33
biasa dikaitkan dengan media dan waktu belajar sehingga metode merupakan komponen strategi pembelajaran yang sederhana.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode pembelajaran ialah cara
kerja yang bersistem dan direncanakan serta disusun guna mencapai tujuan pembelajaran yang saling menguntungkan dalam proses belajar mengajar.
2. Jenis-jenis Metode Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran, terdapat berbagai macam metode yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam memilih
metode pembelajaran tersebut, hal-hal yang harus diperhatikan di antaranya “kemampuan guru, tempat terjadinya pembelajaran, karakteristik peserta
didik, bahan, tersedianya prasarana dan sarana atau media, waktu yang tersedia, situasi tempat” Adi, 2000: 80. Selain itu, kriteria lain dalam
memilih metode menurut Brady seperti yang dikutip oleh Adi 2000: 80 meliputi: “macam, ruang lingkup, kecocokan, kepatutan dan berhubungan,
terutama dikaitk an dengan bahan pembelajaran”.
Adapun berbagai metode pembelajaran yang dimaksud dapat
dijelaskan seperti berikut: a
Metode ceramah
Menurut Djamarah dan Zain 2002: 110 metode ceramah merupakan “metode caramah adalah cara penyajian pelajaran yang
dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa”. Metode ini pun digunakan untuk menyampaikan topik
34
bahasan yang memiliki tujuan agar peserta didik dapat memiliki pengalaman terhadap aspek yang diajarkan melalui mendengarkan,
melihat, membaca, menulis dan menirukan. Sementara menurut Pasaribu 2009: 19 metode ceramah memiliki karakteristik yakni:
“siswa mendengar secara pasif dan guru menerangkan pelajaran, sebagian besar melalui bahasa lisan”. Metode ceramah merupakan
metode yang paling sering digunakan atas dasar pertimbangan tertentu.
b Metode eksperimen
Metode eksperimen atau metode percobaan menurut Jamalus 201
1: 36 ialah sebuah metode yang dimaksudkan “agar murid aktif mengadakan percobaan sendiri, kemudian mendapat kesimpulan,
pengetahuan sendiri atau cara memecahkan persoalan sesudah melakukan eksperimen tersebut”.
c Metode diskusi
Metode diskusi merupakan metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah. Metode ini lazim juga
disebut sebagai diskusi kelompok dan resitasi bersama. Menurut Hasibuan 2002: 20 metode diskusi ialah “suatu cara penyajian bahan
pelajaran, dimana guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengadakan perbincangan ilmiah yang bertujuan untuk mengumpulkan
pendapat, dan menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah”.
35
d Metode latihan atau drill
Menurut Sagala 2005: 217 metode latihan drill atau metode training
merupakan “suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh
suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan”. Sementara menurut Jamalus 2011: 34 metode ini digunakan untuk
“menanamkan suatu keterampilan tertentu terhadap murid dengan melakukannya secara terus-menerus dan melatih murid untuk belajar
mandiri”. Metode latihan atau drill merupakan metode yang digunakan untuk melatih siswa agar dapat memahami, menghafal dan mengerti
materi yang disampaikan, khususnya yang berhubungan dengan teknik dan keterampilan untuk menanamkan kebiasaan
e Metode tanya jawab
Menurut Hidayat 2003: 46 metode Tanya jawab merupakan “metode pengajaran yang dilakukan guru dengan cara berbincang-
bincang atau tanya jawab yang berbentuk percakapan antara dua orang atau lebih”. Sementara menurut Adi 2010: 85 metode tanya jawab
sebagai sebuah metode pembelajaran melalui interaksi dua arah yaitu “pengajar dan peserta didik, yang keduanya saling memberi dan
menerima sehingga peserta didik ikut aktif dalam proses belajar mengajar”. Metode tanya jawab merupakan suatu metode yang
digunakan guru kepada siswa berupa perbincangan atau obrolan yang dilakukan dua orang atau lebih.
36
f Metode demonstrasi
Menurut Ali 200 7: 84 metode demonstrasi bahwa, “Dalam
pengajaran menggunakan metode demonstrasi dilakukan pertunjukan sesuatu proses, berkenaan dengan bahan pelajaran”. Metode ini lebih
menarik karena dapat mempertunjukan gerakan-gerakan dan proses seperti di kemukakan Sagala 2005: 210 bahwa: “Metode demonstrasi
ini barangkali lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal
yang bersifat rutin.” Jamalus 2011: 33 mengemukakan bahwa dalam metode
demonstrasi ini konsep atau pengertian dari suatu pembelajaran “tidak hanya diterangkan melalui kata-kata saja, melainkan dengan
memperagakan suatu proses kegiatan atau penggunaan alat yang dapat dilihat atau didengar murid dengan jelas”. Sementara menurut Sudjana
200 9: 83 metode demonstrasi merupakan “metode mengajar yang
sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar”.
g Metode pemberian tugas
Menurut Mulyasa 2008: 113 metode pemberian tugas dilakukan dengan cara guru memberikan seperangkat tugas yang harus
dikerjakan peserta didik, baik secara individual atau kelompok. Sesuai dengan topik yang dipelajari, guru memberikan tugas kepada siswa