Alat pengendalian Menetapkan standar kegiatan

Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 21 bahwa tujuan organisasiperpustakaan dan manajemennya tercapai. Oleh karena itu pengawasan dapat dilakukan pada perencanaan, pengorganisasian, personalia, kepemimpinan, dan penganggaran. Pengawasan pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara pengawasan pre- ventif dan pengawasan korektif Manullang, 1990. Pengawasan preventif adalah pengawasan yang mengantisipasi terjadinya penyimpangan-penyim- pangan. Sedangkan pengawasan korektif dapat dilakukan apabila hasil yang diinginkan itu terdapat banyak variasi. Pengawasan terhadap kegiatan Perpustakaan PTMA sebagai lembaga infor- masi perlu memiliki pengawasan yang efektif. Banyak teori yang dikemukakan para ahli tentang pengawasan efektif ini. Harld Koont dan Cyrl O’Donnel dalam Swasta 1984: 220-222 antara lain menyatakan bahwa pengawasan dikatakan efektif apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Mencerminan sfat kegiatan; b. Segera melaporkn adanya penyimpangan; c. Mampu melihat ke depan; d. Dilakukan dengan obyektif; e. Mencerminkan pola organisasi; f. Mudah dipahami; g. Menunjukkan tindakan kuratif; h. Ekonomis. Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA 22 Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 23 STANDARDISASI PERPUSTAKAAN PTMA Bab III Manajemen Standardisasi Perpustakaan PTMPTA 24

A. Ma n a je m e n P e rp u s ta ka a n

Perpustakaan sebagai institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, danatau karya rekam secara profesional dengan sistem baku untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Untuk mencapai tujuan perpustakaan dan menunjukkan peran serta per- pustakaan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa diperlukan mana- jemen perpustakaan yang memadai. Dengan adanya manajemen ini seluruh komponen dalam perpustakaan dapat diatur dan diarahkan untuk mencapai tujuan perpustakaan yang telah disepakati bersama. Oleh karena itu dalam proses manajemen terdapat proses perencanaanplanning, pengorganisasian organizing, kepemimpinanLeadership, penganggaranbudgeting dan penga- wasancontrolling. Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-AisyiyahPTMA bukan sekedar tempat menyimpan koleksi, tetapi merupakan sistem informasi. Seba- gai sistem informasi, perpustakaan memiliki kegiatan pengumpulan, pengo- lahan, pengawetan, pelestarian, dan pemberdayaan informasi. Dalam hal manajemen perpustakaan ini, Lasa Hs 2016 dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan menyatakan bahwa manajemen perpus- takaan adalah optimalisasi pemberdayaan sumber daya manusia dan sum- ber daya lain untuk mencapai tujuan perpustakaan secara efektif efisien melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penganggaran, kepe- mimpinan, dan pengendalian. Dalam hal ini, sumber daya manusia merupakan unsur pertama dan utama dalam menggerakkan sumber daya-sumber daya lain. Sebab sumber daya manusia merupakan sumber daya hidup, bergerak, dan menggerakkan sumber daya lain. Kemudian sumber daya lain seperti koleksi, anggaran,sarana prasa- rana, maupun anggaran merupakan benda mati. Sumber daya yang benda mati ini akan bisa berdaya guna secara baik apabila digerakkanmenej dengan baik oleh sumber daya manusi. Sumber daya manusia merupakan faktor yang paling dominan apabila dibandingkan dengan sumber daya lain dalam perpustakaan. Kemudian sumber daya manusia dapat dilihat dari perspektif ekonom, politik, kultural, dan administrasi. Apabila kepentingan ekonomi, politik, kultural, dan administrasi mereka itu dapat dipenuhi secara wajar, maka mereka akan memberikan kontribusi tertenu demi tercapainya tujuan perpustakaan. Lasa Hs., Arda Putri Winata, Eko Kurniawan dan Nita Siti Mudawamah 25 Manajemen perpustakaan sama halnya dengan manajemen yang lain yakni memiliki fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, penganggaran, dan pengendalian dalam sumber daya manusia, koleksi, gedungtata ruang, dan pemberdayaan perpustakaan yang berupa pelayanan informasi.

1. P e re n c a n a a n Pla n n in g

Perencanaan merupakan kegiatan manajemen yang menjadi dasar kegiatan manajemen yang lain. Agar kegiatan yang direncanakan itu mampu mendukung tercapainya tujuan Perpustakaan PTMA, maka dalam penyusunan perencanaan perlu memerhatikan elemen-elemen perencanaan yakni; tujuan, tindakan, sum- ber daya manusia, dan implementasi Gibso dkk, 1996. Tujuan yang akan dicapai ini adalah kondisi masa depan yang diharapkan untuk bisa dicapai. Tindakan merupakan sarana dan kegiatan khusus yang direncanakan untuk mencapai tujuan. Sedangkan sumber daya adalah segala kekuatan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang bisa terdiri dari sumber daya manusia, anggaran, sarana prasarana, maupun koleksi. Kemudian yang dimaksud dengan implementasi adalah aplikasi perencanaan dalam bentuk tindakan konkrit. Perencanaan merupakan langkah awal yang menentukan langkah beri- kutnya. Kalau perencanaan baik, maka Insya Allah hasilnya baik. Tetapi kalau perencanaan sejak awal tidak baik, maka hasilnyapun tidak bisa diharapkan baik. Maka Rasulullah Saw mengingakan kepada kita yang artinya: “Segeralah kerjakan lima keadaan sebelum datang lima keadaan yakni hidupmu sebelum datang kematianmu, sehatmu sebelum datang sakitmu, saat senggangmu sebe- lum datang saat sibukmu, masa mudamu sebelum datang masa tuamu, dan waktu kayamu sebelum tiba masa fakirmu” H.R. Ahmad dari Ibnu Abbas. Sebagai langkah awal dalam perencanaan Perpustakaan PTMA adalah pe- netapan visi, misi, tujuan, idenifikasi kekuatan dan kelemahan, serta memahami peluang dan ancaman. a. Penyusunan visi, misi, dan tujuan Visi adalah penetapan tujuan jangka panjang yang bersifat abstrak, mudah dipahami, terbayangkan, memiliki keungglan dan bersifat kompetitif. Visi Perpustakaan PTMA disusun dengan memerhatikan visi lembaga induk- nya yakni universitas, institut, sekolah tinggi, maupun akademi Muham- madiyah-‘Aisyiyah. Sebaiknya pencapaian visi dibatasi dalam jangka waktu tertentu untuk memudahkan pengukurannya, apakah dalam jangka waktu yang ditetapkan itu sudah bisa dicapai atau belum. Untuk merevitalisasi sumber daya manusia perpustakaan, peran visi sangat besar. Visi perpustakaan yang jelas, akan memengaruhi petugas