26
terkait dengan pembukaan lahan hutang bagi perkebungan yakni dalam pasal 46, 48 ayat 1, 49 ayat 1 dan pasal 53 yakni 1 tindak pidana terkait pelanggaran izin usaha perkebunan 2
terkait pelanggaran izin usaha perkebunan dan 3 terkait pelanggaran izin usaha perkebunan Tindak pidana terkait pelanggaran izin usaha perkebunan ada Dalam Pasal 46 yang dinyatakan
bahwa 1 Setiap orang yang dengan sengaja melakukan usaha budi daya tanaman perkebunan dengan luasan tanah tertentu danatau usaha industry pengolahan hasil perkebunan dengan
kapasitas tertentu tidak memiliki izin usaha perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1
22
diancam dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan denda paling banyak Rp.2.000.000.000,00 dua miliar rupiah. 2 Setiap orang yang karena kelalaiannya
melakukan usaha budidaya tanaman perkebunan dengan luasan tanah tertentu danatau usaha industri pengolahan hasil perkebunan dengan kapasitas tertentu tidak memiliki usaha
perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 diancam dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun 6 enam bulan dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 satu
miliar rupiah. Tindak pidana pembukaan lahan dengan pembakaran, secara sengaja dalam Pasal 48 1 yang
dinyatakan bahwa Setiap orang yang dengan sengaja membuka danatau mengolah lahan dengan cara pembakaran yang berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi
lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26
23
, diancam dengan pidana penjara paling lama 10 sepuluh tahun dan denda paling banyak Rp.10.000.000.000,00 sepuluh miliar
rupiah. 2 Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengakibatkan orang mati atau luka berat, pelaku diancam dengan pidana penjara paling lama 15 lima belas tahun dan
denda paling banyak Rp.15.000.000.000,00 lima belas miliar rupiah. Tindak pidana pembukaan lahan dengan pembakaran, karena kelalaian ada dalam Pasal 49 1
yang menyatakan bahwa setiap orang yang karena kelalaiannya membuka danatau mengolah lahan dengan cara pembakaran yang berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi
lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 26, diancam dengan pidana penjara paling lama 3 tiga tahun dan denda paling banyak Rp.3.000.000.000,00 tiga miliar rupiah,
2 Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengakibatkan orang mati atau luka berat, pelaku diancam dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan denda
paling banyak Rp5.000.000.000.00 lima miliar rupiah. Dari Pasal-pasal tersebut terindentifikasi ada 4 jenis tindak pidana Perkebunan, yakni:
1. Tindak pidana usaha budi daya tanaman perkebunantanpa izin usaha;
2. Tindak pidana usaha budi daya tanaman perkebunantanpa izin usaha karena lalai;
3. Tindak pidana membuka danatau mengolah lahan dengan cara pembakaran yang
berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan; 4.
Tindak pidana membuka danatau mengolah lahan dengan cara pembakaran mengakibatkan orang mati atau luka berat;
5. Tindak pidana mengeluarkan tumbuhan yang dilindungi ke tempat lain.
22
Pasal 17 1 Setiap pelaku usaha budi daya tanaman perkebunan dengan luasan tanah tertentu danatau usaha industri pengolahan hasil perkebunan dengan kapasitas pabrik tertentu wajib memiliki izin usaha perkebunan.
23
Pasal 26 Setiap pelaku usaha perkebunan dilarang membuka danatau mengolah lahan dengan cara pembakaran yang berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup. Penjelasan:Pasal 26Kriteria
pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup mengikutiperaturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.
27
6. Tindak Pidana Penataan Ruang
Dalam Undang-undang No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Dalam BAB XI KETENTUAN PIDANA UU tentang penataan ruang, juga memiliki pasal pidana yang akan
terkait dengan tindak pidana kehutanan dan alih fungsi hutan, yakni Pasal 69, 70, 71 , 72 dan 73.
Tindak pidana terkait penetapan tata ruang diatur dalam Pasal 69, dinyatakan ayat 1 Setiap orang yang tidak menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 61 huruf a
24
yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tiga tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 lima ratus juta
rupiah. Sedang ayat 2 Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang, pelaku dipidana
dengan pidana penjara paling lama 8 delapan tahun dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00 satu miliar lima ratus juta rupiah. Ayat 3 berbunyi, Jika tindak pidana
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengakibatkan kematian orang, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 lima belas tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00
lima miliar rupiah. Tindak pidana pelanggaran izin pemanfaatan ruang dalam Pasal 70 ayat 1 Setiap orang yang
memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 huruf b
25
, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tiga tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah. Ayat 2 Jika
tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengakibatkan perubahan fungsi ruang, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 satu miliar rupiah. 3 Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang, pelaku
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00 satu miliar lima ratus juta rupiah. 4 Jika tindak pidana sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 mengakibatkan kematian orang, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 lima belas tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 lima
miliar rupiah. Tindak pidana persyaratan izin pemanfaatan ruang dalam Pasal 71 menyatakan, Setiap orang
yang tidak mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 huruf c
26
, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tiga tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah. Pasal 72
Setiap orang yang tidak memberikan akses terhadap kawasan yang oleh peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61
huruf d
27
, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 satu tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 seratus juta rupiah.
24
Pasal 61 Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib: a. menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan
25
Pasal 61 Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib: b. memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang;
26
Pasal 61 Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib: c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang;
27
Pasal 61 d. memberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum.
28
Tindak pidana menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang bagi pejabat dan korporasi diatur dalam Pasal 73 1, yang menyatakan: Setiap pejabat pemerintah yang
berwenang yang menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat 7,
28
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah. 2 Selain sanksi pidana
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pelaku dapat dikenai pidana tambahan berupa pemberhentian secara tidak dengan hormat dari jabatannya. Pasal 74 ayat 1
29
Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71, dan Pasal 72
dilakukan oleh suatu korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3
tiga kali dari pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71, dan Pasal 72. Ayat 2 Selain pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat 1, korporasi dapat
dijatuhi pidana tambahan berupa: a. pencabutan izin usaha; danatau b. pencabutan status badan hukum.
Dari Pasal-pasal tersebut terindentifikasi ada 8 jenis tindak pidana Penataan Ruang, yakni:
1. Tindak pidana perubahan rencana tata ruang yang mengakibatkan perubahan fungsi
ruang. 2.
Tindak pidana perubahan rencana tata ruang yang mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang.
3. Tindak pidana perubahan rencana tata ruang yang mengakibatkan kematian orang.
4. Tindak pidana penerbitan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
5. Tindak pidana penerbitan izin melanggar rencana tata ruang yang mengakibatkan
perubahan fungsi ruang. 6.
Tindak pidana penerbitan izin melanggar rencana tata ruang yang mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang.
7. Tindak pidana penerbitan izin melanggar rencana tata ruang yang mengakibatkan
kematian orang. 8.
Tindak pidana melanggar ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang.
7. Tindak Pidana Pertambangan Mineral dan Batubara
UU No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, dalam BAB XXIII Ketentuan Pidana, juga memiliki pasal pidana yang akan terkait dengan tindak pidana
kehutanan dan alih fungsi hutan, yakni dalam Pasal 158, 159, 160 sd 164. Perbuatan - perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai tindak pidana di bidang pertambangan mineral
dan batubara yakni: 1.
Melakukan usaha penambangan tanpa IUP, IPR atau IUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Pasal 40 ayat 3, Pasal 48, Pasal 67 ayat 1, Pasal 74 1 atau ayat 5;
2. Dengan sengaja menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 1,
Pasal 70 huruf e, Pasal 81 ayat 1, Pasal 105 ayat 4, Pasal 110, atau Pasal 111 ayat 1 dengan tidak benar atau menyampaikan keterangan palsu;
28
Setiap pejabat pemerintah yang berwenang menerbitkan izin pemanfaatan ruang dilarang menerbitkan izin yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
29
Pasal 37 1 Ketentuan perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 diatur oleh Pemerintah dan pemerintah daerah menurut kewenangan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.