Workshop Perbandingan ke Mahkamah Agung Maroko.

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 322 322 BAGIAN 9 - Hakim AgungHakim di Maroko dapat direkrut dari lingkungan Mahkamah Agung yang mempunyai prestasi atau dari luar jalur hakim karier. - Sistim peradilan hampir sama di Indonesia tingkat pertamaMahkamah Al-Darojah Al-Ula, tingkat bandingMahkamah Al-Darojah Al-Tsaniyah, dan tingkat kasasiMahkamah Al-Ula, sedangkan untuk perkara perceraian diselesaikan hanya sampai Tingkat Banding. - Bahan perbandingan untuk mereformasi managemen perkara di Mahkamah Agung dan untuk mengetahui kesamaan historis antara hukum Indonesia dan Perancis Eropa Continental. - Pembatasan upaya kasasi. Untuk perkara perdata yang nilai objeknya di bawah 3.000 dirham tidak dapat dilakukan upaya kasasi. - Sistim pembagian kamar yaitu kamar perdata, kamar pidana, kamar hukum keluargakamar waris karena menyangkut perceraian atau hukum keluarga umumnya. - Sistim teknologi informasi perkara sudah diberlakukan secara maksimal dan transparan serta dapat diakses oleh publik melalui website Mahkamah Agung.

6. The 5th Training Course of the China-ASEAN Legal Training Base.

Untuk memenuhi Deklarasi Nanning dan mendorong saling pengertian dan kerjasama antara praktisi hukum China dan negara-negara ASEAN, Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 323 323 BAGIAN 9 Mahkamah Agung RI telah mengutus Nani Indrawati SH MH hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Muarif SH MH hakim Pengadilan Negeri Bukittinggi untuk hadir dalam forum internasional The 5th Training Course of The China-ASEAN Legal Training Base yang diselenggarakan oleh China Law Society di Nanning, Guangxi Chongqing, China, pada tanggal 24 Oktober-19 November 2011. Selama mengikuti pelatihan, kedua utusan Mahkamah Agung RI ini memperoleh informasi umum yang diperlukan pada sistem hukum China dan hukum sipil dan ekonomi, terutama perkembangan terbaru dari peraturan dan kebijakan mengenai China-ASEAN Free Trade Area. Pelatihan ini dibutuhkan dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai perdagangan, sosial dan hubungan para praktisi hukum antara China dan negara-negara ASEAN, serta memberikan dukungan intelektual atas kerjasama antara China dan ASEAN. Pelaksanaan kursus dibagi dalam dua sesi. Sesi pertam berupa pelatihan akademik yang berlangsung selama 3 minggu, di Guangxi University for Nationalities. Sesi kedua, praktik lapangan dan diskusi dengan para praktisi hukum China di Pengadilan Nanning dan Chongqing serta beberapa lembaga hukum selama enam hari.

7. “International Conference On Enforcing Contracts”, di Korea Selatan.

International Conference On Enforcing Contracts di Seoul, Korea 26-28 Oktober 2011 di Seoul, Korea Selatan telah dilaksanakan sebagai bagian dari Agenda APEC Ease of Doing Business Action Plan EoDBuntuk indikator Enforcing Contracts. APEC EoDB Action Plan merupakan upaya APEC untuk melakukan eisiensi atas kemudahan berusaha Ease of Doing Business di kawasan Asia Pasiik dengan menggunakan indikator-indikator dalam survey IFCWorld Bank Doing Business. Kegiatan konferensi tersebut merupakan bagian dari tahap kedua rangkaian bantuan peningkatan kapasitas dari Korea Selatan selaku Champion