Workshop Pengawasan Peradilan ke China.
Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011
332 332
BAGIAN 9
Mahkamah Agung melakukan kunjungan kerja ke RRC pada tanggal 23–25 November 2011 dalam rangka pengembangan kerjasama bidang
pengawasan hakim berdasarkan DIPA Badan Pengawasan. Adapun tujuan kunjungan untuk meningkatkan tugas dan fungsi Badan Pengawasan,
mengetahui struktur organisasi pengawasan dan mengkaji struktur organisasi serta pola pengawasan hakim pada Mahkamah Agung China.
Delegasi terdiri dari 8 orang yang dipimpin oleh Ketua Muda Pengawasan Dr. M. Hatta Ali, SH., MH.. Delegasi diterima KetuaKepala Badan
Pengawasan China serta Ketua Supervisi pada Mahkamah Agung China. Struktur organisasi terdiri dari Mahkamah Agung, Pengadilan Tinggi di
Provinsi serta Pengadilan Tingkat Pertama di kotadistrict. Jenis pengadilan terdiri dari: Peradilan Umum, Peradilan Militer dan Peradilan Perikanan.
Pola rekrutmen hakim : -
Melalui tes masuk dengan sistem karier untuk Pengadilan Tingkat Pertama yang disebut hakim distrik.
- Setelah usia 50 tahun seorang Hakim baru bisa diangkat sebagai Hakim
Tinggi di level provinsi dan setelah Hakim Tinggi baru dapat diangkat sebagai Hakim Besar yang bertugas di Mahkamah Agung.
- Hakim Agung di China bertanggung jawab kepada:
1. Dewan Keamanan Nasional. 2. Kepolit Biro Partai Komunis China.
- Sistem Pengawasan di Mahkamah Agung China:
1. Pada setiap Pengadilan DistrikKota, pengawasnya adalah Ketua Pengadilan Distrik.
2. Pada setiap Pengadilan ProvinsiBanding pengawasnya adalah Ketua Pengadilan Banding, namun yang bersangkutan dapat
mendelegasikan kepada seorang Hakim Tinggi sebagai supervisor. 3. Pada Mahkamah Agung China dibentuk Badan Pengawasan
dengan beberapa Supervisor yang terdiri dari para Hakim Besar.
Mekanisme Kerja Badan Pengawasan Mahkamah Agung China:
- Setiap laporan yang diterima dari masyarakat ditindaklanjuti dan
Pengadilan Distrik berwenang untuk memeriksa dan menjatuhkan sanksi yang bersifat ringan, misalnya teguran.
- Untuk pengaduanlaporan yang terbukti akan dijatuhi sangsi berat dan
kewenangan sepenuhnya ada pada Mahkamah Agung China.
Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011
333 333
BAGIAN 9
- Sedangkan untuk sangsi yang bersifat sedang kewenangan pada
Pengadilan Tinggi. Syarat dalam melakukan pengawasan tidak boleh mempengaruhi
independensi kewenangan Hakim karena hal tersebut melanggar Undang- Undang dan dalam melakukan Pengawasan Mahkamah Agung China
berpedoman pada statuta internasional termasuk Beijing Statement of Independence of Judiciary. Sanksi paling berat apabila seorang hakim
melakukan pelanggaran akan diberhentikan sebagai Hakim. Prinsipnya Mahkamah Agung China tidak akan menjatuhkan sangsi kepada Hakim yang
salah menjatuhkan putusan, namun Hakim harus mengikuti pembinaan pendidikan. China tidak mengenal lembaga pengawas eksternal seperti
Komisi Yudisial di Indonesia dan sistem kamar. Peradilan meliputi: Peradilan Umum, Peradilan Militer dan Peradilan Perikanan. Sanksi bagi hakim hanya
pada pelanggaran perilaku hakim.