Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011
323 323
BAGIAN 9
Mahkamah Agung RI telah mengutus Nani Indrawati SH MH hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Muarif SH MH hakim Pengadilan
Negeri Bukittinggi untuk hadir dalam forum internasional The 5th Training Course of The China-ASEAN Legal Training Base
yang diselenggarakan oleh China Law Society di Nanning, Guangxi Chongqing, China, pada tanggal
24 Oktober-19 November 2011. Selama mengikuti pelatihan, kedua utusan Mahkamah Agung RI ini memperoleh informasi umum yang diperlukan pada
sistem hukum China dan hukum sipil dan ekonomi, terutama perkembangan terbaru dari peraturan dan kebijakan mengenai China-ASEAN Free Trade
Area. Pelatihan ini dibutuhkan dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai perdagangan, sosial dan hubungan para praktisi hukum antara
China dan negara-negara ASEAN, serta memberikan dukungan intelektual atas kerjasama antara China dan ASEAN. Pelaksanaan kursus dibagi
dalam dua sesi. Sesi pertam berupa pelatihan akademik yang berlangsung selama 3 minggu, di Guangxi University for Nationalities. Sesi kedua, praktik
lapangan dan diskusi dengan para praktisi hukum China di Pengadilan Nanning dan Chongqing serta beberapa lembaga hukum selama enam
hari.
7. “International Conference On Enforcing Contracts”, di Korea Selatan.
International Conference On Enforcing Contracts di Seoul, Korea 26-28
Oktober 2011 di Seoul, Korea Selatan telah dilaksanakan sebagai bagian dari Agenda APEC Ease of Doing Business Action Plan EoDBuntuk
indikator Enforcing Contracts. APEC EoDB Action Plan merupakan upaya APEC untuk melakukan eisiensi atas kemudahan berusaha Ease of Doing
Business di kawasan Asia Pasiik dengan menggunakan indikator-indikator
dalam survey IFCWorld Bank Doing Business. Kegiatan konferensi tersebut merupakan bagian dari tahap kedua rangkaian
bantuan peningkatan kapasitas dari Korea Selatan selaku Champion
Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011
324 324
BAGIAN 9
Economy , dalam kerangka APEC-Ease of Doing Business Action Plan,
untuk indikator Enforcing Contracts. Champion Economies adalah ekonomi anggota APEC yang secara voluntary ingin membantu ekonomi anggota
APEC lainnya guna memperbaiki iklim berusaha. Terdapat tiga tahapan bantuan peningkatan kapasitas. Pertama,
penyelenggaraan seminar dan workshop untuk seluruh ekonomi APEC. Kedua, pembuatan diagnostic study, termasuk seminarworkshop
conference untuk individual economy yang bersedia dibantu dalam
menganalisa permasalahan pada indikator terkait. Ketiga, reformasi peraturan dan implemetasinya. Pelaksanaan Tahap Kedua dan Tahap
Ketiga tergantung pada kesediaan ekonomi negara yang membutuhkan. Korea menyelenggarakan APEC-Workshop on Enforcing Contracts di
Korea pada bulan Juni 2010, dan dihadiri oleh wakil-wakil dari Ekonomi Anggota APEC, termasuk Indonesia. Indonesia dan Peru menyampaikan
keinginan untuk memperoleh bantuan peningkatan kapasitas Tahap Kedua. Korea Selatan memberikan tanggapan positif atas permintaan itu.
Ministry of Justice dan Ministry of Foreign Affairs and Trade Pemerintah Korea
Selatan bekerjasama dengan Kemenko Perekonomian menyelenggarakan Workshop on Enforcing Contracts in
Indonesia di Jakarta pada tanggal 26 Januari 2011 yang dihadiri oleh sekitar seratus orang peserta dari
kalangan pemerintah, kehakiman, akademisi, pengamat dan praktisi hukum Indonesia.
Pada acara studi diagnostik kondisi Enforcing Contracts di Indonesia, dalam hal ini pihak Korea melalui Kemenko Perekonomian meminta bantuan
untuk mendapatkan dua orang profesor guna melaksanakan studi tersebut. Prof. Hikmahanto Juwana dari Universitas Indonesia dan Prof. Huala Adolf
dari Universitas Padjajaran telah melaksanakan dan menyelesaikan studi tersebut pada Oktober 2011.
Pihak Korea juga mendanai Kim and Chang, kantor advokat terkemuka di Korea, untuk melakukan riset terpisah tentang Enforcing Contracts di
Indonesia. Kedua hasil studi tersebut sangat elaboratif menggambarkan kondisi Enforcing Contracts di Indonesia. Kedua hasil studi tersebut