Proses Penyusunan Instrument Tes

Soal-soal yang diujicobakan memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Hasil dari uji coba instrumen menunjukkan bahwa tidak ada soal pilihan ganda yang berkriteria sukar dari 21 soal yang valid . Soal pilihan ganda yang berkriteria sedang adalah soal nomor 2, 4, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 22, dan 23. Sedangkan soal yang lainnya berkriteria mudah. Sedangkan untuk soal uraian dari 14 soal yang valid juga tidak ada yang berkriteria sukar, ada 9 soal berkriteria sedang yakni soal nomor 8,9,11,14,15,16,17,19 dan 20. Sedangkan soal nomor 1,5,6,7 dan 18 berkriteria mudah. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran. 4 Daya Beda Daya beda DB adalah kemampuan butir soal dalam membedakan peserta didik yang mempunyai kemampuan tinggi dan rendah. 8 Rumus yang digunakan adalah: Keterangan : D = Daya pembeda soal = Jumlah yang benar pada butir soal kelompok atas = Jumlah yang benar pada butir soal kelompok bawah = Banyaknya peserta didik pada kelompok atas = Banyaknya peserta didik pada kelompok bawah Kriteria pada daya beda adalah sebagai berikut : Interval DB Kriteria DB ≤0,00 0,00 DB ≤0,20 0,20 DB ≤0,40 0,40 DB ≤0, 70 0,70 DB ≤1,00 Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat baik 8 Ibid., hal. 102. Untuk menganalisis daya pembeda pada soal-soal uji coba digunakan lima kriteria yaitu sangat jelek, jelek, cukup, baik, dan sangat baik. Berdasarkan analisis tes soal uji coba tidak diperoleh soal pilihan ganda yang berkriteria sangat baik. Sedangkan soal yang berkriteria baik adalah soal nomor 2, 8, 14,15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 24. Soal yang berkriteria cukup adalah soal nomor 1, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 25. Soal berkriteria jelek adalah soal nomor 12 sedangkan soal yang berkriteria sangat jelek adalah soal nomor 13. maksudnya adalah soal tersebut kurang baik untuk dapat membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Untuk soal uraian hampir semua soal uraian yang valid yakni 13 soal memiliki kriteria sangat baik, hanya satu soal yakni nomor 7 yang berkriteria baik. Dalam perrhitungan uji validitas, reliabilitas tingkat kesukaran dan daya beda dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan secara manual secara keseluruhan namun sebagai sampel peneliti melakukan penghitungan secara manual selebihnya menggunakan rumus pearson menggunakan Microsof Excel. Sebagaimana terlampir.

c. Kisi-kisi instrumen soal tes hasil belajar

Setelah soal-soal tes diujicobakan maka dari soal-soal tersebut dipilih berdasarkan materi pokoknya, berikut adalah kisi-kisi soal yang telah dianggap valid dan bisa digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan kegiatan tes akhir posttest Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Tes Hasil belajar Siklus I Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pencapaian Nomor Soal Bentuk instrumen 2.2 Mengenal Pentingnya koperasi dalam meningkatkan Kesejahteraan masyarakat. Koperasi Indonesia 2.2.1 Menjelaskan Pengertian koperasi 1 1 1. PG 2. Essay 2.2.2 Menjelaskan sejarah koperasi 2,3,4 2 1. PG 2. Essay 2.2.3 Mendeskripsikan arti lambang koperasi 5,6 3 1. PG 2. Essay 2.2.4 Menjelaskan sifat dan tujuan koperasi 7, 8 4 1. PG 2. Essay 2.2.5 Menemukan Perbedaan koperasi dengan badan usaha Lainnya 9, 10 5 1. PG 2. Essay Sedangkan kisi-kisi instrumen soal tes hasil belajar siklus II adalah sebagaimana tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Soal Tes Hasil belajar Siklus II Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pencapaian Nomor Soal Bentuk instr 2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Penting- nya koperasi dalam meningkat kan kesejah- teraan masyara- kat 2.2.6 Mengidentifi- kasi macam- macam koperasi 1,2,3,4,5 1,2 1. PG 2. Essay 2.2.7 Menjelaskan manfaat dari setiap jenis koperasi 6,7 ,8,9 3,4 1. PG 2. Essay 2.2.8 Menjelaskan pentingnya usaha bersama dalam koperasi 10 5 1. PG 2. Essay Kisi-kisi soal yang sama akan digunakan pada siklus berikutnya jika diperlukan.

d. Instrumen Pedoman Observasi

Teknik observasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap kenyataan-kenyataan yang diselidiki. Pengamatan atau observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan . Metode observasi ini digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa. Untuk menilai aktivitas siswa alam proses belajar mengajar, diamati melalui poto proses kegiatan pembelajaran. Pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data aktifitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe snowball throwing. Alat non tes tersebut berupa lembar pengamatan sebagaimana terdapat pada tabel 3.4 dibawah ini: Tabel 3.4 : Instrumen observasi persepsi keantusiasan siswa No Sikap Siswa Jumlah Siswa Prosentase 1 Sangat Antusias 2 Sedang 3 Biasa Saja 4 Tidak Antusias Dalam lembar observasi diatas peneliti bersama observer memberikan kuisioner berupa pertanyaan kepada siswa seberapa antusias mereka dalam mengikuti pembelajaran IPS sebelum dan setelah tindakan, jawaban siswa pada lembar kuisoner akan dimasukan ke dalam tabel 3.4 sesuai jawaban yang diberikan. Untuk observasi aktivitas belajar siswa digunakan lembar pengamatan sebagaimana terdapat pada tabel 3.5 dibawah ini: Tabel 3.5 Lembar Observasi Pengamatan Aktivitas Siswa No. Aspek yang diamati Jumlah Siswa Pertemuan Presentasi 1 2 1 Keantusiasan siswa mengikuti pembelajaran 2 Keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru 3 Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusinya 4 Kemampuan siswa bekerja sama dalam Kelompok 5 Keberanian siswa dalam mengemukakan tanggapan atau pendapat Rata-rata aktivitas siswa Pada lembar observasi di atas peneliti menggunakan bantuan observer untuk mencatat setiap butir pengamatan, dengan cara mencatat nama siswa dan kegiatan yang dilakukan, data kemudian dijumlah dan dicari berapa rata-rata keaktifan individu tiap siswa secara rata-rata. Karena penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif maka instrumen pengamatan siswa secara kelompok pun dilakukan, untuk mengamati aktifitas siswa dalam kelompok maka lembar pengamatan yang digunakan seperti yang terdapat pada tabel 3.6 dibawah ini: Tabel 3.6 Instrumen Pengamatan Aktifitas Siswa dalam Kelompok KELOMPOK 1 No Nama Siswa Pertemuan I Pertemuan II Nilai Awal Nilai Akhir Skor Nilai Awal Nilai Akhir Skor 1 A 2 B 3 C 4 D Jumlah Skor Rata-rata Penghargaan Kelompok Untuk mengisi instrumen diatas dilakukan pada saat siswa melaksanakan kegiatan kelompok, observer mengamati siswa dalam tiap kelompok dan setiap aktifitas yang dilakukan dihargai dengan nilai awal dan nilai akhir di tiap pertemuan dengan rentang nilai 10-100. Nilai awal tidak menentukan hanya sebagai patokan apakah akan terjadi peningkatan atau penurunan aktifitas individu dalam kelompok, dengan rincian sebagai berikut: - Setiap peningkatan aktifitas yang terjadi antara rentang 0-10 dihargai skor 20 - Setiap peningkatan aktifitas yang terjadi antara rentang 15 dan seterusnya dihargai skor 30 - Jika terjadi penurunan aktifitas dihargai skor 5

e. Instrumen Pedoman Dokumentasi

Untuk pendokumentasian bahwa kegiatan penelitian itu ada dan benar-benar telah dilaksanakan maka peneliti membuat pedoman dokumentasi sebagaimana tabel 3.7 berikut : Tabel 3.7 Instrumen Dokumentasi No. Data Yang diperlukan Dokumen Yang Diperlukan 1. Partisipasi siswa Absensi

2. Aktifitas Belajar Siswa

Foto 3. Aktifitas Mengajar Guru Lembar Observasi

I. Teknik Analisis Data

1. Analisa Data Hasil Belajar

Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis untuk memastikan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing pada pembelajaran IPS materi koperasi benar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Analisis data dilakukan dalam beberapa tahap. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data hasil belajar yang dilakukan melalui evaluasi akhir postest dalam tiap siklusnya:

Dokumen yang terkait

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SD.

0 0 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA MATA PEMBELAJARAN IPA MATERI PROSES DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI Haryani.

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS IV MI NURUL HUDA DAWUHAN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

0 22 8

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Tentang Globalisasi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing

1 1 12