Penelitian tindakan kelas dilakukan pada pembelajaran IPS materi koperasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
snowball throwing yang dilaksanakan dalam 2 siklus, namun apabila pada siklus pertama dan kedua ternyata hasil belajar yang diinginkan belum
tercapai maka akan diteruskan ke siklus berikutnya sampai indicator keberhasilan penelitian dapat terpenuhi. Masing-masing siklus terdiri dari
empat tahapan yaitu perencanaan planning, penerapan tindakan acting, mengobservasi observing dan melakukan refleksi reflection dan
seterusnya sampai perbaikan dan peningkatan yang diharapkan.
1
Untuk lebih jelasnya langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Tahapan Perencanaan Planning
Pada tahapan ini dilakukan perencanaan program tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Tahapan Tindakan Acting
Pada tahapan ini dilakukan proses kegiatan belajar-mengajar sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing c.
Tahapan Pengamatan observing Pada tahapan ini dilakukan pengeamatan terhadap hasil belajar siswa
dan selama berlangsungnya proses pembelajaran d.
Tahapan Refleksi reflection Pada tahapan ini dilakukan pengkajian dengan mempertimbangkan
hasil yang diperoleh dari tahapan-tahapan yang dilalui.
2. Rancangan Siklus Penelitian
Rancangan penelitan tersebut dapat diliahat pada bagan 3.1 sebagai berikut:
1
Suharisimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara,2008 hal.16
Gambar 3.1 Bagan Tahapan Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart
2
Siklus I Siklus II
Skema pada bagan diatas merupakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas. Adapun
penerapan prosedurnya dilakukan dengan siklus pembelajaran yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan antara lain mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPS materi
Koperasi dan merumuskan masalah yang ditemukan. Peneliti dapat mengidentifikasi masalah dengan mengamati aktivitas belajar siswa dan
menganalisis daftar nilai siswa. Setelah itu, dari hasil pengamatan peneliti, disusun rumusan masalah dan hipotesis pemecahan masalah.
2
ibid
Permasalahan Perencanaan
Tindakan I Pelaksanaan
Tindakan I Pengamatan
Pengumpulan Data I
Perencanaan Tindakan I
Permasalahan Perencanaan
Tindakan II Pelaksanaan
Tindakan II Pengamatan
Pengumpulan Data II
Perencanaan Tindakan II
Dilanjutkan Ke Siklus Berikutnya
Dalam menyusun hipotesis pemecahan masalah, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing pada mata
pelajaran IPS materi Koperasi. Model pembelajaran tersebut akan diterapkan dalam penelitian
ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi koperasi di kelas IV MI As-sholihin Cipondoh Kota tangerang.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing seperti yang telah
direncanakan. Pada tahap ini, peneliti terlebih dahulu memberikan materi koperasi secara keseluruhan. Selanjutnya, siswa dibagi menjadi
enam kelompok heterogen. Peneliti memberikan arahan kepada ketua kelompok agar masing-masing kelompok membuat soal sesuai materi
yang dipelajari. Setiap kelompok kemudian membuat daftar pertanyaan kelompok dengan cara berdiskusi. Setelah daftar pertanyaan dibuat
kertas yang berisi daftar pertanyaan tersebut di lipat dengan cara dikepal-kepal lalu dilemparkan kepada kelompok lain. Kelompok yang
mendapat lemparan bola pertanyaan kembali berdiskusi untuk menemukan jawaban soal tersebut. Setelah mereka selesai berdiskusi,
dan masing-masing kelompok telah siap dengan jawabannya maka dilanjutkan dengan memperesentasikan jawaban mereka di depan kelas.
Selanjutnya, peneliti memberikan soal evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang baru saja diberikan. Di akhir
pembelajaran, peneliti memberikan penghargaan kepada setiap kelompok sesuai dengan hasil yang dicapai.
c. Observasi
Dalam penelitian ini, untuk aktivitas siswa pengamatannya dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh pembantu observasi.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati hasil atas tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi atau
pemantauan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan.