Metode Analisis Data Kegiatan Pemasaran

informan, dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Maksud diadakan wawancara adalah sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal- hal dari informan yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan dari pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak- tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi Sugiyono, 2008:72. Wawancara dilakukan untuk mengetahui pengambilan keputusan tentang rantai nilai CRM di PKPBDD terhadap pelanggan. Wawancara dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada interviewee.

3.4. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan serta menginterpretasikan data yang ada untuk menggambarkan manajemen hubungan pelanggan antara PKPBDD dengan pelanggan. Pada intinya analisis akan dilakukan pada seluruh data penelitian yang terkumpul dan secara spesifik akan merujuk kepada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada permasalahan penelitian dan secara detail bersandar kepada daftar pertanyaan yang ada pada instrument penelitian yang dijadikan rujukan dalam pengumpulan data dilapangan. 55 Kredibilitas data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu Sugiyono, 2008:83. Menurut Bungin 2009:256 triangulasi dibagi ke dalam empat metode, yaitu triangulasi peneliti, sumber, metode dan teori. Triangulasi yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Triangulasi kejujuran peneliti: Digunakan untuk menguji kejujuran, subjektivitas, dan kemampuan merekam data oleh peneliti di lapangan. Proses tersebut merupakan proses verifikasi terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan oleh seorang peneliti. b. Triangulasi dengan sumber data: Dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif yang dilakukan dengan membandingkan data hasil wawancara dengan isi suatu dokumentasi yang berkaitan. c. Triangulasi dengan metode: Dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data, membandingkan informasi yang didapat dengan metode interview dan observasi. d. Triangulasi dengan teori: Dilakukan dengan menyertakan usaha pencarian cara lain untuk mengorganisasikan data yang dilakukan dengan jalan memikirkan kemungkinan logis dengan melihat apakah kemungkinan- kemungkinan dapat ditunjang oleh data. 56

3.5 Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian

3.5.1. Kelebihan Penelitian

Kelebihan penelitian kualitatif menurut Karsayuda 2008:1 adalah sebagai berikut: 1. Fokus penelitian kualitatif ialah suatu entitas yang utuh, sehingga penelitian kualitatif menekankan pada kajian terhadap berbagai hal yang terjadi di lapangan. Penelitian ini sekaligus sebagai anti-tesa dari penelitian-penelitian berjenis positivis, maupun pospositivisme yang mengedepankan kajian pada aspek teoritikal yang bersifat eksak. 2. Pendekatan yang dilakukan oleh penelitian jenis ini adalah pendekatan yang bersifat definition of situation, yaitu pendekatan yang dilakukan guna mendefinisikan sebuah situasi. Pendekatan demikian dilakukan secara intens, sebab seorang peneliti tidak akan pernah dapat mendefinisikan situasi, tanpa adanya dialektika yang baik dengan berbagai variabel tentang situasi atau permasalahan utama dalam penelitian tersebut. 3. Dilihat dari segi hubungan antara peneliti dan subjek penelitian. Jenis penelitian ini mensyaratkan kedekatan dan komunikasi yang intens antara peneliti dan subjeknya. Komunikasi yang intens memungkinkan si peneliti mendapatkan data seputar perkembangan subjek penelitiannya yang cenderung dinamis. 4. Analisis data yang bersifat induktif, jelas mensyaratkan bahwa data yang didapat di lapangan haruslah lengkap agar dapat direlasikan dengan 57 kaidah-kaidah umum, maupun teori-teori yang membicarangan objek tersebut dalam suatu disiplin ilmu tertentu.

3.5.2. Keterbatasan Penelitian

Kelemahan penelitian kualitatif menurut Bungin 2009:277 adalah sebagai berikut: 1. Rumusan masalah ilmiah dikemukakan secara amat luas. 2. Penulis sering terpancing pada sumber informasi yang tidak akurat dan kecenderungan untuk puas dengan data tersebut. 3. Penulis mengungkapkan kecenderungan atau pendapat pribadi, seperti tercermin pada diluar konteks untuk maksud persuasi, terlalu memandang mudah dan kritis atau sebaliknya terhadap seseorang atau suatu gagasan, orientasi yang berlebihan terhadap masa lampau dan berasumsi bahwa semua perubahan adalah kemajuan. 58 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok PKPBDD

Salah satu program pengembangan pertanian kota di Depok adalah pengembangan belimbing menjadi ikon kota. Perencanaan program ini telah dilakukan sejak tahun 2006, yang melibatkan seluruh stakeholder belimbing Kota Depok. Perencanaan ini meliputi seluruh aspek kerja pengelolaan belimbing, dimulai dari pembinaan petani, penelitian pembudidayaan sampai dengan pemasaran hasil produksi belimbing dari petani.

4.1.1. Sejarah Pembentukkan PKPBDD

PKPBDD yang terletak di Jalan Raya Pasir Putih Rt 0101, Kelurahan Pasir Putih, Kota Depok. Pembentukkan PKPBBD disahkan melalui badan hukum dengan nomor 51876ABHKPTSUKM12X2007 pada tanggal 29 Oktober 2007, namun kegiatan operasional dilakukan pada 2 Januari 2008, karena pada awal tahun selama 3 tiga bulan adalah merupakan masa panen raya belimbing Kota Depok yang hanya terjadi setiap 2 - 3 tahun sekali. Pada saat itu PKPBDD dapat langsung berperan dalam upaya mengakomodasi pemasaran hasil petani belimbing, yang selama ini sangat tergantung kepada para “tengkulak” dari sisi pemasarannya, sehingga harganya pun sangat tidak menguntungkan bagi petani. Sebagai laporan singkat, hingga awal 2008 PKPBDD telah menerima hasil produksi belimbing petani sebanyak 80 ton. Pada bulan Januari 2008 pasar PKPBDD hanya meliputi pasar tradisional yang ada di Jakarta, namun PKPBDD terus mengembangkan kerjasama dengan pasar-pasar potensial belimbing, 59 sehingga pada bulan Maret 2008 sudah bekerjasama dengan outlet buah di Jakarta dan bulan Juni 2008 sudah memasuki supermarket. Beberapa pasar modern yang telah melakukan kerjasama dengan PKPBDD antara lain adalah Carrefour, SuperIndo, Alfamart olahan-dalam proses, dan sejumlah toko-toko buah segar yang berada disekitar wilayah Jabodetabek. Sedangkan untuk pasar tradisional, PKPBDD hingga saat ini telah memasok ke sejumlah pasar induk. Pekerjaan PKPBDD sebagai lembaga yang diharapkan mampu mengatasi fluktuasi harga belimbing, sehingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani belimbing itu sendiri masih sangat banyak. PKPBDD sedang berupaya menjangkau pasar nasional bahkan internasional. Pada saat ini yang dibutuhkan PKPBDD Pemerintah dan seluruh stake holder belimbing sekarang adalah dukungan dari seluruh masyarakat Kota Depok untuk mewujudkan Depok sebagai Kota Belimbing Dewa, sehingga Depok dapat hidup dan dikenal sebagai kota yang mengembangkan diri melalui sektor pertanian kota dan sebagai akhirnya adalah pertanian itu sendiri mampu mensejahterakan masyarakat Depok secara umum. PKPBDD merupakan koperasi sekunder yang diupayakan menjadi satu- satunya pintu pemasaran buah dan olahan belimbing yang dihasilkan seluruh petani belimbing di Kota Depok. PKPBDD berfungsi sebagai lembaga pemasaran yang akan membeli, menampung dan memasarkan seluruh hasil produksi buah dan olahan belimbing di Kota Depok. Selain itu, koperasi juga melakukan pembinaan kepada petani mengenai cara produksi sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Hingga saat ini, PKPBDD telah didukung oleh kurang lebih 60 persen 60 petani belimbing di Kota Depok yang tergabung dalam 25 kelompok tani. Selain itu, PKPBDD juga membawahi 6 enam UKM pengolahan belimbing. Hubungan antara PKPBDD dengan petani dilakukan melalui Koordinator Wilayah Korwil yang tersebar di setiap sentra produksi belimbing di Kota Depok. Korwil berasal dari petani anggota koperasi yang telah diberi kepercayaan oleh koperasi. Pertimbangan dalam memilih Korwil diantaranya adalah berdasarkan pengalaman dan pengetahuan petani dalam agribisnis belimbing serta kemampuan untuk mengkoordinir petani-petani. Tugas utama Korwil adalah membina kelompok tani dan petani binaan untuk menghasilkan buah belimbing yang berkualitas sesuai dengan SOP dan GAP belimbing Depok. Selain itu, Korwil bertugas mengkoordinir hasil semua produksi belimbing kelompok tani atau petani untuk dikirim ke PKPBDD dan juga sebagai mediator antara petani dan PKBPDD. Korwil juga bertugas mengawasi hasil produksi belimbing petani anggota agar tidak dijual ke tempat lain, seperti tengkulak. Proses aliran belimbing dari petani ke PKPBDD selengkapnya ada pada Gambar 4. 61 Gambar 4. Mekanisme Suplai Belimbing Dewa Depok Petanikelompok Petanikelompok Petanikelompok Korwil Korwil Gudang Pemasaran PASAR Sortasi Div. Produksi PKPBDD Korwil Sumber : PKPBDD 2007:2

4.1.2. Visi dan Misi

Visi yang diemban oleh Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok PKPBDD adalah Mewujudkan Masyarakat Petani yang Maju dan Sejatera Bersama Lembaga Pemasaran Bintang Dewa. Misi yang diemban oleh Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok PKPBDD adalah: 1. Membangun agribisnis belimbing yang profesional dan berorientasi pasar. 2. Membangun sentra-sentra produksi belimbing yang handal guna mendukung produksi yang berkualitas dan suplai yang kontinyu serta jumlah yang mencukupi. 3. Mewujudkan lembaga pemasaran yang professional. 4. Dengan kebersamaan seluruh masyarakat pertanian, kita wujudkan belimbing sebagai ikon kota Depok. 62

4.2. Kegiatan Pemasaran

Kegiatan pemasaran dijalankan oleh satu orang manajer pemasaran dan dua orang staf pemasaran. Kedua orang staf pemasaran ini bertugas untuk menerima order dan menawarkan produk yang mereka lakukan melalui pesawat telepon dan yang satunya lagi sebagai bagian administratif yang dilakukan di PKPBDD seperti pembuatan faktur, pembuatan surat jalan dan laporan pengiriman. Pengantaran belimbing dewa diutamakan bagi outlet yang biasanya mengharapkan belimbing datang pada pagi hari. Pesananorder belimbing dari pelanggan yang masuk akan dicatat oleh seorang sales. Untuk pesanan yang masuk akan ditulis pada form Purchase Order PO biasanya pelanggan memesan 2 – 3 hari sebelumnya dan akan dikonfirmasi satu hari sebelum belimbing dikirim. Sedangkan pesanan yang masuk jauh sebelum dibutuhkan, akan dicek langsung ke Korwil untuk perkiraan panen yang akan datang, jika belimbing kurang atau tidak ada, akan diusahakan mencari belimbing dewa dari tempat lain dan mengkonfirmasi pelanggan. Khusus untuk pesanan yang mendadak, akan dilihat langsung berdasarkan stok barang di PKPBDD. Produk utama PKPBDD adalah belimbing dewa, namun disamping itu PKPBDD juga menjual hasil olahan belimbing yang dijual oleh UKM pengolahan belimbing yang bekerjasama dengan PKPBDD. Terdapat enam 6 UKM di bawah PKPBDD yang menjual olahan berupa jus, sari buah, sirup, dodol, dan kripik. 63

4.3. Profil Pelanggan