggap perlu karena sering terjadi bahwa pengetahuan tentang judul saja belum dapat diperoleh gambaran tentang isi. Dengan adanya indeks berano- tasi ini akan mempermudah dilakukan kerjasama melalui jaringan antarperpustakaan. 3 Indeks buku Indeks buku adalah indeks yang terdapat pada bagian akhir suatu buku.Pada indeks ini penunjukan diarahkan pada halaman-halaman tertentu yang memuat unit-unit pengertian tentang subjek, nama, lokasi, peristiwa yang dicakup dalam buku itu. Penyusunan indeks buku ini dimaksudkan sebagai kunci informasi agar informasi penting yang terdapat dalam buku itu dapat diketahui oleh pencari informasi. 4 Indeks kecepatan Indeks kecepatan sebenarnya merupakan perbandingan antara sitasi suatu majalahjurnal dalam tahun tertentu dengan jumlah artikel yang diterbitkan pada tahun yang sama. Misalnya majalah ilmiah Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi diterbitkan oleh Perpustakaan UGM pada tahun 1999 menerbitkan 1964 artikel dan diantara jumlah itu pada tahun yang sama terdapat 813 artikel yang diacu oleh sumberpenulis lain, maka indeks kecepatannya adalah 813 : 1964 = 0,418. 5 Indeks kutipan Indeks kutipan adalah indeks yang berisi kutipan bibliografi artikel karya terdahulu yang dikutip oleh karya karya tulis kemudian. Tajuknya terletak di bawah nama pengarang. Modifikasinya adalah artikel-artikel Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA 154 yang terbit kemudian yang mengutip artikel yang terdahulu. Indeks kutipan ini dapat digunakan untuk menelusur: a Perkembangan subjek tertentu sejak diterbitkannya suatu artikel; b Semua artikel dalam berbagai bidang yang ditulis oleh penulis tertentu; c Hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh para peneliti ilmuwan; d Jumlah karya dan siapa penulisnya yang mengutip suatu artikel. 6 Indeks permutasi Indeks permutasi adalah indeks yang disusun berdasarkan judul karya dan lainnya dalam komunikasi keilmuan. Sebab judul karya tulis dalam ilmu pengetahuan dan teknologi lebih dapat mencerminkan isi daripada judul dalam karya fiksi. Penyusunan indeks ini dibantu komputer yang akan memiliki katakunci dan menghilangkan bentuk kata seperti prepo- sisi, kata benda, kata sifat. Sedangkan kata sifat sering disebut kata henti stop word. Kata ini tidak dapat berfungsi seperti kata kunci key- word karena tidak ada subjek yang menggunakan kata-kata seperti: ini, itu, adalah, meskipun, dan lain-lain. 7 Indeks relatif Indeks relatif adalah indeks yang disusun alfabetis dari subjek yang besar dan diberikan beberapa alternatif dalam menentukan pilihan topik maupun subjek. Di sini dituliskan beberapa tajuk secara alfabetis de- ngan diberikan petunjuk yang berupa nomor-nomor klasifikasi. Dari nomor-nomor itu dapat ditemukan tajuk yang sesuai dan tercantum dalam indeks. Indeks relatif dapat ditemukan pada sistem Klasifikasi Persepuluhan Dewey Dewey Decimal Classification maupun Klasifikasi Persepuluhan Universal Universal Decimal Classification. Dalam sistem klasifikasi ini terdapat bagan-bagan yang di bawahnya diberikan beberapa aspek dari suatu subjek yang kebetulan letaknya berserakan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Sebagai contoh: JUDI Aspek sosial 364 Etika 175 Kebiasaan 394.3 Rekreasi 796 Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey, 1988 Pada contoh tersebut masalah judi dapat diberikan aspek-aspek yang terkait dengan perjudian. Misalnya saja bagaimana judi apabila Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 155 ditinjau dari aspek sosial, etika, maupun rekreasi, Selain itu, judi juga berakibat kejahatan dan merupakan kebiasaan yang semua itu dapat ditelusur pada nomor-nomor klasifikasi yang sesuai dengan masalah judi tadi. Nomor-nomor klasifikasi yang ditunjukkan itu sebenarnya berfungsi sebagai indikator saja. Sedangkan untuk menentukan subjek yang betul-betul sesuai harapan, maka harus membuka bagan atau menelusur nomor-nomor yang ditunjukkan. 8 Indeks sitasi Indeks sitasi ini dgunakan untuk mengeahui seberapa banyak suatu tulisan ilmiah diacu, disitir, atau dikutip oleh penulis lain. Sebab dari satu sisi, penilaian karya ilmiah itu didasarkan pada hubungan satu tulisan dengan tulisan yang lain. Hubungan ini dapat terjadi antara dua pengarang atau lebih, maupun beberapa kelompok dalam karya tulis yang diterbitkan. Kajian ini dapat digunakan untuk mengevaluasi jurnal terutama pada artikel yang ditulis oleh beberapa orang maupun berupa tulisan mandiri. Semakin meningkat artikel-artikel jurnal yang disitir, maka jurnal itu akan semakin eksis dalam percaturan ilmu penge- tahuan. Sebab jurnal ini mampu menyajikan informasi yang diperlukan usefull information para ilmuwan maupun peneliti. Adapun yang dimaksud dengan sitiran atau kutipan adalah pengam- bilan ucapan atau tulisan secara kata demi kata, sedikit atau banyak, atau sama dengan bentuk aslinya dengan maksud memperkuat pendi- rian yang dikemukakan Shadily, 1982. Sementara itu, Lasa Hs, dalam bukunya yang berjudul Kamus Kepustakawanan Indonesia 2016, mendefinisikan sitiran adalah rujukan pada bagian teks yang memper- kenalkan dokumen yang diperoleh. Saling menyitir dan mengutip karya tulis satu dari yang lain memang dibenarkan asal menunjukkan sumber kutipan dan dikutip tidak terlalu banyak. 9 Indeks Scopus Scopus sebenarnya suatu website yang menyajikan pangkalan data dan sitasi yang cukup besar. Data yang disajikannya diambil dari ber- bagai literatur yang dapat dipertanggungjawabkan isinya karena sudah dinilai oleh mitra bestari peer reviewer. Kelebihan Scopus ini juga memiliki tools yang mampu mencari, melakukan analisis, menampilkan hasil riset berbagai bidang. Jurnal-jurnal ilmiah terbuka untuk diindeks oleh Scopus ini. Untuk itu pengelola jurnal perlu memahami cara-cara pendaftarannya yakni: Lukman Swistien Kustantyana, 2012: 128-129 Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA 156 1. Masuk ke alamat website: http:suggestor.step.scopus.com suggestTitle.cfm 2. Mengisi formulir Scopus Title Suggestions, klik Submit 3. Setelah formulir diisi dan dikirim, maka redakasi jurnal akan dihu- bungi via emal untuk mengirimkan 3 tiga contoh artikel dalam bahasa Inggris 4. Apabila jurnal telah memenuhi syarat, maka pengelola jurnal redaksi akan dikirimi email pemberitahuan bahwa jurnal tersebut telah didaftardicatat pada Scopus Title List dan diperbolehkan untuk mencantumkan logo Scopus di website jurnal yang bersangkutan.

i. Abstrak

Abstrak sebagai literatur sekunder juga dikategorikan sebagai koleksi karena tulisan ini memberikan informasi sekilas, menyeluruh, dan tidak perlu dipelajari secara keseluruhan. Abstrak kadang disebut intisari, sari karangan, ringkasan, ikhtisar, dan lainnya. Kata abstrak berasal dari kata abstractus bahasa Latin yang berarti menarik diri atau memisahkan diri. Dalam berbagai literatur disebutkan bahwa abstrak berarti: 1 Rangkuman singkat yang memuat hal-hal penting dan merupakan inti kandungan suatu karangan; 2 Sejenis bibliografi mutakhir yang memuat rangkuman artikel jurnal buku, laporan penelitian, karya akademik, dan lainnya; 3 Setiap pemasok dalam majalah intisari. Abstrak sebenarnya dapat ditulis dalam bahasa sumber atau terje- mahannya dalam bahasa asing bahasa Inggris. Sedangkan majalah atau terbitan yang hanya memuat abstrak disebut majalah sari. Abstrak merupakan uraian singkat tentang bidang kajian dilengkapi data bibliografi sehingga mudah diidentifikasi. Adapun susunan abstrak yang lengkap terdiri dari judul karya, penulis abstrak, ringkasan, dan kata kunci. Sebagai litratur sekunder, abstrak banyak berperan dalam penelusuran litertaur. Seorang pencari topik tertentu tidak perlu mencari langsung buku- buku, artikel jurnal, hasil penelitian, maupun karya akademik dan karya ilmiah. Mereka cukup membuka dan membaca abstrak. Nanti apabila mereka tertarik pada tema yang disajikan, baru mereka membaca artikel, laporan penelitian, dan makalah seminar dan lainnya. Abstrak memang ada yang merupakan terbitan khusus, tetapi juga tidak sedikit abstrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu tulisan seperti abstrak pada skripsi, tesis, disertasi, maupun laporan penelitian. Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 157 Macam-macam abstrak Sebagaimana diketahui bahwa abstrak dikategorikan sebagai literatur se- kunder. Yakni literatur yang menunjukkan, menjelaskan, menilai, merinci, meringkas literatur primer. Fungsi ini sama halnya dengan bibliografi, indeks, dan katalog. Namun apabila dibandingkan dengan indeks, biblio- grafi dan sinopsis, maka abstrak ini memiliki karakterisik sebagai berikut: 1. Mengurangi jumlah literatur primer; 2. Menekankan aspek khusus yang bermanfaat bagi pemustaka tertentu; 3. Mempermudah temu kembali; 4. Memencarkan informasi secara komprehensif; 5. Sebagai alat pemilihan informasi yang selektif. Agar tepat sasaran dan tepat informasi dalam memberikan layanan, maka petugas perpustakaan harus memahami macam-macam abstraks: 1. Abstrak informatif informative abstracts