25
4 Tahap Penyempurnaan Keterampilan Membaca
Pada tahap ini kegiatan membaca tidak lagi ditekankan pada teknik membaca, tetapi sudah pada makna bacaan. Kegiatan membaca lebih
ditekankan pada peningkatan kemampuan membaca pemahaman tingkat lanjut, keterampilan belajar dan kecepatan membaca.
Berdasarkan tahap-tahapan membaca di atas maka dalam penelitian ini pada tahap awal belajar membaca yakni memperkenalkan kosa kata
sederhana nama-nama hewan dan buah-buahan kepada siswa tunagrahita. Membaca permulaan sebagai tahap awal untuk mengenal, memahami,
mengerti huruf menjadi kata dengan bantuan yang konkret.
4. Metode Membaca Permulaan
Metode pembelajaran bahasa merupakan langkah-langkah kerja pembelajaran bahasa yang harus dikuasai oleh guru; mencakup pemilihan,
penentuan, dan penyusunan secara sistematis bahan yang diajarkan. Metode pembelajaran ditetapkan berdasarkan tujuan dan materi pembelajaran serta
karakteristik siswa sehingga dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran Endang Supartini, 2001:
62. Akhadiah dalam Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 2001: 61-66,
mengemukakan bahwa dalam pembelajaran membaca permulaan, ada beberapa metode yang dapat digunakan antara lain
26
a. Metode Abjad dan Metode Bunyi
Langkah-langkah pengajarannya pada metode abjad dan metode bunyi memiliki kesamaan. Perbedaanya terletak pada pengucapan atau cara
mengeja huruf. pada metode abjad, huruf diucapkan sebagai abjad sedangkan metode bunyi huruf diucapkan sesuai dengan bunyinya.
Langkah-langkahnya antara lain: 1
Mengenalkanmembaca beberapa huruf misal: m, n, a. 2
Merangkai huruf-huruf menjadi suku kata, misal: b-u bu d-i di
3 Merangkai suku kata menjadi kata, misal : budi budi
4 Merangkai kata menjadi kalimat-kalimat, misal: ini budi ini budi
b. Metode Kupas Rangkai Suku Kata dan Metode Kata Lembaga
Kedua metode ini dalam penerapannya menggunakan cara mengurai dan merangkaikan.
1 Metode kupas rangkai Suku kata
Langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menguraikan kata menjadi suku kata, misal: mata ma-ta
2 Merangkai suku kata menjadi kata-kata, misal: ma-ta mata 2 Metode Kata Lembaga
Penerapannya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Mengenalkan kata, misal: bola
2 Menguraikan kata menjadi suku kata, misal: bo – la
3 Menguraikan suku kata menjadi huruf, misal: b – o – l – a
27
4 Merangkai kembali huruf-huruf menjadi suku kata, misal: bo-la 5 Merangkai kembali suku kata menjadi kata, misal: bola
c. Metode Global
Dalam penerapannya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1
Membaca kalimat secara utuh di bawah sebuah gambar, misal: ini bola
2 Setelah hafal membaca dengan gambar, dilanjutkkan membaca
tanpa gambar. 3
Menguraikan kalimat menjadi kata-kata, misal: ini bola 4
Mengurai kata-kata menjadi suku kata-suku kata, misal: i-ni bo-la 5
Menguraikan suku kata-suku kata menjadi huruf-huruf, misal: i-n-i b-o-l-a
d. Metode SAS Struktural Analitik Sintetik
Menurut Momo Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 2001: 63-66 langkah-langkahnya sebagai berikut:
1 Guru bercerita atau bertanya jawab dengan siswa disertai dengan
gambar, misal: gambar ruang kelas. 2
Membaca gambar-gambar, misal: meja, buku, guru, papan tulis. 3
Membaca kalimat-kalimat dibawah gambar-gambar, misal: ini buku, ini kursi.
4 Setelah hafal membaca dengan gambar dilanjutkan membaca tanpa
gambar. 5
Menganalisis dan mensintesiskan satu kalimat menjadi kata-kata, suku kata dan huruf, kemudian menjadi suku kata, kata-kata dan
kalimat. Misalnya:
28
ini bola ini bola
i ni bo la i n i b o l a
i ni bo la ini bola
ini bola Di dalam pelaksanaan kegitan belajar mengajar guru harus mampu
menggunakan metode-metode yang sesuai dan dilaksanakan secara bervariasi. Hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian belajar siswa dan
agar siswa tidak merasa jenuh atau bosan dengan materi pelajaran yang diberikan. Cara yang dapat ditempuh adalah dengan variasi penggunaan
media-media pembelajaran.
5. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Anak
Tunagrahita Ringan
Kemampuan membaca permulaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang perlu diperhatikan agar siswa mencapai prestasi belajar yang optimal.
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Menurut Lamb dan Arnold dalam Rahim 2008: 16-19 faktor yang mempengaruhi membaca permulaan adalah sebagai berikut:
a. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak
menguntungkan bagi anak belajar, khususnya belajar membaca. b.
Faktor Intelektual Secara umum intelegensi anak tidak sepenuhnya mempengaruhi
berhasil tidaknya anak dalam membaca permulaan. Faktor metode