Hal-hal Teknis dalam Penggunaan Media Baba

53 penilainpenaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah tujuan –tujuan yang telah ditetapkan dalam hukum. Hasil penilaian ini dapat dinyatakan secara kuantitatif maupun kualitatif. Evaluasi merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar yang mempunyai peranan penting. Keberhasilan suatu pembelajaran dapat diketahui melalui hasil evaluasi terhadap hasil belajar siswa dan evaluasi terhadap program pembelajaran. Menurut Arikunto 2003: 25 evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah tercapai. Pengertian serupa dikemukakan oleh Nurgiantoro dalam Darmiyati Zuchdi dan Budiasih 2001:138 bahwa evaluasi disebut juga penilaian merupakan alat atau kegiatan untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian tujuan. Pengertian lain mengenai Evaluasi menurut Soenardi Djiwandono 2008: 10-11 merupakan suatu kegiatan pengumpulan informasi untuk melakukan penilaian terhadap seluruh penyelenggaraan pembelajaran sebagai dasar untuk pembuatan program selanjutnya. Hal ini dapat diasumsikan bahwa evaluasi dilakukan untuk menilai kegiatan yang telah dilaksanakan dan dapat merancang program tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Norman E.Gronlund dalam Purwanto 2006: 3 mengartikan evaluasi adalah ”suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan- tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa”. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan pengumpulan data 54 yang sistematis untuk mengukur dan menilai hasil belajar siswa untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan penmbelajaran telah tercapai yang selanjutnya dapat digunakan untuk mengambil keputusan tindak lanjut pembelajaran. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa tunagarahita dalam mengenal huruf, membaca nyaring kata dalam membaca permulaan.

2. Teknik-Teknik Evaluasi Hasil Belajar

Istilah teknik-teknik evaluasi hasil belajar mengandung arti alat-alat yang dipergunakan untuk melakukan evaluasi hasil belajar. Menurut Suharsimi Arikunto 2003; 26-48 ada dua macam teknik evaluasi hasil belajar, yaitu teknik non tes dan teknik tes. Teknik non tes adalah teknik yang digunakan untuk melaksanakan penilaian dengan tidak mengunakan tes, teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh. Dalam penelitian, teknik evaluasi yang digunakan adalah teknik non tes dengan daftar cocok check list, observasi dan wawancara. Yang tergolong teknik non tes sebagai berikut: a Daftar cocok check list Daftar cocok check list adalah deretan pertanyaan yang biasanya singkat-singkat, dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok √ yang sesuai ditempat yang telah disediakan. 55 b Wawancara interview Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan kepada responden dikaitkan dengan materi pelajaran yang telah diberikan, hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman responden dalam memahami suatu materi pelajaran. c Pengamatan observation Pengamatan observation adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis tentang perkembangan-perkembangan yang telah dicapai peserta didik baik perkembangan yang positif mamupun negatif, sampai dengan tercapainya perkembangan peserta didik yang diinginkan. Selanjutnya tes adalah alat penilaian yang komprehensif terhadap seorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur kemampuan siswa, maka dibedakan atas adanya tiga macam tes, yaitu: a Tes diagnosis Tes diagnosis adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan- kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

5 13 24

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan.

0 1 191

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMASAK BAGI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SLB-C DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

5 15 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS III DI SEKOLAH DASAR INKLUSI BANGUNREJO II YOGYAKARTA.

0 0 203

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PICTOGRAPH SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI NON VERBAL ANAK AUTISTIK TIPE RINGAN KELAS TKLB DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

1 1 237

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS DASAR 1 SEKOLAH LUAR BIASA SEKAR TERATAI 1 SRANDAKAN BANTUL.

0 5 103

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan - USD Repository

0 1 189