Deskripsi Subjek Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

81 dan kata dengan baik. JLS dalam mengeja suku kata juga masih terbata- bata. Meskipun JLS sudah mengenal huruf tapi dalam mengenal huruf d dan b sering terbalik, h dan n, m dan w, saat menyusun huruf menjadi kata sering salah mengembalikan dalam kotak abjad, mengganti huruf jika mengeja sangat lama dan membaca dengan tidak tepat, jika anak berkomunikasi sering tidak jelas dalam pengucapan. JLS bila sedang berbicara, kata yang disampaikan kurang dapat dipahami sehingga harus diulang-ulang untuk dapat menangkap apa yang diucapkannya. Dalam membaca JLS masih cenderung ingin membaca dengan pakai gambar dan menyusun huruf di depan kelas dengan bantuan gambar konkret.

C. Hasil Penelitian

Pemaparan hasil penelitian didasarkan pada tahapan pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan media Baba yang mencakup tahap persiapan, pelaksanaan atau implementasi dan evaluasi. Pada setiap tahap akan dideskripsikan hasil penelitian yang diperoleh melalui teknik dan instrumen pengumpulan data yang sesuai yakni observasi, wawancara dan lembar tes evaluasi hasil belajar. Hasil penelitian tersebut berupa deskripsi proses pelaksanaan dan deskripsi hasil analisis peneliti atas unit-unit kajian penelitian ini pada setiap tahap yakni kesesuaian persiapan dengan tahapan pelaksanaan, kemampuan guru, partisipasi siswa, dan kemampuan siswa. 82

1. Persiapan Pelaksanaan Metode Pembelajaran Membaca Permulaan dengan

Menggunakan Media Baba Persiapan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan metode membaca permulaan melalui media Baba bagi siswa tungrahita ringan. Hasil penelitian yang dilakukan memperlihatkan bahwa persiapan yang dilakukan guru untuk penerapan metode membaca permulaan melalui media Baba bagi siswa tunagrahita ringan adalah sebagai berikut:

a. Mempersiapkan media Baba

Sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar dengan media Baba, terlebih dahulu guru mempersiapkan media Baba berupa Kotak Abjad Baba dan Gambar Peraga Baba. Gambar 6. Kotak Abjad Baba Tujuan dari persiapan ini agar ketika kegiatan belajar-mengajar sudah berlangsung, guru tidak akan kesulitan dalam menggunakan media Baba yang dibutuhkan. Kotak abjad Baba ini akan digunakan oleh guru ketika sedang mengajarkan huruf-huruf atau suku kata. Dengan kotak abjad Baba ini, siswa dimudahkan untuk memahami suku kata yang sedang diajarkan guru. Hal itu seperti 83 dikemukakan Ibu Suryani selaku guru Kelas D II SLB C Dharma Rena Ring Putra 2 Yogyakarta seperti berikut: Kota abjad Baba ini memang salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam menerapkan media Baba. Siswa akan menjadi lebih mudah dalam mempraktikkan materi yang diajarkan guru misalnya saat mengajarkan suku kata kepada siswa. Siswa juga lebih senang bila dibantu dengan kotak abjad ini. Ini bisa menjadi salah satu alat peraga yang mereka sukai sehingga pada saat awal sudah harus dipersiapkan dengan baik oleh guru Hasil wawancara, 16042012. Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa kotak abjad Baba merupakan salah satu alat peraga yang disukai siswa sehingga sangat penting untuk dipersiapkan sebelumnya sehingga pada saat kegiatan belajar-mengajar dengan media Baba dimulai, guru tidak akan mengalami kerepotan. Selain itu, media Baba lainnya yang juga sangat penting untuk dipersiapkan adalah gambar-gambar peraga Baba. Salah satu gambar peraga yang digunakan guru saat kegiatan belajar-mengajar dengan media Baba berlangsung di Kelas D II SLB C Dharma Rena Ring Putra 2 Yogyakarta adalah seperti Gambar 7. Gambar 7. Gambar-gambar peraga Baba 84 Gambar tersebut menunjukkan setiap kata disertai dengan visualiasi dari kata yang akan diajarkan, misalnya kata pepaya disertai dengan gambar pepaya; atau kata ayam, disertai dengan gambar ayam. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa mempersiapkan gambar peraga Baba merupakan hal yang sangat penting sebelum kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Hal tersebut seperti dikemukakan Ibu Suryani selaku guru Kelas D II SLB C Dharma Rena Ring Putra 2 Yogyakarta seperti berikut: Saya terlebih dahulu mempersiapkan gambar peraga Baba seperti ini. Ini saya dapatkan dari seorang teman guru juga yang sudah menerapkan media Baba dalam mengajar siswa tunagrahita selama ini. Saya sangat tertolong dengan adanya gambar peraga ini karena ketika saya munculkan gambar ini di depan siswa tungrahita, siswa merasa senang. Jadi jelas gambar peraga Baba ini tidak boleh terlupakan agar saat mengajar tidak akan merasa kesulitan sendiri Hasil wawancara, 16042012 Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa gambar peraga Baba merupakan hal penting yang harus dipersiapkan sebelum pembelajaran dimulai. Terkait dengan gambar peraga Baba ini harus benar-benar mampu menarik minat siswa untuk melihat. Sehubungan dengan itu, mempersiapkan gambar peraga Baba yang sesuai dengan keinginan siswa merupakan hal yang sangat penting agar dapat menarik minat siswa tunagrahita.

b. Mempersiapkan ruangan kelas

Ruangan kelas merupakan salah satu sarana penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Ruangan kelas dalam hal ini dimaksudkan termasuk penataannya seperti tempat gambar peraga Baba yang akan digunakan.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

5 13 24

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan.

0 1 191

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMASAK BAGI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SLB-C DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

5 15 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS III DI SEKOLAH DASAR INKLUSI BANGUNREJO II YOGYAKARTA.

0 0 203

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PICTOGRAPH SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI NON VERBAL ANAK AUTISTIK TIPE RINGAN KELAS TKLB DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

1 1 237

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS DASAR 1 SEKOLAH LUAR BIASA SEKAR TERATAI 1 SRANDAKAN BANTUL.

0 5 103

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan - USD Repository

0 1 189