Tindak pidana menyuruh, mengorganisasi, atau menggerakkan pembalakan liar

44 dimaksud dalam Pasal 19 huruf g; b. menempatkan, mentransfer, membayarkan, membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan, membawa ke luar negeri danatau menukarkan uang atau surat berharga lainnya serta harta kekayaan lainnya yang diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil pembalakan liar danatau hasil penggunaan kawasan hutan secara tidak sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf h; danatau c. menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta yang diketahui atau patut diduga berasal darihasil pembalakan liar danatau hasil penggunaan kawasan hutan secara tidak sah sehingga seolaholah menjadi harta kekayaan yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf i dipidana dengan pidana penjara paling singkat 8 delapan tahun dan paling lama 15 lima belas tahun serta pidana denda paling sedikit Rp. 10.000.000.000,00 sepuluh miliar rupiah dan paling banyak Rp. 100.000.000.000,00 seratus miliar rupiah. 2 Orang perseorangan yang karena kelalaiannya: a. memanfaatkan kayu hasil pembalakan liar dengan mengubah bentuk, ukuran, termasuk pemanfaatan limbahnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf g; b. menempatkan, mentransfer, membayarkan, membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan, membawa ke luar negeri danatau menukarkan uang atau surat berharga lainnya serta harta kekayaan lainnya yang diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil pembalakan liar danatau hasil penggunaan kawasan hutan secara tidak sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf h; danatau 3 menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta yang diketahui atau patut diduga berasal dari hasil pembalakan liar danatau hasil penggunaan kawasan hutan secara tidak sah sehingga seolaholah menjadi harta kekayaan yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf i dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 dua tahun dan paling lama 5 lima tahun serta pidana denda paling sedikit Rp. 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah dan paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 lima miliar rupiah. 4 3 Korporasi yang: a. memanfaatkan kayu hasil pembalakan liar dengan mengubah bentuk, ukuran, termasuk pemanfaatan limbahnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf g; b. menempatkan, mentransfer, membayarkan, membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, danatau menukarkan uang atau surat berharga lainnya serta harta kekayaan lainnya yang diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil pembalakan liar danatau hasil penggunaan kawasan hutan secara tidak sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf h; danatau c. menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta yang diketahui atau patut diduga berasal dari hasil pembalakan liar danatau hasil penggunaan kawasan hutan secara tidak sah sehingga seolah-olah menjadi harta kekayaan yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf i dipidana dengan pidana penjara paling singkat 10 sepuluh tahun dan paling lama seumur hidup serta pidana denda paling sedikit Rp. 20.000.000.000,00 dua puluh miliar rupiah dan paling banyak Rp. 1.000.000.000.000,00 satu triliun rupiah.

9.15. Tindak pidana memalsukan surat izin pemanfaatan hasil hutan atau penggunaan

kawasan Di dalam Pasal 96 dinyatakan: 1 Orang perseorangan yang dengan sengaja: a. memalsukan surat izin pemanfaatan hasil hutan kayu danatau penggunaan kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a; b. menggunakan surat izin palsu pemanfaatan hasil hutan kayu danatau penggunaan kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf b; danatau c. memindahtangankan atau menjual izin yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang