Pendekatan Anti Pencucian Uang dalam Kejahatan Kehutanan
109
diduga kuatreasonably suspected berasal dari hasilkejahatan.TKM juga terjadi jika transaksikeuangan nasabah menyimpang dari polatransaksi normal nasabah. PJK
diwajibkanmelaporkan transaksi mencurigakan TKMkepada Pusat Pelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan PPATK. Mereka jugaharus melaporkan transaksi keuangan
tunaiTKT berjumlah Rp.500 juta atau lebihdalam satu hari.Kadang-kadang dapat pula bank dan PJKlainnya menerima informasi dari PPATKtentang nasabah mereka. Polisi yang
telahbanyak melakukan investigasi kasus illegallogging dan menduga adanya cukong danaktor intelektual illegal logging dapatmeminta PPATK untuk memberikan analisaintelijen keuangan
atas tersangka cukongtersebut. PPATK kemudian membuat artificial TKM dengan meminta PJK untuk melaporkanTKM atas nama cukong illegal logging yangdiminta oleh PPATK.
Artifisial TKM adalahTKM yang dibuat oleh PJK berdasarkaninformasi yang disuplai oleh PPATK. NormalTKM adalah TKM yang dibuat sendiri oleh PJKberdasarkan informasi yang
diperoleh darisistem PMN yang diterapkan secara internaloleh PJK yang bersangkutan. Pendekatan lewat PPATK. Sebuah TKM harus dilaporkan paling lambat tiga hari kerja setelah
sebuah bank mengetahuitransaksi keuangan mencurigakan telahterjadi sementara TKM harus dilaporkan tidaklebih dari 14 hari kerja setelah transaksidilakukan. Berdasarkan laporan ini,
PPATKmelakukan investigasi dan analisa keuanganatau transaksi untuk mencari indikasiadanyakejahatan pencucian uang. Hasil analisiskeuangan ini kemudian akan
diserahkannyakepada penyidik tindak pidana pencucianuang ataupun kepada pihak kejaksaan.Di dalam konteks penyidikan dan penuntutanterhadap aktor intelektual illegal
logging,PPATK dapat membantu pihak penyidik ataupunpenuntut umum untuk melakukan analisisatas transaksi keuangan yang melibatkanpihak dimaksud guna mengidentifikasi
arusuang dalam investasi penebangan kayu danproses pembayaran dari pembeli kayu kepadapemilik kayu. Informasi ini akan sangatpenting bagi penyidik dan penuntut tindakpidana
pencucian uang untuk memahamiarus pencucian uang dan pihak-pihak terkaitdengan tindak kejahatan penebangan kayuillegal.
Pendekatan Polisi,Jaksa dan Hakim. UU TPPU sesungguhnya dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan penegakan hukumkepada aktor intelektual illegal logging. UUini memberikan
terobosan-terobosan sebagaiberikut:Kemudahan akses terhadap data keuangantersangka tindak pidana pencucian uang.Kerahasiaan bank atau nasabah tidakberlaku jika nasabah
dilaporkan olehPJK berkaitan dengan kewajiban merekaberdasarkan UU TPPU kepada PPATKataupun diduga terlibat kasus pencucianuang. Selain itu, penegak hukum danhakim
dapat langsung meminta datakeuangan kepada PJK yang bersangkutantentang pihak terlapor, tersangka, atau terdakwa. Tidak perlu menunggu keputusanpengadilan untuk membuka data
nasabahdan
membekukan simpanan
tersangkaatau terdakwa
di PJK
yang bersangkutan.Penegak hukum tidak perlu membuktikanterlebih dahulu adanya tindak
pidanaasal predicate offence seperti adanyakorupsi dan illegal logging. Menggunakan alat bukti yang lebihbanyak untuk membuktikan seseorangterlibat tindak
pidana pencucian uang.UU TPPU juga menerima informasi dalambentuk lisan dan tulisan yang tersimpandalam bentuk elektronik sebagai alatbukti hukum termasuk peta, rancangan,photo,
surat, dan tanda atau simbol. Adanya azas pembuktian terbalik dipengadilan. Terdakwa pencucian uangmempunyai kewajiban untuk membuktikanbahwa harta yang diperolehnya
tidakberasal dari tindakan ilegal. Memberikan perlindungan hukum kepadapihak pelapor dan saksi kasus pencucianuang. Prosedur perlindungan pelapor dansaksi dapat berbentuk
menyembunyikanidentitas saksi dan tidak mempertemukansaksi atau pelapor dengan tersangka secara langsung. Walaupun pendekatan anti pencucian uangdiawali dengan adanya
TKM ataupun TKTdari PJK dan analisa dari PPATK, penyidikantindak pidana pencucian uang
110
oleh KepolisianRepublik Indonesia dapat dimulai denganadanya dugaan kuatdari penyidik bahwaseseorang atau suatu badan usaha telahmelakukan tindakan menyembunyikan
ataumenyamarkan harta hasil kejahatan tanpamenunggu adanya laporan hasil analisis dariPPATK. Penyidik dapat mencapai kesimpulanini berdasarkan hasil penyidikannya
dalamperkara tindak pidana kejahatan asalnyaseperti illegal logging dan korupsi. Koordinasiantara penyidik kejahatan illegal loggingdan penyidik kejahatan pencucian
uangmerupakan hal yang sangat penting untuksegera menangkap aktor intelektual illegallogging.
Walaupun UU TPPU ini memberikan senjatauntuk mengatasi kompleksitas masalahillegal logging, senjata ini tidak akan banyakbermanfaat jika dipegang oleh orang daninstitusi yang
tidak efektif. Berdasarkanpertimbangan tersebut, beberaparekomendasi berikut ini diajukan:dukunganhukum kepada operasional PPATK sertauntuk memperoleh sumber daya
yangcukup dalam rangka mengawasi lembagakeuangan dan memberikan kewenanganuntuk menjatuhkan sanksi kepada PJKyang gagal menerapkan UU TPPU;perlu menilai efektivitas
KepolisianRepublik Indonesia sebagai unjung tombakpenanganan kasus pencucian uang danmencari peluang untuk meningkatkanefektivitas rezim anti pencucian uangIndonesia;PJK
harus menyampaikan TKM kepadaPPATK untuk nasabah yang telahdilaporkan oleh Menteri Kehutanan,Menteri Lingkungan Hidup, LSM, danmedia massa karena terlibat tindak
pidanadibidang kehutanan dan lingkungan,terutama mereka yang sudah beradadalam penyidikan kepolisian;Polisi segera menggunakan UU TPPUuntuk menjerat cukong pencurian
kayudari kasus-kasus pencurian kayu yangtengah mereka investigasi; Polisi danJaksa penuntut perlu mengembangkansebuah pendekatan terpadu untukmenuntut tindak pidana pencucian
uangbaik
secara independen
maupun secarakumulatif
dengan tindak
pidana illegallogging.Sistem anti pencucian uang seharusnyadigunakan untuk mengurangi
kejahatanasal. DPR perlu memberikan dukunganhukum agar PPATK diizinkan untukmemberikan hasil analisanya kepada pihakyang berwenang untuk tujuan
memerangikejahatan asal seperti kejahatanperbankan, korupsi, dan pencurian kayu.