Program Prioritas a. Sertiikasi Hakim Tipikor

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 297 297 BAGIAN 8 Pelatihan sertiikasi Hakim Tipikor dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan atas Hakim Pengadilan Tipikor, sejalan dengan pendirian Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di tingkat provinsi seluruh Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Pada tahun 2011 sejumlah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi telah diresmikan oleh Ketua Mahkamah Agung, sehingga jumlah Pengadilan Tipikor saat ini telah berada di 33 provinsi di Indonesia. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hakim tindak pidana korupsi Pusdiklat Teknis Peradilan telah melaksanakan sertiikasi calon hakim tipikor angkatan XI dengan jumlah peserta sebanyak 120 orang, dengan perincian sebagai berikut: Tabel 1 Jumlah Peserta Sertiikasi Calon Hakim Tipikor Angkatan XI Pengadilan Hakim Karir Calon Hakim Ad Hoc Jumlah Tingkat Banding 10 30 40 Tingkat Pertama 26 54 80 Jumlah 36 84 120 Sejak dimulainya sertiikasi Hakim Tindak Pidana Korupsi pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, jumlah Hakim Tindak Pidana Korupsi yang telah mengikuti pelatihan dan memiliki sertiikat berjumlah 1211 orang, Selain kegiatan sertiikasi hakim tindak pidana korupsi, Pusdikat Teknis Peradilan melaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas bagi hakim tindak pidana korupsi, khususnya bagi 122 orang hakim ad hoc tingkat pertama dan tingkat banding dalam hal pendalaman materi hukum acara.

b. Sertiikasi Hakim Lingkungan Hidup

Untuk meningkatkan efektivitas penanganan perkara-perkara lingkungan hidup di pengadilan sebagai bagian dari upaya perlindungan lingkungan hidup serta pemenuhan rasa keadilan, Ketua Mahkamah Agung RI telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 134KMASK Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 298 298 BAGIAN 8 IX2011 tentang Sertiikasi Hakim Lingkungan Hidup. Sebagai tindak lanjut dari terbitnya SK tersebut, Mahkamah Agung bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup mulai melakukan berbagai kegiatan persiapan implementasi sertiikasi hakim lingkungan. Langkah yang pertama dilakukan adalah pembentukan Tim Pelaksana Seleksi Hakim Lingkungan Hidup dengan tugas untuk menyelenggarakan proses rekruitmen calon hakim lingkungan hidup bersertiikat. Kegiatan pertama yang dilakukan oleh Tim Pelaksana Seleksi ini adalah menyelenggarakan Training of Trainers TOT Tahap I sebagai upaya menyaring calon tenaga pengajar sertiikasi hakim lingkungan. Pada tahap pertama, proses seleksi dilakukan secara terbuka dengan pengumuman terbuka kepada publik untuk mengikuti TOT Sertiikasi Lingkungan Hidup dan dari hasil tersebut sebanyak 50 orang 49 orang Hakim dari peradilan umum dan peradilan tata usaha negara dan 1 orang Non Hakim telah tersaring dan mengikuti pelaksanaan TOT Tahap I sertiikasi Hakim Lingkungan. Bahan ajar TOT Tahap I dibuat secara sungguh-sungguh dan teliti dengan mempersandingkan hukum lingkungan dan teknik lingkungan yang memang terkenal rumit. Penyusunan dan pengajaran TOT Tahap I mengedepankan pengembangan pengetahuan teknis lingkungan dengan tetap memasukan aspek metodologi pengajaran sebagai salah satu porsi pengajaran. Tim Penyusun dan Pengajar terdiri dari para ahli yang didukung oleh Indonesian Center for Environmental Law dan Kementerian Lingkungan Hidup.

2. Program Rutin

Guna menjamin pelaksanaan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, perlu dipersiapkan Sumber Daya Manusia SDM yang merupakan faktor terpenting, untuk meningkatan Integritas moral, profesionalisme, kemampuan, keahlian dan keterampilan aparat penegak hukum khususnya para tenaga teknis peradilan, yang dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 299 299 BAGIAN 8 Dalam melaksanakan tugas utamanya memeriksa dan memutus perkara, seorang tenaga teknis peradilan dituntut memiliki integritas moral dan profesional, dapat bersikap independen dan tidak memihak. Juga perlu memiliki kemampuan administrasi, komunikasi dan cakap dalam memutus, serta memiliki nalar yang baik dan visi yang luas. Berdasarkan hal tersebut Pusdiklat Teknis Peradilan Mahkamah Agung RI secara rutin setiap tahun mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi Hakim, Panitera dan Jurusita sebagaimana pada tabel berikut ini: Tabel 2 Pendidikan dan Pelatihan bagi Hakim, Panitera dan Jurusita No Program Pelatihan Klasiikasi Peserta Lama Pelatihan Jumlah Peserta 1. Training of Trainers Continuing Judicial Education Pelatihan Hakim Berkelanjutan a. Hakim Peradilan Umum b. Hakim Peradilan Agama c. Hakim Peradilan TUN 4 hari 36 orang 40 orang 22 orang Peserta Pelatihan sedang menyajikan hasil pembahasan kelompok saat Pelatihan Mediator bagi Hakim Peradilan Umum, di Badan Litbang Diklat Kumdil, Megamendung, Bogor, Agustus 2011.