Wawasan Pelanggan Keintiman Pelanggan

Berdasarkan teori keluhan pelanggan dan deskripsi pelanggan mengenai keluhan pelanggan dan tanggapan yang dilakukan oleh PKPBDD, sebagian besar pelanggan 62,5 yang merupakan konsumen besar, pasar tradisional dan TBS berpendapat puas pada manajemen keluhan yang ada di PKPBDD. Hal ini disebabkan ketika ada keluhan, selalu berusaha memperbaiki untuk sistem ke depannya. Namun sebagian kecil pelanggan 37,5 yang merupakan UKM olahan dan JFM berpendapat kurang puas terhadap manajemen keluhan yang di PKPBDD karena belum ada perubahan ke arah yang lebih bagus untuk pelayanan, bahkan semakin memburuk.

5.1.2.5. Wawasan Pelanggan

Keintiman pelanggan dikaitkan dengan penggalian data akan menunjukkan wawasan pelanggan. Berdasarkan pada Tabel 12, bahwa wawasan pelanggan merupakan pengetahuan yang dimiliki pelanggan mengenai usaha bisnis yang menjadi mitranya. Pengetahuan pelanggan ini dapat digali dengan mengetahui seberapa besar kedekatan hubungan pelanggan dengan usaha bisnis. Berdasarkan wawancara mendalam kepada pelanggan, terdapat kesamaan pada outlet buah segar, pasar tradisional dan UKM olahan. Pada segmentasi outlet buah segar dan pasar tradisional berpendapat bahwa pola keintiman hubungan pelanggan bagus. Hal ini disebabkan karena hubungannya dengan PKPBDD sudah dekat dan akrab dengan para karyawan, sehingga bisa berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik. Pada segmentasi UKM olahan UKM Winner dan UKM Delira berpendapat bahwa pola keintiman hubungan pelanggan di PKPBDD kurang baik. 95 Hal ini disebabkan sebenarnya untuk hubungan kedekatan dengan karyawan baik sekali, sudah akrab dan sering berdiskusi karena berada satu lingkup di Depok, namun untuk hubungan bisnis sangat kurang bisa professional dalam mengelola kelompok UKM olahan. Hal itu terbukti selama ini PKPBDD tidak mampu melayani permintaan dan kebutuhan UKM olahan dengan baik. Pada segmentasi konsumen besar terdapat perbedaan yang sangat siginifikan, karena pada segmentasi yang sama berpendapat manajemen keluhan PKPBDD dengan sangat berbeda. Pada Carrefour berpendapat pola keintiman hubungan pelanggan baik. Hal itu disebabkan PKPBDD menerima semua keluhan dan kedekatan dengan pelanggan yang jauh lebih baik membuat Carrefour tidak sungkan dalam memberikan keluhan, PKPBDD sangat mendukung Carrefour. Perbedaannya dari Carrefour, Makro berpendapat masih kurang baik, karena hubungannya masih satu arah, dan kurang komunikatif, sehingga kebanyakan komunikasi hanya dari pihak Makro dan PKPBDD kurang agresif dalam menawarkan dan menanggapi Makro. Menurut pihak PKPBDD adanya perbedaan antara Carrefour dengan Makro disebabkan posisi PKPBDD dikeduanya berbeda, Carrefour menjadikan PKPBDD sebagai supplier utama, sementara Makro menjadikan PKPBDD supplier pendamping sehingga hubungannya kurang dekat. Berdasarkan teori wawasan pelanggan dan deskripsi pelanggan mengenai keintiman hubungan pelanggan PKPBDD, sebagian besar pelanggan 62,5 yang termasuk outlet buah segar, pasar tradisional dan Carrefour berpendapat bagus dalam mengelola hubungan pelanggan. Hal ini terbukti dengan kedekatan pelanggan dengan para karyawan PKPBDD dan usaha PKPBDD dalam 96 memenuhi dan menginformasikan produknya. Namun sebagian kecil lainnya 37,5 yang merupakan UKM olahan dan Makro berpendapat hubungannya kurang bagus karena masih bersifat satu arah, tidak ada hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Pada segmentasi UKM olahan ditekankan bahwa hubungan emosional personal sangat dekat, namun bukan untuk hubungan profesional bisnis.

5.1.3. Pengembangan Jaringan