Standar Jenis-jenis Kamus Apabila dilihat dari segi pengurutan abjad dan pengertian maupun pen-

Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 159 Adapun SNI untuk perpustakaan adalah: 1. SNI No. 7330-2009 tentang perpustakaan perguruan tinggi 2. SNI No. 7329-2009 tentang perpustakaan sekolah 3. SNI No. 7495-2009 tentang perpustakaan umum kabupatenkota 4. SNI No. 7496-2009 tentang perpustakaan khusus instansi Pemerintah 5. SNI No. 7596-2009 tentang perpustakaan desakelurahan Dalam perkembangan selanjutnya telah terbit SNI ISO 9001: 2008 tentang Perpustakaan. Sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008 ini memang pernah diterapkan di beberapa perpustakaan perguruan tinggi, perpusta- kaan daerah, perpustakaan khusus, maupun perpustakaan instansi peme- rintah Saleh, 2015. Adapun Standar Nasional Perpustakaan yang diterbitkan Perpustakaan Nasional RI meliputi: 1. SNP 001-2011 tentang Indikator Kinerja Perpustakaan Nasional 2. SNP 002-2011 tentang perpustakaan provinsi 3. SNP 003-2011 tentang perpustakaan kabupatenkota 4. SNP 004-2011 tentang perpustakaan kecamatan 5. SNP 005-2011 tentang perpustakaan desakelurahan 6. SNP 006-2011 tentang perpustakaan khusus instansi pemerintah 7. SNP 007-2011 tentang perpustakaan sekolah dasarmadrasah Ibtidaiyah 8. SNP 008-2011 tentang perpustakaan sekolah menengah pertama madrasah ibtidaiyah 9. SNP 009-2011 tentang perpustakaan sekolah menengah atas madrasah ‘aliyah 10. SNP 010-2011 tentang perpustakaan perguruan tinggi Secara garis besar Standar Nasional Perpustakaan ini menetapkan stan- dar minimal perpustakaan yang harus dipenuhi dalam koleksi, pengorgani- sasian bahan pustaka, perawatan koleksi, sarana prasarana, layanan per- pustakaan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan perpustakaan, dan manajemen perpustakaan. Dengan berbagai alasan, pertimbangan, dan pemikiran bahwa SNP tersebut dianggap masih terlalu berat untuk dipenuhi oleh beragai jenis perpustakaan Indonesia. Kemudian Perpustakaan Nasional RI menyusun standar minimal dan penilaian kualitas yang dituangkan dalam bentuk Borang Akreditasi Perpustakaan. Akreditasi ini meliputi Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Provinsi, dan Perpustakaan Umum. Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA 160 Adapun standar minimal penyelenggaraan perpustakaan menurut standar borang ini meliputi layanan, kerjasama, koleksi, pengorganisasian bahan pustaka, sumber daya manusia, gedungsarana prasarana, ang- garan, manajemen perpustakaan, dan perawatan koleksi perpustakaan. Dengan adanya standardisasi, yang ditindaklanjuti dengan akreditasi dan sertifikasi, maka tinggi rendahnya kualitas perpustakaan akan terukur dengan standar yang sama. Dengan demikian, perpustakaan yang masih bernilai rendah akan terpacu untuk meningkatkan pengelolaan dan layanannya. Untuk mengetahui kualitas tidaknya suatu perpustakaan, maka standar- standar itu digunakan untuk menilai perpustakaan. Penilaian ini disebut akreditasi. Yakni rangkaian pengakuan formal oleh lembagabadan akre- ditasi yang menyatakan bahwa suatu lembaga telah memenuhi persyaratan untuk dilakukan penilaian terhadap kinerja lembaga itu. Proses akreditasi ini dimulai dari penilaian borang oleh tim asesor yang ditugaskan yang disebut dengan desk evaluation. Setelah itu baberapa waktu kemudian dilakukan visitasi. Yakni pengecekan di lapangan untuk memeroleh penje- lasan dan kelengkapan data. Kini Perpustakan Nasioal RI telah membentuk tin asesor untuk mela- kukan akreditasi berbagai jenis perpustakaan. Adapun anggaran atau biaya akreditasi ini ada yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraAPBN, Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahAPBD, maupun mandiri. Dalam hal akreditasi ini, alhamdulillah ada 7 perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah sampai kini Februari 2017 yang telah terakreditasi A sangat baik, yakni Perpustakaan UM Malang UMM, Per- pustakaan UM Surakarta UMS, Perpustakaan UM Yogyakarta UMY, Per- pustakaan UM Ponorogo UMP, Perpustakaan UM Purwokerto UMP, Per- pustakaan Universitas ‘Aisyiyah UNISA, dan Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan UAD Yogyakarta. Dalam rangka menuju kualitas yang berstandar nasional, maka saat ini tengah dilakukan pembinaan, bimbingan, arahan menuju akreditasi ini. Sebab, yang namanya kualitas itu harus ada standar dan jelas ukurannya. Standar-standar perpustakaan yang pernah ada, seperti SNI, SNP, ISO 9001:2008 sekedar wacana dan tidak ada penilaian atau efeknya. Untuk itu, seluruh perpustakaan PTMA diharapkan menggunakan standar akre- ditasi PNRI ini untuk mengukur kualitas perpustakaan PTMA. Apabila per- pustakaan PTMA berkualitas Insya Allah memengaruhi kualitas pendidikan, Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 161 penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan Al Islam dan Kemuham- madiyahan di masing-masing Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah.

k. Paten dan Hak Cipta

Sebenarnya pengertian paten patent ada dua, yakni dokumen paten itu sendiri dan spesifikasi paten. Paten dalam arti dokumen adalah sertifikat sebagai dokumen resmi yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau lebih sebagai pencipta atau penemu karya intelektual asli, penemu hasil penelitian, atau penemu teknologi asli dengan karakteristiknya untuk meng- umumkan, memperbanyak, mengalihkan hak menghibahkan, menjual, mau- pun mewariskan penemuan tersebut dengan batas tertentu. Hak paten di Indonesia berlaku selama 20 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu itu tidak boleh diperpanjang lagi. Sedangkan paten seder- hana berlaku selama 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaaan dan tidak boleh diperpanjang lagi. Undang-Undang Paten di Indonesia berupa Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2001. Adapun sesuatu yang perlu dipatenkan meliputi; mesin, komposisi zat, proses, metode atau seni, desain ornamen, barang, manufaktur, peren- canaan jenis tertentu, maupun perbaikan yang akan terjadi. Sedangkan ide yang abstrak, sistem pelaksanaan bisnis, teori ilmiah, fungsi mesin, hukum alam, maupun produk alam tidak bisa dipatenkan. Lebih jelas dalam UU Paten No. 14 Tahun 2001 Pasal 7, disebutkan bahwa penemuan-pene- muan berikut tidak bisa dipatenkan yakni: 1 Proses atau produk yang pengumuman dan penggunaan atau pelak- sanaannya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, ketertiban umum, atau kesusilaan; 2 Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan yang diterapkan terha- dap manusia danatau hewan; 3 Teori dan metode di bidang pengetahuan dan matematika; 4 Semua makhluk hidup, kecuali jasad renik, dan proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali proses non- biologis atau proses mikrobiologis. Paten merupakan hak intelektual yang diberikan kepada seseorang dengan beberapa tujuan antara lain: 1. Memberikan kepastian hukum; 2. Meningkatkan investasi modal; 3. Mendorong peneliti untuk meningkatkan kualitas penelitiannya. Ditinjau dari keaslian dokumen, paten dapat dikategorikan sebagai literatur primer karena berisi pemikiran aslioriginal thinking, penemuan Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA 162 baru, maupun penerapan ide atau alat. Informasi paten dapat dicari pada kantor paten, perpustakaan, maupun langsung ke Kantor Paten Dirjen Hak Cipta, Paten dan Merek Kementerian HAM RI, Jalan Dan Mogot Km. 29 Tangerang. Kantor ini telah memiliki publikasi Berita Resmi Paten secara berseri yang memuat daftar pengajuan permintaan paten yang berasal dari dalam dan luar negeri. Terbitan ini berisi deskripsi informasi tentang rancangan suatu temuan maupun benda yang disesuaikan dengan keten- tuan International Agreed Number of the Identification of Data Code. Ada- pun data yang disajikan antara lain; judul penemuan, nomor publikasi, nomor permintaan paten, nama dan alamat yang mengajukan permintaan paten, nomor penerimaan permintaan paten, data prioritas, nama penemu, tanggal pengumuman paten, abstrak, dan kadang ada ganbar. Di Inggris paten diumumkan seminggu sekali dalam Official Journal Patents London Patent Office. Sebagai tambahannya adalah terbitan dengan judul Patent for Invention; Abbridgements of Specifications Lon- don; Patent Office. Terbitan ini mempunyai banyak ilustrasi dan diterbitkan dalam bentuk pamflet setiap minggu Saleh, 2009. Hak Cipta Paten dan hak cipta merupakan kekayaan hak intelektual manusia yang keduanya mendapatkan perlindungan. Meskipun demikian, untuk meme- roleh hak paten harus didaftarkan lebih dulu ke Dirjen Hak Cipta, Paten dan Merek Kementerian HAM. Kemudian setelah mendapat persetujuan,